Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Beras Sangayu Produksi Tabanan Diserap Hingga ke Nusa Dua

ilustrasi beras (vecteezy.com/photo/ Siraphol Siricharatt)

Tabanan, IDN Times - Perusahaan Daerah Dharma Santhika (PDDS) Tabanan terus berinovasi agar produk beras Tabanan diserap dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Untuk itu, mereka bekerja sama dengan KSP Ngardi Rahayu dan PT Satya Ngardi Rahayu. Kedua usaha ini diminta sebagai penyuplai bahan baku untuk brand beras yang diberi nama Sangayu.

1. PDDS bekerja sama dengan KSP Ngardi Rahayu

Beras Sangayu (Dok.IDN Times/Istimewa)

Direktur Utama PDDS Tabanan, Kompyang Gede Pasek Wedha. mengatakan produk beras Sangayu ini baru dirilis pada Maret 2025. Sehingga pemasarannya masih terbatas. Namun pemesanan awal dari beras ini sudah sebanyak 4 ton.

Untuk beras Sangayu, PDDS bekerja sama dengan KSP Ngardi Rahayu dan PT Satya Ngardi Rahayu Nusa Dua untuk menyuplai bahan bakunya.

"Kerja sama ini dalam hal penyediaan bahan pangan, yang kemudian dikemas dan didistribusikan ke hotel-hotel atau dunia pariwisata di kawasan Nusa Dua," ujar Kompyang, Rabu (19/3/2025).

2. Beras diambil dari 15 penggilingan padi di Tabanan

ilustrasi beras (pexels.com/Soft__Work__)

Kompyang melanjutkan, untuk memenuhi kebutuhan beras, PDDS Tabanan bekerja sama dengan 15 penggilingan padi yang ada di Tabanan. Adapun kualifikasi beras untuk brand Sangayu adalah beras yang memiliki aroma khas, berwarna putih bersih, bebas pengawet, dan bebas pewarna.

"Sebelum brand ini diluncurkan, kami sudah melakukan uji coba terlebih dahulu mengenai kualitas beras seperti apa yang dibutuhkan. Sehingga ditemukan beras yang aromanya khas, berwarna putih tanpa pengawet dan pewarna. Bahkan aromanya tetap ada meski sudah dimasak satu hari sebelumnya. Untuk pecahan berasnya di bawah 15 persen," jelas Kompyang.

3. Beras dibeli seharga Rp13 ribu per kilogram

Ilustrasi membawa uang rupiah (unsplash.com/Muhammad Daudy)

Menurut Kompyang, pemesanan beras Sangayu memang belum banyak. Pemesanan awal dari MoU dengan KSP Ngardi Rahayu dan PT Satya Ngardi Rahayu Nusa Dua, baru sebanyak 4 ton. Pihaknya membeli beras dari penggilingan padi yang ada di Tabanan. Harganya bervariasi, tetapi dimulai dari Rp13 ribu per kilogram. 

Sementara itu Ketua KSP Ngardi Rahayu Bali, I Made Suana, menyambut baik MoU dari pihaknya dengan PDDS Tabanan. Menurutnya, hal tersebut menjadi langkah awal dalam upaya menyediakan berbagai kebutuhan di dunia pariwisata, khususnya Nusa Dua.

“Ini adalah langkah awal yang baik, untuk ke depannya terus dikembangkan pola kerja sama yang saling menguntungkan,” katanya.

Ia melanjutkan, sejauh ini bahan pangan yang sudah disuplai oleh PDDS Tabanan kepada pihaknya adalah beras Tabanan, yang kemudian dikemas dan dijadikan produk beras brand baru untuk didistribusikan kepada masyarakat maupun pengusaha-pengusaha yang ada di kawasan Nusa Dua.

“Sekarang kita sudah punya brand beras Sangayu yang bahan bakunya di-suplai oleh PDDS Tabanan,” kata Suana.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
Ni Ketut Wira Sanjiwani
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us