Daftar Rahinan Hindu Juli 2025, Ada Upacara untuk Hewan

Umat Hindu setiap bulannya selalu memiliki rahinan atau hari suci. Rahinan ini sebagai pengingat umat untuk selalu mendekatkan diri dan bersyukur atas berkah yang telah diberikan oleh Sang Pencipta. Pada Juni 2025 terdapat beberapa rahinan penting bagi umat Hindu. Berikut daftar rahinan Hindu Bali Juli 2025 selengkapnya.
1. Purnama

Rahinan Purnama memiliki ciri saat bulan terlihat penuh atau bulan terlihat bersinar terang. Berdasarkan Lontar Sundarigama, saat Purnama dipercaya sebagai harinya Dewa Candra melakukan yoga semadi. Pada rahinan ini, umat Hindu menghaturkan sarana upacara seperti pejati atau daksina, banten sodan, canang, segehan, serta sarana upacara yang disesuaikan dengan adat istiadat desa setempat.
Saat rahinan Purnama, umat Hindu bersembahyang untuk memohon anugerah kepada Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya. Rahinan ini merupakan hari baik untuk melakukan berbagai upacara atau ritual. Satu di antara yang sering dilakukan adalah melukat untuk membersihkan diri secara lahir dan batin.
Pada Juli 2025 ini, rahinan Purnama jatuh pada Kamis (10/7/2025), Wraspati Pon, wuku Uye. Purnama ini merupakan Purnama Kasa yaitu Purnama bulan pertama dalam kalender Bali.
2. Tilem

Rahinan Tilem berhubungan dengan rahinan Purnama. Menurut Lontar Sundarigama, Dewa Surya dipercaya melakukan yoga samadi pada rahinan ini. Umat Hindu menghaturkan sarana upacara canang, segehan, dan sarana lainnya yang disesuaikan dengan adat istiadat desa setempat.
Pada Juli 2025, rahinan Tilem jatuh pada Jumat (25/7/2025), Sukra Pon, wuku Prangbakat. Tilem ini merupakan Tilem Kasa atau Tilem bulan pertama dalam kalender Bali. Saat Tilem, umat Hindu bersembahyang untuk memohon anugerah dan berkah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
3. Tumpek Kandang atau Tumpek Uye

Umat Hindu di Bali memiliki kepercayaan untuk selalu menghormati alam beserta mahkluk hidup lainnya. Hal ini bisa dilihat dengan adanya rahinan Tumpek Kandang atau Tumpek Uye. Pada Hari Tumpek Kandang, umat Hindu melakukan upacara kepada hewan peliharaan atau ternak sebagai wujud penghormatan terhadap keberadaan mereka.
Hal ini perlu dilakukan karena mereka telah membantu kehidupan manusia atau memberikan hubungan timbal balik. Upacara yang dilakukan mirip dengan upacara otonan yang dilakukan untuk manusia. Upacara ini bisa dikatakan sebagi simbol cinta kasih terhadap sesama makhluk ciptaan Tuhan, khususnya kepada hewan.
Tumpek Kandang dilaksanakan setiap 210 hari sekali tepatnya pada Sabtu, Saniscara Kliwon, wuku Uye. Pada Juli 2025 ini, Tumpek Kandang jatuh pada Sabtu (12/7/2025).
4. Buda Wage Menail

Buda Wage Menail memliki nama lain yaitu Buda Cemeng Menail. Pada hari ini dipercaya Sang Hyang Manik galih menurunkan Sang Hyang Ongkara Merta agar terciptanya kesuburan di bumi. Rahinan ini sebagai pengingat bagi umat Hindu atas anugerah kesuburan yang diberikan kepada umat manusia. Umat Hindu melakukan persembahyangan sebagai wujud bhakti dan rasa syukur atas kesuburan yang telah diberikan.
Rahinan ini merupakan waktunya Sang Hyang Manik Galih melakukan yoga semadi atau payogan. Buda Wage Menail jatuh setiap 210 hari sekali yaitu pada Rabu, Buda Wage, wuku Menail. Kali ini rahinan Buda Cemeng Menail jatuh, pada Rabu (16/7/2025).
5. Kajeng Kliwon

Biasanya setiap bulan terdapat dua rahinan Kajeng Kliwon. Kajeng Kliwon merupakan rahinan yang dirayakan setiap pertemuan Triwara (Pasah, Beteng, Kajeng) Kajeng dan Pancawara (Pon, Wage, Umanis, Paing, dan Kliwon) Kliwon. Rahinan ini jatuh setiap 15 hari sekali.
Saat Kajeng Kliwon, umat Hindu menghaturkan sarana upacara tipat dampulan, canang, segehan, serta sarana lainnya yang disesuaikan dengan adat istiadat desa setempat. Segehan dihaturkan kepada kekuatan negatif atau Bhuta Kala agar tidak mengganggu kehidupan manusia. Rahinan ini sering dikatakan sebagai hari yang tenget atau keramat.
Kajeng Kliwon pertama jatuh pada Rabu (2/7/2025), Buda Kliwon, wuku Matal. Sedangkan, Kajeng Kliwon kedua jatuh pada Kamis (17/7/2025), Wraspati Kliwon, wuku Menail. Kajeng Kliwon ini merupakan Kajeng Kliwon Uwudan atau Kajeng Kliwon setelah rahinan Purnama.
Karena rahinan sebagai bentuk wujud syukur dan bhkti kepada Tuhan Yang Maha Esa, sudah sepatutnya dilaksanakan secara tulus dan ikhlas. Upacara atau sarana yang dihaturkan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki setiap umat.