Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Hal Bijak saat Merindukan Orang Spesial di Masa Lalu

ilustrasi pasangan (pixabay.com/aliceabc0)

Rindu, sebuah rasa yang tidak selalu muncul pada setiap orang di sekitar kita. Jika rindu itu jatuh kepada orang yang kita miliki, rasanya lebih mudah untuk mengungkapkannya, atau setidaknya memberi kode jika gengsi, ya.

Sayangnya, rindu itu jatuh kepada orang yang pernah bersamamu di masa lalu. Ya, masanya sudah habis, tapi rasa rindunya tidak, bahkan sering muncul. Lantas, apa yang harus dilakukan? Coba simak ulasan hal bijak yang bisa kamu lakukan saat merindukan orang spesial di masa lalumu berikut ini, berdasarkan pengalaman pribadi penulis.

1. Boleh rindu, tak boleh menganggu

ilustrasi waktu (pixabay.com/Monoar_CGI_Artist)

Kalau kamu bertanya, mengapa boleh merindukan dia yang spesial di masa lalumu padahal semua sudah berakhir? Tentu jawabannya karena rasa rindu itu muncul secara natural. Ya, semua rasa benci, cinta, dan itu datang tanpa dipaksa. Pun tidak bisa dipaksa ingin dijatuhkan kepada siapa.

Dengan begitu, kamu berhak dan boleh untuk memvalidasi rasa rindumu itu. Sayangnya, selain punya hak, kamu juga punya kewajiban, nih. Apa sih kewajibanmu? Jawabannya, tidak boleh menganggu orang yang kamu rindukan.

Ingat, saat ini yang rindu itu kamu dan dia tidak wajib membalas rasa rindumu. Jadi, baik dia sudah memiliki hubungan yang baru maupun belum, kamu wajib menghargainya dengan tidak menganggunya hanya atas dasar kerinduanmu semata.

2. Cari kabar tentang dia

ilustrasi interaksi di media sosial (pixabay.com/99mimimi)

Hal realistis yang bisa kamu lakukan saat merindukan orang spesial di masa lalumu ialah dengan mencari tahu kabarnya. Dengan mengetahui kabarnya, kamu bisa mengambil tindakan yang tepat, nih. Kamu bisa mencari kabarnya dengan menghubungi teman dekatnya, pun mencari tahu melalui akun media sosialnya.

Saat kamu mengerti bahwa ia belum punya pasangan baru, kamu bisa masuk untuk menyapanya, menanyakan kabarnya, berbalas pesan, hingga membahas aktivitas kalian saat ini. Bukankah hal itu yang mampu mengobati rindumu? Terlebih membuka peluang untuk bisa kembali membangun hubungan spesial, nih.

3. Lepaskan saat situasi dan kondisinya salah

ilustrasi kesedihan (pixabay.com/3938030)

Ketika kamu menyadari bahwa kehidupan barunya sudah berbeda, tidak cocok denganmu, atau sudah memiliki pasangan yang baru, maka hal yang perlu kamu lakukan ialah perlahan tapi pasti untuk menjauhinya.

Iya, kamu boleh merindukannya dan jangan menyangkal rasa itu karena memang tidak bisa dipaksa. Tapi, respon kamu atas rasa rindu yang datangnya secara natural itu bisa kamu kontrol. Kalau merasa situasi dan kondisinya salah, ya kamu kontrol sikap dan tindakanmu agar tidak melebihi batas normal.

4. Doakan dan sampaikan rindumu di situ

ilustrasi kedamaian (pixabay.com/pexels)

Saat kamu merindukan seseorang yang spesial di masa lalumu, namun kenyataan tidak mendukung perasaanmu itu, ya cukup doakan. Terlebih lagi, kalau kamu rindu tapi gengsi untuk mengakui apalagi mengungkapkannya, lagi-lagi cukup doakan.

Yakin dan percayalah bahwa campur tangan Tuhan bisa memberikan petunjuk dan jawaban terbaik. Entah kamu akan dimudahkan untuk kembali bersamanya, meski rasanya tidak mungkin. Pun bisa jadi kamu akan dipertemukan dengan sosok baru yang mampu menghilangkan rasa rindumu yang salah itu.

Pada akhirnya, setiap rasa yang muncul secara natural, tak melulu bisa tersampaikan. Ada kalanya rasa rindu yang kamu miliki hanya bisa dipendam. Jika kamu merasa sedang merindukan dia di level yang sudah tidak bisa kamu tahan lagi, kamu boleh bercerita kepada orang terdekatmu. Meski belum tentu menemukan solusinya, setidaknya kamu lebih lega karena telah berbagi beban, dan tidak memendam sendirian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us