Skema Bertahan Bali United Masih Kacau dan Belum Solid

Bali United gagal memperpanjang tren positif usai bermain imbang menghadapi Persita Tangerang. Pada pertandingan pekan ke-10 Super League 2025/2026 yang diadakan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar pada Sabtu lalu, 25 Oktober 2025, kedua tim bermain imbang dengan skor 0-0.
Sejak babak pertama dimulai, Bali United langsung bermain menyerang. Solidnya lini pertahanan Persita Tangerang membuat pemain asuhan Johnny Jansen kesulitan mencetak gol. Seperti apa fakta-fakta menarik dalam pertandingan antara Bali United menghadapi Persita Tangerang?
1. Bali United bermain terbuka, Persita Tangerang bermain tenang

Bali United bertekad meraih kemenangan di kandang untuk melanjutkan tren positif. Ricky Fajrin dan kawan-kawan bermain terbuka dan langsung mengambil inisiatif serangan sejak wasit Thoriq Alkatiri membunyikan peluit pada babak pertama. Serdadu memanfaatkan aliran bola dari sisi sayap yang dimainkan Thijmen Goppel, Ricky Fajrin, serta Jordy Bruijn. Rapatnya barisan pertahanan Persita Tangerang membuat serangan Bali United dengan mudah digagalkan.
Menghadapi strategi menyerang Bali United, tim asuhan Carlos Pena memilih untuk bermain sabar, tenang, dan memanfaatkan skema serangan balik. Strategi ini rupanya cukup efektif untuk meredam agresivitas pemain Bali United. Bahkan, Persita mampu memancing pemain Bali United untuk keluar dari daerah pertahanannya untuk bisa melakukan serangan.
Dalam laga ini, aliran bola Bali United tidak selancar saat bermain menghadapi Persijap Jepara dan Semen Padang. Sering kali, skema serangan yang telah dirancang tidak jalan karena pemain justru kembali mengalirkan bola ke daerah pertahanan sendiri. Pergerakan tanpa bola dari pemain Bali United juga tidak terlihat. Pemain lebih banyak menunggu bergerak saat mendapatkan bola sehingga mudah dibaca oleh lawan.
Babak kedua, Bali United memasukkan Rahmat Arjuna untuk menambah daya gedor tim. Masuknya pemain muda asal Sulawesi Selatan ini mampu membuat serangan Bali United lebih hidup dibandingkan babak pertama. Tak hanya mengandalkan Goppel saja, Rahmat mampu melakukan tusukan baik dari sisi sayap maupun tengah. Sayangnya, beberapa peluang gagal dimanfaatkan untuk menjadi gol.
2. Mario Jardel sigap adang pergerakan Thijmen Goppel

Buntunya serangan Bali United disebabkan oleh Thijmen Gopple tidak leluasa melakukan tusukan yang menjadi andalannya. Mario Jardel, bek sayap Persita Tangerang menjadi sosok yang sukses mengadang laju pemain termahal Super League 2025/2026 tersebut. Jardel selalu mengawal ke mana pun Goppel bergerak sehingga menutup peluang pemain depan Bali United menciptakan peluang.
Mario Jardel menjadi sosok penting solidnya lini pertahanan Persita Tangerang. Dalam sembilan pertandingan, mereka hanya dua kali mengalami kekalahan. Pemain yang sempat mendapatkan gelar Man of the Match saat timnya menghadapi Madura United ini, juga aktif membantu serangan melalui sektor sayap.
3. Tangguhnya kiper asing kedua tim

Baik Bali United maupun Persita Tangerang sama-sama menggunakan kiper asing. Mike Hauptmeijer asal Belanda berdiri di bawah mistar Bali United. Sedangkan Persita Tangerang mengandalkan kiper asal Portugal, Igor Rodrigues. Keduanya dalam pertandingan ini bermain cukup gemilang sehingga mampu menghindarkan timnya dari kekalahan.
Mike kembali bermain cukup apik saat menghadapi Persita Tangerang. Kiper yang sempat menggagalkan tendangan penalti saat menghadapi Persijap Jepara ini beberapa kali mematahkan tendangan dari pemain Persita Tangerang. Ia juga memiliki timing yang cukup baik saat menangkap bola-bola di udara terutama saat tendangan sudut.
Di sisi Persita Tangerang, Igor tak mau kalah. Ia mampu melakukan penyelamatan krusial dari serangan yang dilakukan oleh Boris Kopitovic, Jordy Bruijn, Goppel, serta Kadek Agung. Mike maupun Igor sama-sama melakukan cleansheet pada pertandingan ini.
4. Bali United sulit meraih kemenangan

Bali United melakukan perombakan besar-besaran terhadap pemain pada Super League 2025/2026. Tak hanya pemain, Serdadu Tridatu mendatangkan pelatih baru asal Belanda, Johnny Jansen. Hal ini tentu untuk meningkatkan performa tim menjadi lebih baik dari musim lalu.
Namun, hal ini masih jauh dari ekspektasi dari Semeton Dewata. Bali United menjadi tim yang sulit meraih kemenangan, alih-alih berada di papan atas klasemen Super League 2025/2026. Dari sembilan pertandingan, Boris dan kawan-kawan hanya mampu meraih tiga kemenangan. Dari tiga kemenangan, dua kemenangan diraih saat bemain tandang, sisanya saat bermain kandang.
Saat bermain kandang, Bali United meraih satu kali kemenangan saat menghadapi Madura United, satu kekalahan saat menghadapi PSIM Yogyakarta, dua kali seri saat menghadapi Persik Kediri dan Persita Tangerang. Jika dilihat dari hasil beberapa pertandingan, lini belakang Bali United masih belum solid. Skema bertahan saat menghadapi serangan lawan terutama serangan balik bisa dibilang masih kacau. Tiga bek Bali United kerap panik saat mendapatkan serangan cepat karena tipikal mereka bukan bek yang memiliki kemampuan lari yang mumpuni. Hal ini membuat mereka sering tertinggal saat menghadang pemain lawan.
Hasil seri ini membuat Bali United bertahan di papan tengah klasemen sementara Super League 2025/2026. Tentunya, diperlukan kreativitas dari Johnny Jansen untuk mengatur strategi yang tepat untuk menghadapi pertandingan berikutnya. Semangat bermain sudah bagus, namun skema permainan masih harus diperbaiki lagi.
















