Orang Miskin Sulit Jadi Politikus Jika RUU Pilkada Disahkan
Denpasar, IDN Times - Massa aksi "Darurat Demokrasi Indonesia" di Jalan Sudirman, Kota Denpasar sempat menghentikan demonstrasinya setelah mendengar tahrim dan azan di Masjid Al-Furqon pukul 18.20 Wita, Jumat (23/8/2024).
Pukul 18.40, mereka melanjutkan membakar daun pohon palem yang kering di dua titik. Titik pertama berada di dekat Halte Sudirman 2. Sedangkan titik kedua di dekat Masjid Al-Furqon.
Meskipun Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan pihaknya membatalkan pelaksanaan untuk mengesahkan Revisi Undang-Undang Pilkada, massa tetap melakukan demonstrasi karena tidak mau lengah revisi UU tersebut bisa disahkan sewaktu-waktu sebelum tanggal 27 Agustus 2024.
Yana--nama samaran--tidak menyukai demo, dan tidak pernah turun ke jalan. Tetapi gara-gara negara ini diobrak-abrik oleh pemimpin, ia memilih turun ke jalan atas inisiatifnya sendiri. Menurutnya, negara menjadi tidak berharga karena oligarki kekuasaan.
"Saya merasa, ketika nanti peraturan itu disahkan, di masa depan orang miskin kayak kita tidak bisa menjadi politikus, tidak bisa memperjuangkan suara rakyat lagi," katanya.
