BAWA Lapor ke Polres Tabanan Atas Kasus Penelantaran Anjing

Update house of horrors di Bali, pelaku masih dicari polisi

Tabanan, IDN Times - Bali Animal Welfare Association (BAWA) menanggapi viralnya kasus penelantaran puluhan anjing di Banjar Dukuh, Kabupaten Tabanan. Dalam postingan 7 April 2022 di Instagram.com/bawabali_official, puluhan anjing ditelantarkan hingga sebagian besarnya mati dan tersisa kerangka.

Kini, BAWA sudah melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Resor (Polres) Tabanan.

"Sebelumnya kami dari BAWA berkoordinasi dengan pecalang, aparat desa, dan Polsek Tabanan melakukan pengecekan ke lapangan. Setelah pengecekan ke lapangan, kami lanjutkan dengan melaporkannya ke Polres Tabanan," ujar HR dan Program Manajer BAWA, Hendra Irawan, Senin (11/4/2022).

Baca Juga: Viral Puluhan Anjing di Kandang Tinggal Kerangka di Tabanan

1. Satu ekor anjing diadopsi oleh masyarakat setempat

Pihak BAWA awalnya mendapatkan laporan dari masyarakat setempat kasus penelantaran anjing di wilayah Banjar Dukuh, Kabupaten Tabanan. Sebab mereka mencium bau yang tak sedap dari arah sebuah bangunan.

Kata Hendra, masyarakat di sekitar sana tahu bahwa lokasi tersebut dijadikan sebagai tempat penampungan anjing. Masyarakat lalu melapor ke BAWA karena bergerak di bidang kesejahteraan hewan.

Minggu (27/3/2022) sore, pihak BAWA berkoordinasi dengan pihak pecalang dan aparat desa setempat untuk mengecek situasi serta kondisi di lokasi.

"Pada kunjungan pertama, kami dapatkan ada tiga ekor anjing yang masih hidup. Kita selamatkan terlebih dulu. Satu ekor diadopsi oleh masyarakat setempat. Dua ekor lainnya kami bawa ke klinik untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut," jelas Hendra.

BAWA kemudian melakukan kunjungan yang kedua pada 28 Maret 2022. Kali ini pihaknya kembali berkoordinasi dengan kelian dinas dan kepala lingkungan untuk memutuskan melaporkan kasus tersebut ke polisi, karena sudah ada unsur pidana dan menganggu tetangga.

"Kita kemudian ke Polsek Tabanan melakukan koordinasi dan bersama-sama ke lokasi  melakukan pengecekan. Dari pengecekan ini ditemukan banyak kerangka anjing di rumah tersebut. Setelahnya kami dirujuk pihak Polsek Tabanan untuk melapor kasus ini ke Polres Tabanan," kata Hendra.

Baca Juga: Ciri-ciri Anjing Pembawa Keberuntungan Menurut Primbon Bali

2. Pelaku masih dalam pencarian pihak Polres Tabanan

BAWA Lapor ke Polres Tabanan Atas Kasus Penelantaran AnjingKapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candrasaat, menerima langsung laporan dari tim BAWA soal kasus penelantaran anjing di Banjar Dukuh, Kabupaten Tabanan, Senin (11/4/2022). (Dok.IDN Times/Humas BAWA)

Sejak awal laporan masuk, pihak BAWA akan memfilter informasi kepada publik, termasuk tidak memublikasikan identitas pelaku selama penyelidikan polisi sedang berjalan.

"Namun kemudian identitas pelaku tersebar di media sosial oleh pihak lain," terang Hendra.

Untuk itu, Senin (11/4/2022) kemarin, pihak BAWA melakukan koordinasi kembali dengan pihak Polres Tabanan. Karena identitas pelaku telah disebarkan ke mana-mana oleh banyak pihak.

"Hal ini membuat pihak Polres Tabanan menjadi agak sulit menemukan pelaku. Polres Tabanan saat ini tetap akan terus melacak keberadaan pelaku," lanjutnya.

Ia berharap, masyarakat yang tahu keberadaan pelaku atau informasi lain yang berguna untuk bisa menemukannya, dapat langsung melapor ke Polres Tabanan atau BAWA.

Sementara itu Hendra juga menegaskan, foto-foto yang tersebar di media sosial dan pernah dimuat di IDN Times pada Minggu (10/4/2022), adalah properti Yayasan Bali Animal Welfare Association yang diambil pada 28 Maret 2022 di lokasi kejadian.

3. Dua ekor anjing kondisinya membaik

BAWA Lapor ke Polres Tabanan Atas Kasus Penelantaran Anjinginstagram.com/bawabali_official

Dua ekor anjing yang dibawa ke BAWA untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut, kini kondisinya mulai membaik. Mereka masing-masing diberi nama Coral dan Van.

Coral adalah anjing pitbull berjenis kelamin betina usia antara 2 sampai 3 tahun. Ketika ditemukan di lokasi, kondisinya kurus dan malnutrisi, mengalami luka di kaki belakang, serta mengalami pyoderma.

Sementara Van yang merupakan anjing bali berjenis kelamin jantan, sudah disteril, dan kondisinya kurus. Van mengalami luka lecet di kuping, telinga kotor, dan kukunya panjang.

Van dan Coral ditemukan dalam keadaan hidup, karena berhasil lepas dari kurungan serta berkeliaran di dalam rumah. Sementara anjing yang ditemukan mati berada di dalam kurungan yang terkunci mati.

"Informasi dari masyarakat, mereka (Masyarakat) sempat memberi makan dari luar karena pintu pagar rumah terkunci. Berpikir pelaku akan datang lagi setiap malam, seperti biasa untuk memberi makan, masyarakat di sana tidak berani berbuat lebih jauh. Sampai akhirnya masyarakat curiga setelah mencium aroma tidak sedap dan kemudian melaporkannya ke BAWA," terangnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya