Dinilai Merugikan, Bali United Protes Sistem Kompetisi Format Terpusat

Sistem ini juga membuat klub bermain jauh dari suporter

Gianyar, IDN Times - Bali United belum mendapat kepastian terkait kelanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia yang terhenti karena tragedi Kanjuruhan. Namun kabar sementara yang berhembus, ada tiga waktu yang menjadi rencana PSSI dan operator Liga yaitu pada 18 November, 25 November, dan 2 Desember mendatang.

Selain itu, sistem kompetisi pun menjadi sorotan publik karena kabarnya ada informasi perubahan format kompetisi dari home-away menjadi format bubble atau terpusat di satu lokasi. Perubahan format kompetisi ini pun dirasa memberatkan oleh beberapa pelatih, termasuk pelatih Bali United, Stefano Cugurra.

Baca Juga: Sebulan Lebih Tanpa Kompetisi, Kondisi Pemain Bali United Terganggu

1. Beberapa pelatih keberatan dengan sistem kompetisi format bubble atau terpusat

Dinilai Merugikan, Bali United Protes Sistem Kompetisi Format TerpusatStefano Cugurra. (baliutd.com)

Tragedi Kanjuruhan yang membuat Liga 1 Indonesia terhenti sementara, menjadi dilema ke para pelaku industri sepak bola tanah air. Mulai dari pemain, pelatih, manajemen klub, dan lainnya. Mengingat selama ini mereka menggantungkan hidup dari bergulirnya liga.

Saat ini para pelaku sepak bola tanah air masih menunggu waktu liga bergulir. Dilematis pelaksanaan kompetisi juga bukan soal waktu pelaksanaan saja, melainkan sistem format pertandingan yang berlaku. Hal ini muncul karena ada kabar format kompetisi berubah dari home-away ke sistem bubble atau terpusat. 

Beberapa pelatih pun sudah mengutarakan keberatannya dengan perubahan format kompetisi ini karena dinilai merugikan klub. Hal ini juga yang disampaikan pelatih Bali United, Stefano Cugurra.

Pelatih yang akrab disapa Teco ini mengatakan sistem bubble atau terpusat ini akan merugikan klub. Klub dapat rugi secara finansial dan bertanding jauh dari dukungan suporter.

"Saya pikir semua tim berpeluang rugi secara finansial jika kembali dengan sistem bubble. Klub harus bayar hotel, makanan, sewa lapangan, dan sewa bus. Tim juga akan main jauh dari dukungan suporter," ungkap Stefano Cugurra, Rabu (9/11/2022).

Ada beberapa pelatih yang juga menyatakan keberatannya dengan format kompetisi bubble atau terpusat, yakni pelatih Persebaya Aji Santoso dan pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares.

2. Pemain hanya ingin kembali berkompetisi

Dinilai Merugikan, Bali United Protes Sistem Kompetisi Format TerpusatRahmat (baliutd.com)

Pemain Bali United juga berharap agar kompetisi dapat kembali bergulir, apapun format yang diputuskan PSSI dan operator liga nantinya. Seperti yang disampaikan penyerang sayap Bali United, Rahmat. Sebagai pemain, ia hanya menunggu keputusan yang terbaik. Bagi Rahmat, terpenting kompetisi kembali berjalan dan memberikan kembali pekerjaan kepada para pegiat lapangan hijau.

“Saya hanya ingin liga bisa kembali berjalan karena saya seorang pemain. Tentunya saya berharap dengan sistem dan prosedur yang lebih profesional dan lebih baik dari sebelumnya. Kejadian yang melukai sepak bola tentu menjadi pembelajaran untuk kita semua agar ke depan sepak bola semakin lebih baik,” harap Rahmat yang sudah dua musim bersama Bali United.

3. Skuad Bali United kembali latihan setelah diliburkan

Dinilai Merugikan, Bali United Protes Sistem Kompetisi Format TerpusatSkuad Bali United latihan (baliutd.com)

Sementara itu, skuad Bali United kembali dijadwalkan menjalani latihan hari ini, Kamis (10/11/2022). Para pemain sempat diliburkan beberapa hari karena belum ada kabar kompetisi dilanjutkan.

Latihan fisik dan teknik kembali dilakukan untuk menjaga kondisi fisik para pemain. Termasuk sebagai persiapan melanjutkan pekan ke-12 Liga 1 Indonesia, apabila nantinya liga kembali dilanjutkan para akhir November.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya