Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lantai Kayu Asli Versus Vinil, Mana yang Lebih Baik?

Lantai kayu asli berpola herringbone (pexels.com/Furknsaglam)

Kalau kamu sering memperhatikan interior rumah ala barat, pasti sudah akrab dengan tampilan lantai kayu. Lantai kayu lebih digemari dan dihargai di sana. Orang-orang barat menyukai tampilan dan kesan hangat kayu meskipun harganya jauh di atas lantai ubin maupun karpet.

Lantai kayu secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu kayu solid dan kayu buatan. Kayu solid adalah potongan kayu asli tanpa campuran bahan lainnya. Sedangkan kayu buatan merupakan campuran kayu dengan material lainnya. Satu lantai kayu buatan yang populer digunakan adalah lantai kayu vinil atau lebih dikenal dengan nama LVP (Luxury Vinyl Plank).

Kali ini kita akan membandingkan lantai kayu asli dengan vinil berdasarkan aspek tampilan, daya tahan, dan biayanya. Buat kamu yang mau merenovasi rumah, simak artikel ini baik-baik, dilansir dari thespruce.com, flooringstores.com, wideplankflooring.com, dan beberapa situs lainnya.

1. Mana yang lebih baik secara tampilan?

Lantai kayu solid pada rumah gaya rustic (hgtv.com/Listed Sisters)

Secara tampilan tentunya tidak ada yang bisa mengungguli kayu asli. Keaslian serat kayu asli memberikan karakter yang natural. Simpul-simpulnya lebih memesona dibandingkan kayu buatan, karena tidak ada yang identik di tiap titiknya.

Meskipun lantai LVP memiliki kualitas embos serat kayu yang canggih hingga menyerupai kayu asli, serat kayunya tidak terlalu terasa jika disentuh. Bahkan simpul urat kayu yang serupa akan muncul berulang di beberapa lempengan. Sekilas kamu mungkin tidak bisa langsung membedakan lantai kayu asli dengan LVP. Namun jika diperhatikan lebih dekat, maka akan terlihat perbedaannya.

2. Mana yang daya tahannya lebih kuat?

Lantai kayu vinil pada rumah modern (pexels.com/Jonathan Borba)

Untuk durability atau daya tahan, kayu asli rentan terhadap kelembapan, rayap, dan goresan. Kelembapan dapat menyebabkan kayu melengkung dan retak. Lantai kayu asli juga harus diberikan perlakuan khusus anti rayap, apalagi untuk negara tropis seperti Indonesia.

Untuk mengatasi keausan lantai kayu asli, kamu bisa mengembalikannya ke kondisi prima dengan cara diamplas dan diplitur ulang. Namun, tentunya dengan biaya yang hampir sama seperti membeli produk kayu solid baru. Dengan perawatan rutin, lantai kayu asli bisa bertahan hingga 100 tahun.

Jika dibandingkan lantai kayu asli, LVP lebih unggul dari segi daya tahan. Ia cenderung tidak 'semerepotkan' kayu asli. Karena material LVP yang asal mulanya berasal dari minyak bumi memiliki daya tahan terhadap air dan kelembapan. Zat uretan pada LVP juga memungkinkan material ini tahan gores. Lebih mantapnya lagi, LVP memiliki masa pakai sekitar 20 tahun hingga ia aus dan harus diganti.

3. Mana yang lebih ramah di kantong?

Takstur lantai LVP (pexels.com/Digital Buggu)

Secara material, tentunya kayu solid jauh lebih mahal dibanding LVP. Sebagai gambaran, harga material lantai kayu jenis jati dan merbau berkisar Rp500 ribu/m2, sedangkan jenis kayu pinus berkisar Rp200 ribu/m2. Ini belum termasuk biaya pemasangan berkisar Rp150-200 ribu/m2 dan biaya perawatan rutin.

Sedangkan untuk LVP, rentang harga material berkisar antara Rp250 ribu/m2 tergantung dari dimensi dan merek. Biaya pasangnya sekitar Rp70 ribu/m2. Hampir 50 persen lebih murah dari kayu asli. Namun yang perlu diingat, LVP tidak membutuhkan perawatan rutin.

Nah, sudah jelas kan perbandingannya? Jika ingin lantai rumahnya lebih berkarakter dan bujet bukan rintangan, kamu bisa banget memilih kayu asli. Namun, jika kamu tidak ingin repot-repot merawat lantai kayu asli dan bujetmu terbatas, sah-sah saja memilih LVP.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us