5 Top Negara Investasi Tertinggi di Bali Selama 2020-2024

Gianyar, IDN Times - Sejak tahun 2020 hingga 2024, data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI yang dihimpun Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bali ada sejumlah negara dengan realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) tertinggi di Bali.
Kepala DPMPTSP Provinsi Bali, I Wayan Sumarayaja, mengungkapkan pembagian kewenangan perizinan berusaha dan pengawasan yang sesuai kewenangan telah diatur oleh PP Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Ketentuan dalam regulasi itu membagi restoran dengan status PMA, seluruhnya diterbitkan dan diawasi oleh Pemerintah Pusat.
Sehingga, melalui aturan itu, realisasi investasi PMA di Bali sepenuhnya diawasi oleh Pemerintah Pusat. Lalu, negara mana saja dengan realisasi PMA tertinggi di Bali?
1. Singapura selalu masuk top 5

Sejak tahun 2020, data dari BKPM RI menunjukkan Singapura sudah tiga kali berada di peringkat pertama negara dengan realisasi investasi PMA tertinggi di Bali. Peringkat pertama diraih Negeri Singa ini pada tahun 2020, 2021, dan 2024.
Sedangkan pada 2022 Singapura berada di peringkat kedua, dan tahun 2023 ada di peringkat ketiga. Dari rentang tahun tersebut, realisasi investasi PMA Singapura tertinggi di tahun 2020 senilai US$ 126.736,1 atau dalam rupiah sekitar lebih dari Rp182 miliar.
2. Rusia menyusul diperingkat kedua

Pada tahun 2020 hingga 2022, Rusia tidak muncul dalam top 5 realisasi investasi PMA tertinggi di Bali. Lalu pada 2023 dan 2024 (triwulan pertama), Rusia berada di peringkat kedua dengan masing-masing nilai realisasi PMA sebesar Rp18 miliar dan Rp9,7 miliar.
Sejumlah bisnis yang dimiliki WNA Rusia beragam, dari sektor pariwisata seperti vila hingga hotel. Bahkan sempat viral adanya Kampung Rusia di Bali.
3. Hotel dan restoran masih menjadi sektor favorit investasi PMA di Bali

Lima sektor utama yang menjadi idaman realisasi investasi PMA di Bali ada berbagai macam. Namun, sektor hotel dan restoran sepanjang tahun 2020 hingga 2024 selalu menempati peringkat pertama.
Adapun sektor perumahan, kawasan industr,i dan perkantoran berada di peringkat kedua sepanjang tahun 2021 hingga 2024. Sisanya ada sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi; perdagangan dan reparasi; listrik dan gas; serta jasa lainnya.