4 Pasar di Karangasem Belum Memberikan Pemasukan Daerah

Karangasem, IDN Times - Pasar tradisional yang dikelola oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Karangasem sebanyak 18 pasar yang tersebar di delapan kecamatan. Dari jumlah itu, empat pasar di antaranya belum memberikan pemasukan atau pendapatan daerah karena kondisinya mangkrak.
Tidak ada aktivitas para pedagang dan pembeli di pasar tersebut. Berikut ini empat pasar di Karangasem yang belum memberikan pemasukan daerah.
1. Pasar Seni Manggis

Pasar Seni Manggis berada di Desa Manggis, Kecamatan Manggis. Tepatnya di pinggir Jalan Raya Amlapura-Klungkung. Pasar ini dibangun sebelum tahun 2010, untuk menopang Dermaga Cruise. Hingga sekarang, Pasar seni ini belum beroperasi. Kondisi bangunannya sudah mulai rusak. Rerumputan tumbuh subur. Tidak ada pedagang yang berani berjualan.
Kepala Diskoperindag Karangasem, Gede Loka Santika, mengakui berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk bisa menghidupkan Pasar Seni Manggis. Seperti mengadakan pasar malam, dan mendatangkan permainan. Tetapi masih tetap sepi.
"Pasar ini berdiri dilahan seluas satu hektare. Tujuannya untuk menopang Dermaga Cruise yang dibangun di Banjar Tanah Ampo. Kita sudah berusaha maksimal," ungkap Santika.
2. Pasar Hewan Pempatan

Pasar Hewan di Desa Pempatan, Kecamatan Rendang belum memberikan pemasukan untuk daerah. Pasar ini tidak beroperasi sejak 2007. Tidak ada aktivitas peternak yang memasarkan hewan ternaknya di lokasi. Pengunjungnya sangat sepi. Kebanyakan peternak memilih pasar hewan lainnya untuk menjual ternak.
Pasar Hewan Pempatan yang diprediksi sebagai pasar hewan terbesar di Kabupatn Karangasem ini belum memberikan pemasukan ke daerah.
3. Pasar Umum Pempatan

Pasar Umum Pempatan berada di dekat Pasar Hewan Pempatan, yang juga belum memberikan pemasukan ke daerah. Pedagang dan pengunjungnya sepi, alias enggan untuk datang.
Diskoperindag Karangasem pun katanya telah melakukan berbagai upaya untuk menghidupkan Pasar Umum Pempatan. Tapi upaya yang dilakukan sia-sia.
"Kita akan carikan solusi," janji Santika.
4. Pasar Yadnya

Pasar Yadnya berada di Desa Menanga, Kecamatan Rendang. Pasar ini berada di pinggir Jalan Raya Besakih-Klungkung. Pasar ini dibangun untuk menjual hasil pertanian masyarakat di Kecamatan Rendang dan sekitarnya.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah. Yaitu mengalihkan segmentasi pasar dari pasar pertanian menjadi pasar perlengkapan upacara, dan retribusi digratiskan. Karena tak kunjung menghasilkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem akhirnya mengembalikan aset tanahnya Pasar Yadnya ke Provinsi Bali.
"Aset tanah Pasar Yadnya sudah dikembalikan ke Provinsi Bali tahun 2023 lalu," kata Santika.