Sampah dan Wisatawan di Pantai Kuta Berebut Pemandangan di Akhir 2025

- Pantai Kuta pada akhir 2025 dipenuhi wisatawan yang berlalu lalang, meskipun cuaca gerah dan langit mendung.
- Di beberapa titik Pantai Kuta, terdapat gunungan sampah organik dan anorganik yang tidak terurus, mencapai ketinggian hingga 3 meter.
- Situasi Pantai Kuta saat ini cukup menggambarkan komitmen masyarakat dan pemerintah dalam penanganan sampah di Bali.
Badung, IDN Times - Suasana akhir tahun, Rabu (31/12/2025) sore di Pantai Kuta berjalan seperti biasanya. Kebetulan, rekayasa pengalihan arus lalu lintas sudah diberlakukan sehingga lalu lalang kendaraan di Jalan Pantai Kuta tidak sepadat jam biasanya. Banyak wisatawan berlalu lalang, ada yang berjalan sendiri, ada yang menggendong anaknya.
Cuaca sedikit gerah, langit pun berwarna putih dan mendung, seolah-olah tak ada sunset sore ini. Di sepanjang trotoar Pantai Kuta sudah berjajar para penjual makanan: mulai dari bakso, jagung bakar, tipat tahu, kopi, kacang rebus, mie ayam, dan lain sebagainya. Tak banyak skater yang bermain di area skate park.
Yang menarik mata akhir tahun 2025 di Pantai Kuta adalah gunungan sampah organik dan anorganik di beberapa titik. Misalnya di pintu masuk Pantai Kuta depan Hotel Tribe dan Mamaka, tumpukan sampah yang dibungkus plastik tak terurus. Sampah tersebut berjibun di sisi kanan dan kiri.
Sedangkan di pintu masuk Pantai Kuta depan CK malah lebih parah, tumpukan sampah didominasi gelas air mineral, kayu, bambu, batok kelapa hingga barang-barang plastik menggunung hingga 3 meter. Sebuah pemandangan yang tidak bisa disembunyikan dari mata wisatawan yang berkunjung. Sore hari ini, situasi Pantai Kuta lengang, banyak kursi kosong, beberapa wisatawan terlihat bermain surfing menjelang sunset.
"Seandainya sampah adalah lembaran uang, mungkin akan banyak yang mengaisnya. Sekalipun Bali tengah berbenah soal sampah, kondisi di Pantai Kuta saat ini cukup menggambarkan komitmen masyarakat dan pemerintah," gumamku.

















