Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Fakta Unik Burung Cekakak, Dianggap Suci

potret cekakak suci (uk.inaturalist.org/Lorix J. Bertling)

Cekakak atau biasa disebut kingfisher merupakan burung yang berasal dari famili Alcedinidae. Satu spesies Burung Cekakak yang cukup menarik adalah Burung Cekakak Suci. Burung ini memiliki nama spesies Todiramphus sanctus.

Burung ini dianggap suci oleh sebagian masyarakat Polinesia. Terdapat beberapa fakta menarik lainnya dari spesies ini. Penasaran ada apa saja? Mari simak informasi berikut!

1. Dianggap burung suci

potret cekakak suci (uk.inaturalist.org/Jacqui Geux)

Dilansir dari laman Thai National Parks, Burung Cekakak dianggap suci bagi masyarakat Polinesia. Mereka percaya jika spesies Burung Cekakak ini bisa mengendalikan ombak di lautan.

2. Hanya sedikit perbedaan ciri fisik dari jantan dan betina

potret cekakak suci (uk.inaturalist.org/Richard)

Burung Cekakak Suci memiliki warna bulu yang cukup khas. Dilansir dari laman Australian Museum, burung ini memiliki bulu yang berwarna biru kehijauan pada bagian punggung, pantat, hingga ekornya. Bagian bawah tubuhnya sendiri berwarna putih kekuningan, serta bagian lehernya berwarna krem. Bagian kepalanya terdapat garis mata berwarna hitam yang lebar dan memanjang dari bagian paruh hingga tengkuk. 

Ciri fisik dari kedua jenis kelamin terlihat cukup mirip satu sama lain. Namun, warna tubuh burung betina terlihat lebih kusam pada bagian atas. Berat tubuh burung betina umumnya juga lebih ringan dibandingkan burung jantan.

3. Pemakan hewan lain

potret cekakak suci (uk.inaturalist.org/Jack Morgan)

Burung ini memakan hewan yang lebih kecil di lingkungannya. Dilansir dari laman Thai National Parks, umumnya spesies Burung Cekakak Suci memakan berbagai macam hewan invertebrata, krustasea kecil, dan ikan. Burung ini bahkan juga dapat memakan katak, hewan pengerat kecil, dan reptil.

4. Hewan soliter

potret cekakak suci (uk.inaturalist.org/Sarah Macdonald)

Umumnya Burung Cekakak Suci merupakan hewan yang soliter. Dilansir dari laman Australian Museum, burung ini umumnya hidup menyendiri. Namun, mereka akan berpasangan pada saat musim kawin. Musim kawin spesies burung ini terjadi pada sekitar September hingga Desember. Jika kondisinya mendukung, musim kawinnya terkadang diperpanjang sampai Maret.

5. Sarangnya berupa liang

potret cekakak suci (uk.inaturalist.org/Neil Fitzgerald)

Burung Cekakak Suci memiliki sarang yang cukup unik. Dilansir dari laman New Zealand Birds Online, sarang burung ini berupa liang atau lubang. Tempat sarangnya juga berada di banyak lokasi seperti pohon, tebing, tepian sungai, dan lainnya. Mereka akan mematuk-matuk tempat yang akan dibuat sebagai sarangnya.

6. Habitatnya di dekat perairan

potret cekakak suci (uk.inaturalist.org/Alan Bell)

Spesies Burung Cekakak umumnya tinggal di dekat perairan. Dilansir dari laman New Zealand Birds Online, burung ini dapat ditemukan di pinggiran sungai, lahan pertanian, muara danau, ataupun garis pantai berbatu. Habitat Burung Cekakak Suci berada di mana saja, asalkan terdapat perairan maupun daerah terbuka lainnya dengan tempat bertengger di dekatnya.

7. Dapat ditemukan di Indonesia

potret cekakak suci (uk.inaturalist.org/Lorix J. Bertling)

Burung Cekakak Suci merupakan hewan yang dapat ditemukan di Indonesia pada waktu-waktu tertentu. Dilansir dari laman Thai National Parks, Burung Cekakak Suci yang berada di bagian selatan Australia akan bermigrasi pada akhir musim kawinnya ke beberapa tempat, seperti Papua Nugini, Kepulauan Solomon Timur, dan Indonesia. Burung tersebut akan kembali ke Australia sekitar Agustus dan September.

Burung Cekakak Suci merupakan burung yang dianggap suci oleh masyarakat Polinesia. Burung ini juga terkadang dapat terlihat di Indonesia saat mereka melakukan migrasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us