Kisah Jemaah Haji Termuda dari Bali, Gantikan Almarhumah Ibu

Denpasar, IDN Times - Serba-serbi jelang keberangkatan jemaah Haji di Provinsi Bali ke Tanah Suci, kali ini datang dari jemaah haji termuda. Nadia Rahmatika adalah jemaah Haji termuda tahun 2025 dari Provinsi Bali. Perempuan berusia 21 tahun ini akan berangkat ibadah Haji bersama sang ayah yang berusia 60 tahun.
Ada kisah haru di balik keberangkatan Nadia ke Tanah Suci. Nadia menuturkan, ibadah Haji pertamanya ini untuk menggantikan sang ibu yang telah tiada. Bagaimana kisah Nadia dan persiapan yang dilakukannya? Berikut informasi selengkapnya.
1. Nadia menggantikan almarhumah ibu

Selepas momen Pelepasan Jemaah Haji Provinsi Bali di Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Nadia membagikan kisahnya.
“Saya sampai di titik ini menggantikan posisi ibu saya yang telah meninggal dunia pada November kemarin. Saya menggantikan kursinya beliau,” tutur Nadia kepada IDN Times di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kota Denpasar, Selasa (13/5/2025) pagi.
Nadia bercerita, sang ibu meninggal dunia karena penyakit gagal ginjal kronis. Rencana awal, hanya ayah dan ibu Nadia yang akan ibadah Haji. Mereka telah mendaftar sejak 2010. Kala itu sang ibu telah menderita gagal ginjal, tapi belum kronis.
Perasaan campur aduk menyelimuti Nadia. Sebab dirinya belum berencana ibadah Haji, dan kini menggantikan sang ibu.
“Sebenarnya perasaan saya antara senang dan sedih karena di usia saya yang muda ini, Allah mengizinkan saya berangkat ke Tanah Suci. Sisi lain juga saya sedih, karena ibu saya seharusnya layak,” ujar Nadia dengan suara bergetar menahan tangisnya.
2. Mempersiapkan kesehatan fisik dan mental

Nadia mempersiapkan kebutuhan ibadah Haji dengan ayahnya. Awalnya, Nadia mempersiapkan berkas pelimpahan nomor kursi Haji ke Kantor Wilayah Kemenag dan Kantor Imigrasi.
Selanjutnya, perempuan yang kini berkuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam ini juga mempersiapkan kebutuhan berkas sang ayah. Mulai dari kebutuhan pribadi, paspor, visa, dan lainnya.
Nadia yang sambil bekerja sebagai guru TK ini mengatakan, persiapan seluruhnya lancar. Kini tersisa untuk memantapkan hati berangkat ke Tanah Suci.
“Alhamdulillah persiapan lancar semua, sudah lengkap. Tinggal nanti memantapkan hati saja untuk berangkat ke tanah suci,” kata Nadia.
3. Nadia berharap dapat mewakili (badal) umrah sang ibu

Jelang keberangkatan menuju Tanah Suci pada 21 Mei 2025 mendatang, Nadia berharap agar Ia dan ayahnya diberikan kesehatan. Nadia juga berolahraga untuk menjaga staminanya selama ibadah di Tanah Suci.
Bungsu dari empat bersaudara ini juga berharap dapat membadalkan umrah sang ibu. Badal umrah artinya mengumrahkan orang yang telah wafat.
"Harapannya saya bisa membadalkan ibu saya lagi ke sana, dan juga menjadi pribadi yang lebih baik,” kata dia.