Kurangi Rujukan, RS Gema Santi Nusa Penida Sediakan CT-Scan dan VIP
- RS Gema Santi Nusa Penida menambah layanan gedung VIP, Kelas I, serta membangun fasilitas CT-Scan untuk menekan rujukan ke RSUD Klungkung.
- Investasi CT-Scan mencapai Rp3,4 miliar dan ditargetkan beroperasi pada 2027 guna meningkatkan layanan diagnostik di wilayah kepulauan.
- Bupati Klungkung menekankan pentingnya empati petugas medis dan keterbukaan manajemen rumah sakit terhadap kritik masyarakat.
Klungkung, IDN Times - RS Gema Santi terus berupaya menambah layanan guna menekan angka rujukan pasien ke RSUD Klungkung di Kota Semarapura. Salah satunya dengan menyediakan gedung perawatan VIP dan Kelas I.
Selain itu, rumah sakit ini juga mulai membangun fasilitas CT-Scan yang selama ini hanya dapat diakses warga dengan menyeberang laut ke daratan Klungkung. Gedung yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp1,7 miliar tersebut ditujukan untuk menunjang layanan kesehatan di Nusa Penida yang selama bertahun-tahun masih minim fasilitas.
Pada kesempatan yang sama, turut dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung CT-Scan, laboratorium, dan poliklinik. Kehadiran fasilitas penunjang medis ini diharapkan mampu menekan angka rujukan pasien ke RSUD Klungkung di Kota Semarapura.
"Jadi dengan tambahan layanan ini, pasien dari Nusa Penida tidak perlu lagi menyebrang laut untum memdapatkan fasilitas layanan kesehatan. Cukup bisa dilayani di RS Gema Santi, sehingga lebih hemat waktu, dan biaya," ujar Bupati Klungkung, I Made Satria, Jumat (26/12/2025).
1. Nilai investasi layanan CT-Scan di RS Gema Santi Sekitar Rp3,4 Miliar
Direktur UPTD RSUD Gema Santi, dr. I Ketut Rai Sutapa, mengatakan pengembangan layanan ini sejalan dengan kebijakan nasional serta sistem rujukan BPJS Kesehatan. Menurutnya, pembangunan ruang CT-Scan dengan nilai investasi lebih dari Rp3,4 miliar untuk meningkatkan kemampuan diagnostik rumah sakit di wilayah kepulauan.
“Jika CT-Scan sudah beroperasi, rujukan pasien ke luar Nusa Penida bisa berkurang signifikan. Ini sangat membantu masyarakat, baik dari segi waktu, biaya, maupun keselamatan perjalanan,” ujarnya
Ia menargetkan fasilitas CT-Scan tersebut dapat mulai beroperasi pada tahun 2027, setelah seluruh tahapan pembangunan dan penyediaan alat medis rampung.
2. Bupati Made Satria minta layanan kesehatan juga harus ditunjang dengan rasa empati petugas medis
Sementara itu, Bupati Made Satria menegaskan pembangunan gedung VIP dan fasilitas medis lanjutan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Nusa Penida.
“Pembangunan fasilitas ini menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Kebutuhan pelayanan kesehatan terus berkembang dan harus dijawab dengan sarana yang memadai,” kata Bupati Satria.
Ia juga mengingatkan manajemen rumah sakit agar tidak hanya fokus pada kelengkapan alat, tetapi juga pada kualitas pelayanan sumber daya manusia. Menurutnya, pendekatan yang ramah dan empatik menjadi bagian penting dalam proses penyembuhan pasien.
“Kesembuhan tidak hanya ditentukan oleh alat medis. Sikap, empati, dan perhatian petugas medis sangat berpengaruh terhadap kondisi psikis pasien,” ujarnya.
3. Made Satria ingatkan manajemen RS Gema Santi tidak anti kritik
Di akhir sambutannya, Bupati Satria meminta manajemen RSUD Gema Santi terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat sebagai bagian dari upaya berbenah dan meningkatkan mutu layanan kesehatan di Nusa Penida.
"Jangan alergi terhadap kritikan. Kritik adalah dasar bagi manajemen untuk berbenah agar petugas selalu hadir saat dibutuhkan pasien," tegas Made Satria.
