Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Diduga Mahasiswi Universitas Saraswati Hanyut di Sungai Yeh Ho Tabanan

Jembatan Sungai Yeh Ho, lokasi terseretnya korban (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tabanan, IDN Times - Hujan lebat yang turun pada Jumat (7/10/2022), menyebabkan debit air di Sungai Yeh Ho, Kabupaten Tabanan naik. Seorang warga yang datang untuk mengecek arus sungai melihat seorang perempuan berada di tengah jembatan Yeh Ho.

Korban sempat teriak minta tolong sambil memegang motornya. Namun beberapa saat kemudian, korban sudah hilang terseret arus.

1. Korban sempat teriak minta tolong

Ilustrasi korban tenggelam. (Shutterstock)

Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan,  pengendara motor yang terseret air Sungai Yeh Ho di Kerambitan ini hendak menyeberang ke wilayah Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Jumat, (7/10/2022), pukul 20.00 Wita.

Korban yang sedang berada di tengah-tengah jembatan dilihat oleh warga Tanguntiti, Selemadeg Timur, I Ketut Sudiana, dari Banjar Jakatebel, Desa Tanguntutu, Kecamatan Selemadeg Timur. Sudiana saat itu hendak mengecek arus sungai karena anaknya akan pulang kerja dan melalui jembatan tersebut. 

Ia kemudian mendengar ada seorang perempuan yang mengendarai sepeda motor teriak-teriak minta tolong. Posisi korban saat itu berada di pertengahan jembatan akan ke arah barat menuju Tangguntiti. Hanya saja pada saat itu air sungai sudah tinggi.

Sudiana sempat meminta korban agar sepeda motornya dilepas dan menyelamatkan diri. Kemudian Sudiana memarkir kendaraannya di tempat yang aman dan bergegas hendak membantu. Tetapi  korban sudah tidak ada di posisinya.

2. Pencarian terus dilakukan

Petugas saat turun ke lokasi mencari korban hanyut di sungai Yeh Ho (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Kapolsek Kerambitan, AKP Ni Komang Sri Subakti, mengatakan pihaknya langsung turun ke lokasi kejadian bersama BPBD Tabanan malam itu juga setelah mendapatkan laporan adanya korban hanyut  di Sungah Yeh Ho.

"Kondisi arus air cukup deras dan lokasi gelap tidak ada lampu penerangan," jelasnya.

Namun hingga Sabtu (8/10/2022) pagi, korban masih belum ditemukan. "Kami sudah melakukan koordinasi dengan para perbekel yang ada disekitar wilayah kejadian seperti Beraban, Tanguntiti, dan Tegal Mengkeb, termasuk diwilayah Kerambitan, untuk melakukan penyisiran ke pantai, karena arus deras kemungkinan korban terbawa ke pantai," ujarnya.

3. Korban diduga seorang mahasiswi

Ilustrasi Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Hingga Sabtu (8/10/2022) pagi, identitas korban pun belum diketahui secara pasti. Namun pihak kepolisian mendapatkan informasi bahwa korban terseret arus ini adalah diduga seorang mahasiswi bernama Puspasari, asal Banjar Dinnas Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur. Kecurigaan ini lantaran ada laporan dari masyarakat yang mengatakan yang bersangkutan sampai dengan Sabtu (8/10/2022) belum pulang ke rumah dan handphone tidak bisa dihubungi.

Termasuk pihak keluarga Puspasari juga sudah menanyakan ke 'orang pintar' pada Sabtu dini hari. Di mana oleh orang pintar tersebut dikatakan hanyut di bawah pohon besar.

Sri Subakti saat dikonfirmasi mengatakan, proses pencarian dengan melakukan penyisiran di lokasi kejadian dan sejumlah pantai masih terus dilakukan. Terkait dengan identitas korban, pihaknya mencurigai korban adalah Luh Gde Puspasari, mahasiswi asal Banjar Dinas Tangguntiti.

"Menurut keterangan pihak keluarga, yang bersangkutan belum pulang dari Kampus Saraswati Denpasar. Termasuk handphone yang bersangkutan juga tidak bisa dihubungi," ujarnya.

Ia melanjutkan menurut informasi dari adik korban, biasanya kakaknya (Puspasari-red) sampai di rumah pukul 23.30 Wita. Tetapi hingga saat ini belum pulang.

"Ini masih dugaan sementara karena sampai sekarang memang yang bersangkutan ini belum pulang," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ni Ketut Wira Sanjiwani
Ni Ketut Sudiani
Ni Ketut Wira Sanjiwani
EditorNi Ketut Wira Sanjiwani
Follow Us