Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Bahasa Bali yang Sama dengan Bahasa Daerah, Namun Berbeda Makna

ilustrasi belajar. (Unsplash.com/Road Trip with Raj)

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Indonesia memiliki bahasa daerah yang beragam. Bahasa daerahnya sendiri juga memiliki banyak kosakata yang berbeda. Namun dari beberapa kosakata tersebut, ada yang memiliki kemiripan lho antara daerah satu dengan lainnya di Indonesia.

Seperti Bahasa Bali, yang punya kemiripan kosakata dengan bahasa daerah maupun Bahasa Indonesia. Meskipun mirip, tetapi maknanya ternyata berbeda jauh. Berikut ini Bahasa Bali yang sama dengan bahasa daerah namun maknanya berbeda.

1. Apa, dalam Bahasa Bali berarti anak monyet. Namun dalam Bahasa Indonesia termasuk kata tanya

Anak monyet. (Unsplash.com/Aleksey Oryshchenko)

2. Tai, dalam Bahasa Bali berarti anak kucing. Sedangkan tai dalam Bahasa Indonesia berarti kotoran

Pexels/Gratisography

3. Cicing, dalam Bahasa Bali artinya anjing. Sedangkan dalam Bahasa Sunda berarti diam

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)
Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

4. Gelem, dalam Bahasa Bali berarti sakit. Kalau dalam Bahasa Jawa artinya mau

foto hanya ilustrasi. (Pixabay.com/lukasbieri)

5. Jeneng, dalam Bahasa Bali berarti muka atau wajah. Sedangkan dalam Bahasa Jawa artinya nama

Wajah anak kecil. (Dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

6. Gedang, kalau dalam Bahasa Bali artinya pepaya. Sedangkan dalam Bahasa Jawa berarti pisang. Harus hati-hati nih kalau kamu berbelanja ke pasar tradisional

Unsplash.com/amandalins

7. Pipis, dalam Bahasa Bali berarti uang. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia berarti buang air kecil

default-image.png
Default Image IDN

8. Mbok, dalam Bahasa Bali biasanya digunakan untuk memanggil kakak perempuan. Sementara dalam Bahasa Jawa untuk memanggil orang yang dituakan atau ibu-ibu, dan kadang juga untuk memanggil Asisten Rumah Tangga (ART) perempuan

ilustrasi kakak dan adik. (Unsplash.com/Annie Spratt)

9. Genit, dalam Bahasa Bali berarti gatal-gatal. Sementara Bahasa Indonesianya adalah orang yang suka merayu

freepik.com/wayhomestudio

10. Wayah, di beberapa daerah Bali sering digunakan untuk memanggil kakek. Sedangkan dalam Bahasa Jawa berarti cucu

Ilustrasi kakek. (Dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Bahasa-bahasa yang sudah disebutkan di atas sering dipergunakan dalam komunikasi sehari-hari. Jadi kamu harus hati-hati kalau mau menggunakannya di daerah lain. Nanti orang lain jadi keliru persepsi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
IDN Times Hyperlocal
EditorIDN Times Hyperlocal
Follow Us