Delapan Armada Pengangkut Sampah DLH Tabanan Rusak

Tabanan, IDN Times - Armada pengangkut sampah menjadi fasilitas utama dalam layanan pengangkutan sampah. Baru-baru ini, terlihat satu truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan tetap beroperasi meski pintunya lepas. Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah bagi DLH Tabanan.
Berdasarkan data, dari total 25 unit truk pengangkut sampah yang dioperasikan, delapan armada dalam kondisi rusak sedang hingga berat. Armada yang rusak ini membutuhkan perhatian agar pelayanan pengelolaan sampah bisa berjalan optimal.
1. Truk yang rusak dominan mengalami korosi karena terpapar sampah

Kepala DLH Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, menjelaskan kerusakan armada ini meliputi bagian bodi hingga bak pengangkut. Namun, kerusakan yang paling dominan adalah bagian bak truk akibat terpapar cairan sampah dalam jangka waktu lama.
“Baknya mengalami korosi hingga keropos karena terkontaminasi sampah. Efeknya hampir sama seperti terkena air laut,” ujarnya, Senin (15/12/2025).
Bahkan sebelumnya, satu armada pengangkut sampah sempat menjadi sorotan warga karena kondisi pintu kabin depannya rusak. Menurut Ekayana, untuk armada yang pintunya lepas ini sudah ditangani sehingga proses pengangkutan sampah tidak terganggu.
“Kerusakan sudah diperbaiki agar bisa beroperasi lagi. Sebab satu saja truk pengangkut bermasalah, maka sistem pengangkutan sampah yang sudah terjadwal bisa terganggu," katanya.
2. Sebagian armada sudah berumur tua

Supaya armada tetap beroperasi, pihaknya melakukan perawatan armada. Namun di satu sisi, Ekayana menemukan kendala di mana ada armada yang sudah berusia tua sehingga membuat perbaikan kerap tidak bertahan lama.
“Sebagian armada sudah berumur. Jadi diperbaiki berkali-kali, nantinya akan muncul kerusakan lagi,” katanya.
Menurut Ekayana, ada alur yang harus diikuti untuk memperbaiki armada. yaitu membuat laporan dulu ke bagian pengawasan armada sebelum dikoordinasikan ke bengkel. Setelah koordinasi ini, baru bengkel tersebut menangani kerusakannya. Apabila armadanya dinilai terlalu berisiko terhadap keselamatan kerja, pihaknya akan melakukan kajian bersama tim aset, dan diusulkan agar tidak dioperasionalkan lagi.
"Armada yang rusak tidak bisa langsung dibawa ke bengkel. Harus dipastikan armada tidak terlalu lama menginap di bengkel,” ujar Ekayana.
3. Idealnya DLH Tabanan membutuhkan 35 unit armada

Untuk menunjang layanan lebih optimal, DLH Tabanan memprediksi idealnya membutuhkan 35 unit armada dalam kondisi prima. Kebutuhan ini seiring dengan tingginya volume sampah yang diangkut setiap hari. Yaitu sekitar 300 ton sampah yang diangkut dan dibuang ke TPA Mandung.
Ekayana juga menyinggung perubahan pola pengelolaan sampah di wilayah perkotaan Tabanan. Sistem pengumpulan sampah yang sebelumnya mengandalkan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di pinggir jalan utama, kini dialihkan ke titik kumpul terkoordinasi. Seluruh TPS di jalan utama sudah dibongkar bertahap sejak 2022 sampai 2024, karena dinilai kumuh serta rawan menjadi tempat sampah kiriman dari luar daerah.
Menurutnya, perubahan tersebut mulai berdampak pada wajah kota. Jalan-jalan utama kini terlihat lebih bersih, taman kota, dan ruang publik mulai tertata, termasuk sistem penerangan. Untuk mendukung kondisi itu, DLH terus meningkatkan kualitas pelayanan, terutama ketepatan waktu pengangkutan sampah di titik-titik kumpul.
“Pengangkutan kami lakukan setiap hari. Bahkan saat hari libur pun seperti Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional,” katanya.


















