Tech Park Bakal Dibangun di Bali, Wadah Bagi Para Data Scientist

Rencananya akan selesai dalam tiga tahun mendatang

Badung, IDN Times - Pandemik COVID-19 dinilai membuka kesempatan baru bagi Bali untuk melakukan diversifikasi ekonomi dan adopsi teknologi secara lebih cepat. Satu di antaranya melalui inisiatif kolaborasi dari pemerintah dan sektor swasta, termasuk bersama Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) dan Kura Kura Bali. Harapannya bisa mendorong terbentuknya ekosistem pendukung bagi masyarakat Bali agar terus berkembang dan semakin tangguh di era digital.

Inisiatif tersebut dipandang sejalan dengan enam strategi Peta Jalan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 3 Desember 2021 lalu. Enam strategi tersebut di antaranya Bali Pintar dan Sehat, Bali Produktif, Bali Hijau, Bali Terintegrasi, Bali Smart Island, dan Bali Kondusif.

Baca Juga: Propam Polda Bali Periksa Ratusan Personel Polresta Denpasar, Ada Apa?

1. Kerthi Bali jadi platform mempercepat proses digitalisasi

Tech Park Bakal Dibangun di Bali, Wadah Bagi Para Data Scientistilustrasi digitalisasi (pexels/pixabay)

Ketua Yayasan UID dan Presiden Komisaris Kura Kura Bali, Tantowi Yahya, menyebutkan bahwa saat ini tidak mungkin menghindari digitalisasi, karena dengan digitalisasi pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan produktif. Begitu juga dengan Kerthi Bali yang telah menjadi platform untuk mempercepat proses digitalisasi di Bali, khususnya untuk industri di luar sektor pariwisata. 

Pernyataan itu disampaikan dalam diskusi 3rd Working Group Meeting G20, bertema Transforming the Economy Towards a Resilient and Sustainable Economic Growth, pada Senin (8/8/2022). Acara itu diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 

“Kami juga melihat peluang yang besar agar Bali bisa mencapai cita-cita yang kami sebut sebagai Happy Bali Digital Ecosystem. Di mana terdapat perubahan paradigma masyarakat untuk terus menerus menciptakan inovasi dan budaya belajar yang tinggi untuk menyelesaikan permasalahan lokal dengan dukungan dari perkembangan teknologi,” ungkapnya.

2. Rencana akan membangun Tech Park untuk mengembangkan talenta 50.000 data scientist

Tech Park Bakal Dibangun di Bali, Wadah Bagi Para Data ScientistLokasi kura-kura Bali. (IDN Times/Ayu Afria)

Kura Kura Bali saat ini sedang membangun di atas lahan seluas 500 hektare untuk merancang Bali bernuansa masa depan. Beberapa hektare di antaranya akan digunakan untuk membangun Tech Park sebagai sarana mengembangkan talenta 50.000 data scientist. Sekaligus tempat mereka berkarya di dalam industri berbasis digital yang direncanakan selesai dalam tiga tahun mendatang.

“Ini komitmen kami dari sektor swasta untuk menciptakan Bali yang tangguh untuk menghadapi tantangan. Di mana masyarakatnya terjamin kesejahteraannya dan didukung oleh pemerintah daerah yang kuat,” jelas Tantowi Yahya.

3. Buka kerja sama dengan Tsinghua University

Tech Park Bakal Dibangun di Bali, Wadah Bagi Para Data Scientistilustrasi menuju era digitalisasi (unsplash.com/KOBU Agency)

Yayasan UID juga disebut telah membuka kerja sama dengan Tsinghua University. Tsinghua Southeast Asia Center didirikan di Bali sebagai pusat pengembangan para data scientist tersebut.

Menurut Tantowi Yahya, saat ini sudah saatnya seluruh pemangku kepentingan memiliki kesadaran kolektif dalam menyelesaikan permasalahan. Semakin besar kesadaran kolektif ini, maka akan semakin besar dampak dari inisiatif bersama tersebut.

“Sudah saatnya seluruh pemangku kepentingan memiliki kesadaran kolektif untuk menyelesaikan permasalahan bersama, seperti permasalahan perubahan iklim, permasalahan kemiskinan, dan seterusnya,” ungkapnya. 

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya