10 Bahasa Bali Tentang Aktivitas Makan

Makan menjadi aktivitas penting saat bersama keluarga di rumah. Sebaiknya, orangtua harus bisa menyempatkan waktu untuk makan bersama anggota keluarga setiap hari. Sebab makan sambil berbincang-bincang bersama keluarga akan menambah keharmonisan dan kedekatan satu dengan yang lainnya.
Dalam Bahasa Bali, makan disebut dengan ngajeng atau medaar untuk Bahasa Bali alus. Sedangkan ngamah adalah Bahasa Bali kasar dari makan. Ada beberapa Bahasa Bali yang berkaitan dengan makan. Berikut daftarnya.
1. Jukut atau jangan artinya sayur

Agar makananmu menjadi sehat sebaiknya wajib menambahkan sayur. Kata jangan memiliki kemiripan kata dengan jangan dalam Bahasa Indonesia. Tentunya, kamu harus berhati-hati dalam pengucapannya agar tidak salah makna.
2. Lumur artinya gelas

Tidak semua daerah di Bali mengenal kata lumur. Beberapa tempat masih tetap menggunakan kata gelas. Gelas digunakan untuk minum air atau minuman lainnya.
3. Maciplakan artinya mengunyah yang mengeluarkan suara

Maciplakan mirip dengan kata makinyukan. Perbedaannya terletak pada tingkat kesopanannya saja. Kalau maciplakan lebih terlihat tidak sopan, karena saat mengunyah mulut akan terbuka dan mengeluarkan bunyi. Sedangkan makinyukan mengunyah tanpa membuka mulut dan tidak mengeluarkan suara.
4. Wareg atau betek artinya kenyang

Wareg termasuk dalam Bahasa Bali alus. Sedangkan betek lebih sering digunakan sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Wareg atau betek adalah kondisi saat lambung sudah terisi penuh dan sudah tidak lapar lagi.
Selain betek, ada kata yang sering digunakan yaitu betekan, artinya kekenyangan atau terlalu kenyang.
5. Jaen artinya enak

Selain jaen, ada kosakata gaul yang sering digunakan untuk menandakan suatu makanan itu enak yaitu jonson. Jonson merupakan kata slang dari jaen sajan (enak sekali) atau jaen semeton (enak bro atau enak guys).
Jaen memiliki lawan kata atau tungkalikan yaitu nyem atau tusing merasa lud (masakan tidak terasa bumbu atau hambar), atau tusing jaen (tidak enak).
6. Negak artinya duduk

Saat makan sebaiknya dilakukan dengan cara duduk bersama dalam satu meja. Lawan kata dari negak adalah majujuk atau berdiri. Terkadang, dalam beberapa jamuan makan dilakukan dengan cara berdiri atau disebut dengan standing party.
7. Ngumbah lima artinya mencuci tangan

Ngumbah artinya mencuci dan lima artinya tangan. Sebelum atau sesudah makan sebaiknya mencuci tangan atau ngumbah lima. Tujuannya, agar tangan menjadi bersih, terutama jika kamu makan menggunakan tangan.
8. Lalah artinya pedas

Banyak orang menyukai rasa pedas dalam suatu makanan. Belum nikmat jika masakan tersebut tidak menggunakan sambal. Namun, untuk kamu yang suka masakan pedas harus berhati-hati dengan perut. Terlalu sering atau banyak makan makanan pedas dapat menyebabkan gangguan percernaan hingga mengakibatkan ambeien atau wasir.
9. Yeh artinya air

Air menjadi benda yang sangat penting saat kita sedang makan. Sebaiknya sediakan air yang cukup saat kamu sedang makan. Air dapat memperlancar aliran makanan dari kerongkongan ke perut, terutama saat tersedak.
10. Basa artinya bumbu

Apalah artinya makanan tanpa bumbu pastinya akan terasa hambar. Kamu bisa menggunakan berbagai macam basa atau bumbu. Khusus untuk bumbu Bali, dikenal dengan sebutan basa genep yaitu bumbu lengkap yang terdiri dari berbagai macam jenis rempah-rempah.
Nah itulah 10 kosakata Bahasa Bali yang berkaitan dengan makan. Kamu bisa mempelajari kosakata Bahasa Bali dengan mengenal benda maupun kegiatan yang ada di sekitar kita.