7 Fakta Ngeri Kanker Paru di Indonesia, Benarkah Rokok Pemicunya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dunia hiburan kembali dikejutkan oleh berita duka meninggalnya istri komedian Indro Warkop, Nita Octobijanthy. Ia meninggal karena kanker paru-paru di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/10).
Kanker ini memang sangat berbahaya. Dari data GLOBOCAN 2018, kanker paru-paru termasuk satu di antara penyebab utama kematian di dunia, dengan jumlah total mencapai 2,1 juta jiwa (11,6 persen). Tiap tahun, penderita ini terus bertambah sampai 18,4 persen atau setara 1,7 juta jiwa.
Asia menduduki peringkat tertinggi dengan jumlah penderita sekaligus kematian terbesar akibat kanker paru-paru. Rasio penderita antara pria dan perempuan hampir seimbang. Lalu, apa sebenarnya kanker paru-paru ini? Ini dia tujuh fakta tentang kanker paru-paru, yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Kanker paru dan payudara adalah penyebab kematian tertinggi di Indonesia
Baca Juga: Penuh Haru, 10 Momen Indro Warkop Tampak Tegar Menemani Istri di RS
Kesimpulan ini didapatkan berdasarkan Cancer Mortality Profile, yang dipublikasikan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2014. Bahkan kanker paru dinyatakan memiliki tingkat kejadian dan kematian nomor 1 di Indonesia.
2. Gejala awal kanker paru-paru bisa diwaspadai sejak dini
Tanda yang cukup jelas biasanya adalah infeksi paru dan batuk berdarah. Sebagai tanda awal, jika batuk lebih dari tiga minggu dan polanya berubah-ubah, maka perlu segera diperiksakan karena bisa menjadi indikasinya.
3. Mayoritas kejadian kanker paru-paru bukan disebabkan oleh faktor genetik
Berbeda dari jenis kanker lainnya yang umumnya terjangkit karena faktor genetik. Deteksi dini pada kanker paru tidak cukup berdampak seperti jenis kanker lainnya.
4. Tingkat kematian kanker paru di Indonesia lebih tinggi pada pria dibandingkan perempuan
Berdasarkan data WHO Cancer Country Profiles tahun 2014, sekitar 22 ribu kematian pada pria (21,8 persen) dan 19 ribu kematian pada perempuan (21,4 persen) disebabkan oleh kanker paru-paru. Tiap tahunnya juga bertambah sekitar 25 ribu penderita.
5. Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko kematian akibat kanker paru
Berdasarkan studi terkini, caranya adalah melakukan pemeriksaan low-dose CT-scan (LDCT). Dengan cara tersebut, diketahui mampu mengurangi jumlah kematian akibat kanker paru-paru hingga 20 persen.
6. Merokok diketahui sebagai penyebab utama kanker paru
Baik itu perokok aktif maupun pasif, risikonya meningkat 15-30 kali untuk terkena kanker paru-paru.
7. Sepertiga penduduk Indonesia merupakan perokok aktif
Data tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Indonesian Conference on Tobacco or Health. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya jumlah perokok di Indonesia. Faktor terkuatnya adalah sosial dan ekonomi.
Artikel ini pertama kali ditulis oleh Bayu Dewey di IDN Times Community dengan judul Istri Indro Warkop Meninggal, Ketahui 7 Fakta Kanker Paru di Indonesia