Gajah di Bali Diduga Disiksa, BKSDA Minta Elephant Riding Dihentikan

Denpasar, IDN Times - Kondisi Gajah di lokasi konservasi di Bali diungkap jauh dari kesejahteraan hewan. Beberapa dari mereka tidak diperlakukan dengan selayaknya dan mengalami sejumlah penyiksaan.
Menanggapi hal tersebut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Ratna Hendratmoko, berharap agar elephant riding di Bali dikurangi secara bertahap, atau dihentikan. Dengan adanya kejadian ini, BKSDA meminta agar lembaga konservasi umum tersebut mencari tema lainnya yang lebih mengedukasi dan tidak menawarkan elephant riding.
"Tentu (akan ditindaklanjuti). Khusus elephant riding kami mengharapkan untuk secara bertahap dikurangi atau dihentikan," tegasnya, pada Sabtu (13/1/2025).
1. Public digegerkan munculnya foto kondisi Gajah di bali jauh dari kesejahteraan hewan

Foto dokumentasinya beredar di Instagram @anakgajjah_ yang diunggah sekitar tanggal 10 Desember 2025. Dalam postingan tersebut, pihak admin Instagram tersebut menerima banyak pesan langsung yang mengirimkan foto-foto kondisi gajah tersebut, dan menyebutkan lokasinya.
Dari foto yang beredar, Gajah tersebut diungkap banyak ditemukan bekas luka di kulit mereka misalnya di atas ekor, kaki, dan kepala. Kemudian foto Gajah yang dirantai dan dijemur tanpa air juga menjadi sorotan, di punggungnya masih menempel kursi penumpang.
Tidak berhenti di situ, foto yang diunggah juga menunjukkan beberapa Gajah telah kehilangan ekornya, anak Gajah yang ditunggangi, Gajah dipukuli, dan mereka diharuskan akrobat.
"Saya cuma berharap Gajah-Gajah Mason bisa hidup lebih baik tanpa eksploitasi," ungkap admin media sosial yang minta namanya dirahasiakan.
Sumber mengatakan bahwa kondisi Gajah tersebut ditemui juga di ulasan pengunjung atau wisatawan yang memberikan review. Atas situasi ini muncul petisi yang dibuat di @world_animal_protection.
2. BKSDA mencatat ada 84 ekor Gajah di Bali

Menurut Kepala Bali KSDA Bali, Ratna Hendratmoko, saat ini lembaga konservasi umum di Bali tercatat sebanyak tiga belas, lima di antaranya merupakan lembaga konservasi atau kebun binatang yang mengelola Gajah. Dari lima lembaga konservasi umum tersebut tercatat ada 84 ekor Gajah.
"Kami terus mengingatkan kepada teman-teman pengelola lembaga konservasi untuk mengedepankan prinsip animal welfare atau kesejahteraan satwa. Salah satunya adalah Gajah," terangnya.
3. Masyarakat diminta proaktif melaporkan ke BKSA

BKSDA menyampaikan akan lebih sering melakukan sosialisai kepada lemebaga konservasi umum atau kebun binatang di Bali. Juga meminta kepada masyarakat untuk melaporkan temuan kejahatan satwa di wilayah Bali dengan melaporkannya.
"Kami sudah sampaikan beberapa waktu yang lalu ya, dan Bali sebagai tujuan wisata nasional maupun internasional harus mampu menertibkan, sebagai masyarakat berbudaya yang menghargai kesejahteraan satwa," ungkapnya.
Ratna berjanji akan merespon laporan, keluhan, dan harapan masyarakat terhadap kesejahteraan hewan. Ia mengaku BKSDA juga banyak sekali menerima penyerahan satwa dari masyarakat. Ia meminta agar masyarakat memberikan kepercayaan kepada BKSDA Bali dalam penanganan satwa termasuk permasalahan kesejahteraan Gajah di Bali saat ini.
"Silakan dilaporkan melalui call center BKSDA Bali. Silakan," tegasnya.

















