Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pagelaran Siswa SLB se-Bali, Upaya Mengenali Bakat Seni ABK

SLBN 3 Denpasar
Penampilan Tari Kecak Ramayana dari SLBN 3 Denpasar. (IDN Times/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times - Anak-anak dan remaja menari begitu lincah. Selain menari, ada pula yang menampilkan drama tari. Selama tarian dan gamelan khas Bali mengalun dinamis, seorang perempuan yang berdiri di area kursi penonton tampak sibuk menari seorang diri. Gerakannya seolah memberi petunjuk kepada mereka yang menari.

Ketika pentas berganti menjadi tarian topeng yang ditarikan oleh remaja laki-laki, seorang lelaki dewasa juga melakukan hal serupa. Ia menari di antara para penonton. Perempuan dan laki-laki yang memandu gerakan para penampil tersebut adalah guru Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Bali. Kepala SLB Negeri 1 Bangli, I Wayan Mudayana, mengatakan penampilan pentas para siswa SLB se-Bali adalah hasil latihan mereka selama di sekolah.

“Kita membiasakan anak-anak di sekolah untuk pelatihan hingga persiapan, dan puncaknya bergabung semua SLB se-Bali dalam pentas hari ini,” kata Mudayana saat diwawancarai IDN Times di Gedung Ksirarnawa, Taman Werdhi Budaya Art Center, Kota Denpasar, Senin (23/6/2025). Bagaimana persiapan para siswa dan apa saja yang ditampilkan? Berikut informasi selengkapnya.

1. Menemukan talenta siswa yang sesuai dengan minatnya

SLBN
Guru SLB mengarahkan siswa dengan disabilitas tuli untuk memainkan lakon drama tari. (IDN Times/Yuko Utami)

Mudayana yang juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SLB se-Provinsi Bali mengungkapkan, sebelum tampil para siswa telah melalui asesmen awal. Asesmen awal adalah langkah pertama mengenali dan mengetahui minat siswa SLB.

“Tujuan kita adalah bagaimana anak-anak itu agar kita sebagai guru menemukan talentanya, kemudian mereka bisa berkembang,” ujar Mudayana.

Pada gelaran pentas kali ini, para siswa SLB yang tampil adalah penyandang disabilitas tuli, intelektual, dan mental. Mereka tampil riang dan menikmati tariannya sendiri. Penampilan pembuka datang dari siswa SLBN 1 Gianyar dengan Tari Puspawresti. Penampil kedua adalah para siswa dari SLBN 1 Bangli dengan Tari Topeng Bugis. Dua siswa laki-laki bergerak lincah dengan gerakan khas topeng yang jenaka. Sementara, siswa SLBN 1 Klungkung mementaskan Tari Penyambutan Sundara, dan SLBN 1 Denpasar mempersembahkan penampilan Tari Wirayuda sebagai representasi perwira perang.

2. Penampilan tari kreasi yang memukau

SLBN
Penampilan tari kreasi SLB di Pesta Kesenian Bali. (IDN Times/Yuko Utami)

Ada juga penampilan dari SLBN 1 Karangasem dengan Tari Sekar Jagat. SLBN 1 Jembrana menampilkan Tari Kreasi Wariga. Gerakan tarian dan kostum unik bernuansa hijau ini terinspirasi dari Hari Raya Tumpek Wariga sebagai wujud penghormatan kepada tumbuhan.

Selain gerak tari tumbuh-tumbuhan, ada juga gerak tari Burung Merak dengan Tari Merak Angelo yang ditarikan para siswi SLBN 1 Badung. Sementara para siswa SLBN 1 Tabanan menampilkan tarian energik dan ceria bertajuk Tari Kreasi Tedung Lalitan.

3. Kecak dan drama tari sebagai persembahan penutup

slbn
Drama tari persembahan SLB di Pesta Kesenian Bali. (IDN Times/Yuko Utami)

Selain seni tari, ada penampilan seni pertunjukan bertajuk Drama Tari Sadbhara Hita dari SLB Sushrusa. Drama tari ini mengisahkan agar manusia senantiasa hidup menjalani karma dan selalu bersyukur. SLBN 3 Denpasar menampilkan Tari Kecak Ramayana dengan gerakan enerjik dari para penari kecak. Lakon Rama, Sita, Rahwana, dan Hanuman juga tampil luwes. Penampilan penutup datang SLBN 2 Denpasar membawakan drama tari berjudul Selat Bali.

Mudayana menjelaskan, hadirnya para siswa SLB dalam PKB ke-47 tahun 2025 bukan untuk unjuk kebolehan semata. Ini sebagai sarana bagi siswa untuk menyadari bahwa mereka memiliki talenta dan keterampilan.

“Kemudian mereka (siswa) tahu bahwa mereka sesungguhnya punya kelebihan, dan kita para guru minta pada seluruh masyarakat bisa memberikan kesempatan kepada anak-anak,” kata Mudayana.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us