Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tiga Atlet Woodball Buleleng Raih Medali Perak di SEA Games 2025

47_luas-biasa-tiga-atlet-woodball-buleleng-persembahkan-perak-untuk-indonesia_2025-12-14-18-47-03.jpg
Tiga atlet woodball asal Buleleng, raih perak di SEA Games Thailand 2025. (Dok.Pemkab Buleleng)

Buleleng, IDN Times - Kabar prestasi membanggakan datang dari tiga atlet woodball asal Kabupaten Buleleng. Mereka berhasil mengharumkan Indonesia dengan meraih medali perak dalam ajang ajang SEA Games ke-33 tahun 2025 di Thailand. Ketiganya merupakan atlet binaan Pengurus Kabupaten (Pengkab) Indonesia Woodball Association (IWbA) Buleleng yang memperkuat Tim Nasional Woodball Indonesia.

Peraih perak dalam pertandingan woodball ajang SEA Games itu di antaranya I Gede Prabawa Darma Nugraha Mapet, Gusti Putu Eddy Supriyadinata, dan Ni Luh Made Tahlia Saraswati. Ketiganya sukses menyumbangkan dua medali perak masing-masing pada nomor tim fairway competition putra dan putri. Bagaimana kisah ketiganya berjuang di Thailand? Baca selengkapnya di bawah ini.

Mapet dan Eddy menghadapi tim asal Thailand dalam partai final

ilustrasi Thailand (unsplash.com/Vijay Kumar Gaba)
ilustrasi Thailand (unsplash.com/Vijay Kumar Gaba)

Mapet dan Eddy tampil pada nomor tim fairway competition putra. Pada partai final, Tim Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah Thailand dengan skor 2-1, sehingga berhak atas medali perak. Meskipun gagal meraih emas, baik Mapet maupun Eddy menilai hasil tersebut tetap patut disyukuri karena kuatnya persaingan di lapangan.

Berdasarkan rilis resmi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Mapet mengungkapkan bahwa hasil kurang maksimal di partai puncak bukan karena penampilan tim yang menurun. Menurutnya, kualitas atlet Thailand yang disebut lebih siap dan lebih menguasai karakter setiap fairway (lintasan permainan woodball). 

Bagi Mapet, partisipasi dalam ajang SEA Games menjadi pengalaman berharga baginya untuk belajar dari kualitas atlet Thailand. Mapet mengamati, atlet Thailand memiliki pukulan jarak jauh luar biasa dengan tingkat akurasi dan presisi tinggi. Terutama saat finishing dari jarak lebih dari lima meter.

“Atlet Thailand memiliki akurasi dan kualitas pukulan yang sangat baik,” ujar Mapet, pada Minggu (14/12/2025).

Tahlia bergabung dalam Tim Woodball Perempuan Indonesia, harus puas meraih perak

Ilustrasi medali. (ANTARA/Aji Styawan)
Ilustrasi medali. (ANTARA/Aji Styawan)

Sementara itu, Ni Luh Made Tahlia Saraswati turun pada nomor tim fairway competition putri. Tim fairway putri Indonesia juga berhasil meraih medali perak. Meski pada laga terakhir mampu menaklukkan Malaysia dengan skor 2-1, tim Indonesia tetap harus puas di posisi kedua. Sebab, sebelumnya telah kalah dari Thailand pada pertemuan awal. 

Tahlia mengaku perolehan medali perak pada debut pertamanya di ajang SEA Games merupakan hasil yang amat disyukuri. Ia menyebut kekalahan dari Thailand menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan kemampuan ke depan.

“Atlet putri Thailand memiliki variasi teknik pukulan, akurasi, presisi, dan keberanian melakukan finishing jarak jauh yang luar biasa. Itu menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk bersaing di level internasional,” kata Thalia.

IWbA Buleleng bangga atas pencapaian delegasi Buleleng untuk Tim Indonesia

ilustrasi juara (pexels.com/Anna Tarazevich)
ilustrasi juara (pexels.com/Anna Tarazevich)

Ketua Pengkab IWbA Buleleng, Fernanda Iragraha, mengatakan capaian tersebut membuktikan atlet binaan Pengkab IWbA Buleleng mampu berkontribusi nyata bagi Tim Nasional Woodball Indonesia. Namun demikian, Fernanda juga mendorong Pengurus Besar IWbA agar melakukan pembenahan dalam penanganan atlet nasional.

Ia menilai pentingnya menghadirkan pelatih yang memahami karakter dan potensi atlet sejak di daerah asal. Fernanda juga menyoroti pentingnya sinergi antara pengurus IWbA di daerah dan nasional untuk menyesuaikan formasi atlet pada nomor lomba, agar benar-benar sesuai dengan kemampuan dan target prestasi.

Baginya, hasil PON 2024 dan seleksi nasional menuju SEA Games Thailand menjadi cerminan pentingnya kejelasan bagi atlet terkait nomor lomba dan pasangan yang akan dimainkan sejak jauh hari.

“Jika tidak dikawal dengan baik, kesiapan atlet bisa berkurang dan hasil yang dicapai menjadi kurang optimal,” tegasnya.

Atlet asal Buleleng selama ini berlatih di penyediaan fasilitas lapangan permanen woodball. Tepatnya berlokasi di Lapangan Padat Karya, Sukasada, Buleleng.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Bali

See More

Tujuh Wilayah di Bali Waspada Hujan Sangat Deras Hari Ini

15 Des 2025, 10:33 WIBNews