Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tiga Pertandingan Tanpa Kemenangan, Ada Apa dengan Bali United?

Thijmen Goppel (putih) diapit pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC.
Thijmen Goppel (putih) diapit pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC. (Instagram.com/baliunitedfc)

Bali United kembali menorehkan hasil negatif. Pada laga pekan ke-12 Super League 2025/2026, tim asuhan Johnny Jansen harus mengakui keunggulan tim tuan rumah, Bhayangkara Presisi Lampung FC, 1-2 di Stadion Sumpah Pemuda, Lampung, Jumat (7/11/2025).

Dua gol Bhayangkara FC masing-masing dicetak oleh Dendy Sulistyawan (6’) dan Slavko Damjanovic (84’). Sedangkan gol balasan Bali United dicetak oleh I Made Andhika Wijaya pada menit ke-60. Seperti apa fakta-fakta laga kedua tim ini?

1. Bali United dalam tiga pertandingan berturut-turut tanpa kemenangan

Rahmat Arjuna (putih) ditempel ketat pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC.
Rahmat Arjuna (putih) ditempel ketat pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC. (Instagram.com/baliunitedfc)

Hasil buruk di Lampung menambah panjang rekor tanpa kemenangan Serdadu Tridatu di Super League 2025/2026. Dalam tiga pertandingan berturut-turut Bali United mencatatkan dua kali kekalahan dan satu kali seri. Sialnya, dua kali laga kandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali United gagal meraih kemenangan.

Laga kandang saat menghadapi Persita Tangerang, Ricky Fajrin dan kawan-kawan hanya mampu bermain seri. 0-0. Sedangkan pekan lalu, Boris Kopitovic dan kawan-kawan harus takluk dari Persib Bandung dengan skor 0-1. Hasil buruk ini semakin membuat Bali United tak mampu merangkak naik dari papan tengah. Bahkan, kini berpotensi terlempar dari 10 besar klasemen sementara Super League 2025/2026.

2. Serdadu Tridatu kembali bermain dengan 10 pemain

Tim Receveur (putih) terjatuh saat berbenturan dengan Dedi Kusnandar (kuning).
Tim Receveur (putih) terjatuh saat berbenturan dengan Dedi Kusnandar (kuning). (Instagram.com/baliunitedfc)

Bali United harus bermain dengan 10 pemain pada pekan lalu saat menghadapi Persib Bandung. Hal ini karena Mirza Mustafic yang baru masuk harus mandi lebih awal karena pelanggaran keras kepada pemain Persib Bandung. Pada laga menghadapi Bhayangkara FC, Serdadu Tridatu kembali memainkan 10 pemain.

Kali ini, kartu merah diberikan kepada pemain asing lainnya, yaitu Tim Receveur. Wasit memberikan kartu kuning kedua setelah pemain asal Belanda ini berbenturan dengan Dedi Kusnandar pada menit ke-82. Tentunya, hal ini berdampak negatif bagi Bali United. Lini tengah dan belakang harus bekerja ekstra keras menghadapi gempuran pemain Bhayangkara FC. The Guardians berhasil memanfaatkan situasi ini untuk mencetak gol melalui sundulan Slavko Damjanovic yang bergerak bebas tanpa pengawalan.

3. Andhika Wijaya cetak gol perdana di Super League 2025/2026

Andhika Wijaya (tengah) usai mencetak gol ke gawang Bhayangkara Presisi Lampung FC.
Andhika Wijaya (tengah) usai mencetak gol ke gawang Bhayangkara Presisi Lampung FC. (Instagram.com/baliunitedfc)

Laga menghadapi Bhayangkara FC menjadi laga spesial bagi bek sayap Bali United, Andhika Wijaya. Putra dari mantan pemain sepak bola Pasek Wijaya ini berhasil mencatatkan gol perdananya di Super League 2025/2026. Tendangan keras Andhika Wijaya berhasil menciptakan gol penyama kedudukan pada menit ke-60.

Pada laga ini, dirinya masuk sebagai pemain pengganti. Andhika menggantikan Jordy Bruijn saat babak kedua baru berjalan 6 menit. Walaupun posisinya sebagai bek sayap, ia bermain lebih ke depan dan sesekali masuk ke area tengah untuk menambah daya gedor Serdadu Tridatu.

4. Performa menurun, memudarnya semangat Puputan

Jordy Bruijn (putih) dihadang kiper Bhayangkara Presisi Lampung FC.
Jordy Bruijn (putih) dihadang kiper Bhayangkara Presisi Lampung FC. (Instagram.com/baliunitedfc)

Performa Bali United terlihat semakin menurun dari pekan ke pekan. Permainan cepat dengan mengandalkan bola-bola pendek serta kecepatan pemain sayap pada awal musim semakin hilang. Bahkan, para punggawa Serdadu Tridatu terlihat bermain tanpa pola dan skema yang baik. Mudah kehilangan bola, bingung saat akan mengoper bola, minim pergerakan tanpa bola menjadi hal yang bisa terlihat saat ini.

Terlebih lagi saat menghadapi Bhayangkara FC. Kecepatan pemain sayap Rahmat Arjuna dan Thijmen Goppel hampir tak terlihat akselerasinya. Goppel lebih sering bermain sedikit ke belakang, sedangkan Rahmat Arjuna tidak optimal terutama pada babak pertama. Jika sebelumnya lebih sering mengandalkan Goppel saat menyerang, kini Bali United lebih sering mengandalkan Jordy Bruijn. Beruntung, pemain asal Belanda ini memiliki pergerakan dan mobilitas yang baik tak hanya di lini tengah, namun sesekali membantu lini belakang.

Buruknya lini pertahanan Bali United lagi-lagi menjadi sumber malapetaka. Dua gol Bhayangkara FC terjadi karena kelengahan Kadek Arel dan kawan-kawan. Kadek Arel maupun Ricky Fajrin tidak melihat pergerakan Dendy, sehingga pemain ini leluasa menciptakan gol setelah memanfaatkan umpan dari Ryan Kurnia. Gol penentu kemenangan Bhayangkara FC karena Slavko Damjanovic tidak mendapatkan pengawalan ketat. Sehingga ia dengan mudah menyundul bola tersebut masuk ke gawang yang dijaga Mike Hauptmeijer.

Lini belakang sudah seharusnya mendapatkan perhatian serius Johnny Jansen. Para pemain belakang ini, utamanya Kadek Arel tidak memiliki kecepatan mengejar bola dengan baik. Sehingga, mereka selalu kalah dari pemain lawan, utamanya saat lawan menggunakan skema serangan balik. Bek sayap seperti Ricky Fajrin, Andhika Wijaya, dan Rizky Dwi yang biasanya rajin membantu serangan dari sektor sayap, kini terlihat lebih fokus berada di lini pertahanan.

Namun, yang kentara dari tiga laga terakhir adalah semangat Puputan yang memudar. Para pemain Bali United terlihat seperti bermain tanpa semangat dan tidak ngotot. Sangat berbeda saat awal musim, permainan terlihat rapi, cepat, dan ngotot.

Entahlah apa yang sedang terjadi dalam tim Bali United saat ini. Tapi yang pasti, Semeton Dewata telah mulai ramai datang ke Stadion Kapten I Wayan Dipta untuk memberikan dukungan, menginginkan tim kebanggaannya bisa bermain dengan semangat Puputan. Dua laga berikutnya, Bali United akan menghadapi Persis Solo dan pemimpin sementara klasemen Super League 2025/2026, Borneo FC. Jika masih bermain seperti tiga laga terakhir, bukan tidak mungkin Serdadu Tridatu akan berada di papan bawah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest Sport Bali

See More

Tiga Pertandingan Tanpa Kemenangan, Ada Apa dengan Bali United?

09 Nov 2025, 09:55 WIBSport