Cerita Orangtua Siswa SD Buleleng, Lebih Baik Pentas Seni

Buleleng, IDN Times - Orangtua siswa di Kabupaten Buleleng menceritakan bagaimana potret wisuda untuk siswa sekolah dasar (SD). I Gde Wawan Sudatha adalah orangtua yang anaknya duduk di kelas enam SD. Ia menilai, anak SD belum membutuhkan perayaan ala wisuda.
Ia bersyukur tidak ada wisuda di sekolah anaknya, hanya pelepasan saja.
“Menurut saya belum perlu, sebaiknya diadakan pentas seni sangat bagus itu,” kata Sudatha saat IDN Times menghubunginya Rabu lalu, 7 Mei 2025.
Bagaimana cerita orangtua lainnya? Berikut laporan selengkapnya.
1. Perpisahan dengan pentas sekolah

Eka Prasetya bercerita, anaknya sekolah di SD Negeri 1 Panji, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Sekolahnya mengadakan pentas seni saat perpisahan. Setiap kelas harus mewakili pentas drama maupun tarian. Sehingga tidak ada acara wisuda.
"Setahuku dua tahun belakangan ini gak ada acara wisuda,” kata Eka saat dihubungi IDN Times, Jumat (9/5/2025).
2. Banyak orangtua tidak setuju ada wisuda saat pembahasan di komite

Seingat Eka, dua tahun lalu orangtua siswa bersama komite sekolah membahas soal wisuda di SDN 1 Panji. Saat itu, sebagian besar orangtua tidak setuju ada wisuda karena dianggap berlebihan untuk siswa jenjang SD.
“Selain itu kan gak urgent banget wisuda. Toh, mereka masih lanjut lagi kan sekolah,” kata Eka.
Dari pengamatan Eka, rata-rata pekerjaan orangtua siswa di SDN 1 Panji adalah petani. Eka menilai biaya wisuda pasti akan memberatkan mereka, dan orangtua siswa lainnya.
3. Setelah pentas ada pembagian bingkisan dari penggalangan seikhlasnya

Selepas acara perpisahan, akan ada pembagian bingkisan berupa buku dan alat tulis kepada siswa kelas enam SD. Kata Eka, bingkisan itu berasal dari penggalangan seikhlasnya.
“Anak-anak diminta ngumpulin buku atau alat tulis seikhlasnya,” kata Eka.