Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga Lokal Jadi Ojek Dadakan, Antar Penumpang ke Gilimanuk

Ojek dadakan yang menawarkan jasa antar ke Pelabuhan Gilimanuk. (IDN Times/Putu Sastra Putra)

Jembrana, IDN Times - Subali, pria berusia 40 tahun merupakan warga Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana yang mendapat berkah selama Arus Mudik Lebaran 2025 kali ini. 

Pasalnya, warga Lingkungan Samiana ini menjadi tukang ojek dadakan untuk memfasilitasi para penumpang yang tertinggal kendaraannya  maupun enggan berada di tengah mobil saat mengantre menuju Pelabuhan Gilimanuk. Berikut ini cerita selengkapnya.

1. Tarifnya dihitung berdasarkan jarak

Ojek dadakan yang menawarkan jasa antar ke Pelabuhan Gilimanuk. (IDN Times/Putu Sastra Putra)

Tak tanggung-tanggung, rezeki yang Subali terima bisa mencapai Rp500 ribu dalam sehari saat momen puncak arus mudik. Tarif yang ia terapkan bergantung pada jarak titik penumpang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Semakin jauh jaraknya, semakin besar nilai tarif yang diterapkan kepada pengguna jasanya. 

"Kadang ada yang tertinggal, kadang ada yang bosen juga katanya nunggu macet," tutur Subali sambil memantau calon penumpangnya.

2. Ia meraup untung sejak puncak arus mudik 25 Maret 2025

ilustrasi uang (pexels.com/Ahsanjaya)

Selama arus mudik Idul Fitri 2025 ini, Subali mengakui rezeki yang ia terima lumayan tinggi dalam seharinya. Terutama saat momen puncak arus mudik sejak Selasa lalu, 25 Maret 2025 lalu. Belasan hingga puluhan penumpang yang bosan menunggu di mobil saat antrean kendaraan, dan ada yang tertinggal jadi berkah tersendiri baginya. 

Bahkan ada momen pemudik yang menumpang bus dari Kota Denpasar justru diturunkan sebelum Pelabuhan Gilimanuk atau berjarak 3 kilometer dari pelabuhan. Ini menjadi berkah bagi tukang ojek musiman untuk meraup cuan.

"Memang jadi rezeki musiman warga lokal kita di Gilimanuk selama ini," ucapnya.

3. Jadi pekerjaan sampingan saat pelabuhan ramai

Arus mudik Pelabuhan Gilimanuk. (IDN Times /Putu Sastra Putra)

Pria dewasa yang menggunakan motor bebek untuk "nambang" tersebut menyebutkan, tarif yang diberlakukan terhadap penumpangnya mulai dari Rp10-20 ribu saja. Itupun tergantung jarak penumpang ke tujuan. Namun tak disangka, upah yang ia kumpulkan dalam sehari bisa mengantongi cuan dari Rp200-500 ribu.

"Lumayan banyak ada (ojek dadakan). Karena ini jadi sampingan musiman saja saat pelabuhan ramai," katanya.

Share
Topics
Editorial Team
IDN Times Hyperlocal
EditorIDN Times Hyperlocal
Follow Us