Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Toko Ritel Ikut Mengedukasi Pelanggannya Bijak Dalam Konsumsi Produk

Toko Ritel
Toko ritel modern CK (Dok.IDN Times/istimewa)

Badung, IDN Times - Bersentuhan langsung dengan konsumen, toko ritel berharap dapat menciptakan pengalaman berbelanja yang bukan hanya nyaman, tetapi juga memberi dampak positif bagi lingkungan. Brand Communications Manager Circle K Indonesia, Wirawan Herdyanto, mengatakan sejumlah aktivitas yang dilakukan diharapkan dapat mendukung upaya penanganan sampah di wilayah Bali terutama dari sisi edukasi perilaku bijak masyarakat dalam mengkonsumsi produk. Pihaknya percaya keberlanjutan adalah perjalanan jangka panjang, dan langkah kecil yang konsisten akan membawa dampak besar bagi masyarakat dan lingkungan.

"Kami ingin memulai inisiatif bahwa toko ritel modern dapat menjadi bagian dari solusi lingkungan. Gerai Kamasutra Bali kami revamp dengan mencoba pendekatan baru dalam desain ruang, pengelolaan sampah, hingga pemilihan produk," terangnya belum lama ini.

1. Toko ritel modern bertanggung jawab menyadarkan pelanggan soal sampah

Toko Ritel
Toko ritel modern CK (Dok.IDN Times/istimewa)

Brand Communications Manager Circle K Indonesia, Wirawan Herdyanto, mengatakan toko ritel modern memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah. Salah satunya upaya melalui Ecopreneur Weekend Market yang menghadirkan produk-produk ramah lingkungan dari UMKM lokal yang menggunakan metode produksi bertanggung jawab. Melalui aktivitas ini, Circle K mendorong pelanggan untuk mengenal lebih dekat produk yang lebih berkelanjutan sekaligus membangun kebiasaan konsumsi yang lebih sadar dampak.

Hal ini terlihat di Circle K Kamasutra Bali di Jalan Pantai Kuta, gerai ini sebagai gerai pilot project yang dilengkapi sejumlah fitur keberlanjutan seperti area tempat duduk berbahan daur ulang dari limbah plastik, tempat sampah terpilah, dan upaya bertahap mengganti kemasan makanan menuju pilihan ramah lingkungan atau biodegradable.

"Circle K saat ini tengah memfinalisasi rollout plan untuk memperluas implementasi keberlanjutan ke lebih banyak gerai, termasuk rencana peluncuran flagship store dengan konsep serupa di berbagai kota pada tahun mendatang," ungkapnya.

2. Kegiatan bersih-bersih lingkungan di sekitar gerai patut dilakukan

Toko Ritel
Toko ritel modern CK (Dok.IDN Times/istimewa)

Kegiatan selanjutnya seperti aksi bersih-bersih pantai (beach cleanup) di sekitar lokasi, Pantai Kuta yang menjadi ruang hidup masyarakat sekaligus ikon Bali. Agenda CirKular Day yang digelar berkelanjutan menyoroti keberadaan sampah yang selalu timbul di lingkungan. Toko ritel modern harus berani memulai sesuatu yang luar biasa dengan mengelola sampah yang terbuang dan dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna dan berdaya jual tinggi.

Aksi bersih-bersih pantai yang dilaksanakan belum lama ini berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 186,5 kg. Dari jumlah tersebut 125 kg sampah yang bisa didaur ulang dan sisanya 61,5 kg adalah sampah residu yang akan dikelola oleh Bali Recycle Center.

"Upaya ini menjadi semakin relevan mengingat Bali masih menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah, khususnya di kawasan wisata seperti Kuta. Volume sampah yang meningkat drastis, terutama plastik sekali pakai, sering kali melebihi kapasitas sistem pengelolaan yang ada," jelasnya.

Setiap musim hujan, ribuan ton sampah kerap terdampar di Pantai Kuta. Kemudian mencemari ekosistem laut dan mengganggu aktivitas pariwisata. Kolaborasi antara masyarakat, komunitas, dan pelaku industri menjadi kunci untuk menekan sampah dari sumbernya.

3. Semua pihak wajib berkolaborasi menjaga lingkungan dan mengelola sampah

Pantai Kuta
Abrasi Pantai Kuta, November 2025 (IDN Times/Ayu Afria)

Sementara itu, Konten Kreator Lingkungan yang berkolaborasi dengan Ekosistem, Fania Herlambang (28), mengatakan Bali telah mendapatkan alarm dampak dari kerusakan lingkungan akibat tidak serius menangani sampah mulai banjir hingga sanksi penutupan TPA. Tidak dipungkiri Bali ia anggap terlambat dalam penanganan sampah hingga saat ini dampaknya tidak bisa dibentung lagi. Semua kegiatan atau program penanganan sampah dan kepedulian lingkungan harus segera dipercepat dan tidak bisa dilaksanakan atas dasar rasa sukarela lagi.

"Jadi alarmnya kuat nih sekarang dan kita melihat ya alarmnya kuat karena memang sudah terlanjur dampak-dampaknya sudah terasa gitu kan. Jadi sekarang ini sudah mode buru-buru udah mode kepepet gitu. Udah bukan lagi sesuatu yang sifatnya sukarela tapi kita mau enggak mau baik yang udah sadar dari awal ataupun yang mungkin belum sadar tapi terpaksa gitu.Tapi ya inilah momentum yang kita harus gerak cepat juga jangan sampai makin kebablasan lagi gitu," ungkapnya.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Bali

See More

Perbekel dan Lurah di Denpasar Diajak Mikir Solusi Sampah

15 Des 2025, 20:58 WIBNews