Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hari Baik Menurut Hindu Bali 15 Oktober 2025, Saatnya Belajar Menari

P1350089.JPG
Ilustrasi tarian dari Bali. (IDN Times/Yuko Utami)
Intinya sih...
  • Hari baik menurut Hindu Bali 15 Oktober 2025
  • Berbagai ramalan hari baik untuk belajar menari, membuat alat penangkap ikan, dan membuat pagar
  • Beberapa hari tidak baik untuk pelaksanaan upacara Manusa Yadnya, pernikahan, dan membangun rumah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berbagai ramalan hari baik menurut Hindu Bali akan mengisi hari-hari kamu pada Rabu, 15 Oktober 2025. Sebelum memulai padatnya aktivitas hari ini, kamu dapat membaca hari baik sambil ngopi atau ngeteh bersama rekan-rekan kerja. Ramalan pertama, kala jengking merupakan hari baik untuk mulai belajar menari, menabuh, membuat berbagai alat penangkap ikan tradisional seperti bubu, seser, dan jaring.

Namun, hari ini gak baik untuk pelaksanaan upacara Manusa Yadnya, seperti pernikahan dan upacara potong rambut. Kala keciran merupakan hari baik untuk membuat pisau penyadap atau pengiris, mulai memotong nira, dan membuat atau membuka saluran air. 

Sementara itu, carik walangati bermakna sebagai hari yang tidak baik untuk melakukan pernikahan atau wiwaha, upacara pembakaran jenazah (atiwa-tiwa atau ngaben) dan membangun rumah. Purwanin dina artinya tidak baik sebagai dewasa ayu. Berikut ramalan hari baik menurut Hindu Bali selengkapnya.

Baik untuk membuat pagar

ilustrasi pagar (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi pagar (pexels.com/Pixabay)

Kala kutila manik merupakan hari baik untuk membuat ranjau, pagar, rintangan, lubang penghalang maupun pemisah. Hari ini juga baik untuk membuat alat perangkap maupun upacara Bhuta Yadnya. Geni rawana adalah hari baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. 

Namun, pada hari geni rawana artinya tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas atau mengupacarai bangunan baru, dan bercocok tanam. Kajeng kipkipan adalah hari baik untuk membuat dungki (keranjang kecil tempat ikan). Kajeng uwudan merupakan hari yang tidak baik untuk menanam dan memetik tanaman. Kala jangkut adalah hari baik untuk membuat pencar, jaring, senjata.

Baik menggarap lahan sawah atau kebun

ilustrasi kebun teh (pexels.com/Min An)
ilustrasi kebun teh (pexels.com/Min An)

Pemacekan adalah hari baik untuk menggarap sawah maupun kebun dan membuat tombak penangkap ikan. Namun, tidak baik melaksanakan yadnya. Sementara itu, pepedan merupakan hari baik untuk membuka lahan pertanian baru, tapi tidak baik untuk membuat peralatan dari besi.

Kala luang merupakan hari baik untuk membuat terowongan, menanam ketela atau umbi-umbian. Kala suwung adalah hari yang tidak baik untuk waktu pelaksanaan upacara atau dewasa ayu, hari ini tidak baik untuk berkunjung. Macekan wadon adalah hari baik untuk membuat taji, tombak, keris, dan alat penangkap ikan.

Baik membuat tali pengikat padi

ilustrasi padi (unsplash.com/@sreeharid1)
ilustrasi padi (unsplash.com/@sreeharid1)

Taliwangke merupakan hari baik untuk memasang tali penghambat di sawah atau kebun dan memperbaiki pagar. Hari ini juga baik untuk membuat tali pengikat padi atau benda-benda mati. Namun, tidak baik untuk mulai mengerjakan benang tenun dan membuat tali ternak. 

Salah wadi adalah hari yang tidak baik untuk melakukan upacara Manusa Yadnya, seperti wiwaha, mapendes, potong rambut, dan lainnya. Termasuk tidak baik untuk melangsungkan upacara Pitra Yadnya, misalnya penguburan, atiwa-tiwa atau ngaben, nyekah, ngasti, dan sebagainya. Pararasan: Laku Surya, Pancasuda: Lebu Katiup Angin, Ekajalaresi: Suka Pinanggih, Pratiti: Widnyana.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest News Bali

See More

Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang di 8 Wilayah Bali Hari Ini

15 Okt 2025, 10:37 WIBNews