10 Bahasa Bali Tentang Kegiatan di Sekolah, Mirip dengan Daerahmu Gak?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana
Memasuki awal tahun 2022 berarti telah dimulainya semester baru untuk sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun ajaran 2021/2022. Setiap anak di Indonesia mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah secara penuh atau 100 persen sejak 3 Januari 2022 lalu.
Berbicara tentang itu, yuk belajar Bahasa Bali tentang sekolah.
Baca Juga: 10 Bahasa Bali yang Sama dengan Bahasa Daerah, Namun Berbeda Makna
1. Anak didik di sekolah dalam Bahasa Indonesia disebut siswa. Sedangkan dalam Bahasa Bali disebut dengan sisya
2. Siswa atau murid diwajibkan melakukan bersih-bersih di ruang kelas masing-masing. Bersih-bersih dalam Bahasa Bali disebut dengan makedas-kedas
3. Siswa selalu diajarkan untuk membuang sampah secara sembarangan di sekolah. Sampah Bahasa Balinya adalah luu
4. Siswa kini tidak kebingungan lagi mengikuti berbagai macam pelajaran. Sebab mereka sudah bisa belajar secara luring di sekolah. Bahasa Balinya belajar adalah melajah
5. Sebelum pandemik, siswa biasanya bermain di halaman sekolah ketika jam istirahat. Bermain dalam Bahasa Balinya adalah meplalianan
Baca Juga: 10 Nama Binatang Laut dalam Bahasa Bali, Ada yang Mirip Bahasa Jawa
6. Selalu ada saja siswa di sekolah yang menangis karena jatuh didorong oleh temannya. Jatuh atau terjatuh Bahasa Balinya ulung atau megeblung
7. Menulis huruf Bali sering disebut dengan nyurat aksara Bali
8. Tidak jarang ada siswa yang nakal juga di sekolah. Nakal dalam Bahasa Bali adalah kalu atau kual
9. Orangtua terkadang dibuat pusing membangunkan anaknya untuk mandi lebih cepat biar tidak telat berangkat ke sekolah. Bahasa Bali mandi adalah masiram atau manjus
10. Siswa diajarkan selalu menghormati sesama teman, guru, dan orangtua. Bahasa Bali orangtua adalah rerama
Anak-anak kini tentu lebih senang bertemu secara langsung dengan temannya di sekolah. Tetapi ingat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditentukan ya.