Pertahanan Bali United Mulai Berubah Hingga Meraih Kemenangan

Bali United akhirnya memutus tren negatif setelah berhasil meraih kemenangan atas Semen Padang FC di pekan ketujuh Super League 2025/2026. Serdadu Tridatu menang telak 3-1 di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Jumat (27/9/2025) lalu.
Tiga gol Bali United dicetak masing-masing oleh Boris Kopitovic (P) (45’+1’), Reyner Barusu (73’), dan Muhammad Rahmat (90’+8’). Sedangkan satu-satunya gol balasan Kabau Sirah dicetak oleh Cornelius Stewart (77’). Berikut ini perjalanan Bali United menang telak di kandang Semen Padang selengkapnya.
1. Strategi pertahanan Bali United yang sedikit berbeda dari laga sebelumnya

Semen Padang FC pada laga ini langsung mengambil inisiatif menyerang sejak menit awal. Anak-anak asuhan Eduardo Almeida langsung mengepung daerah pertahanan Bali United. Beruntung, Mike Hauptmeijer mampu menjadi palang kokoh di bawah mistar Bali United yang berhasil mematahkan beberapa peluang berbahaya Semen Padang.
Semen Padang memanfaatkan bola-bola panjang dengan menempatkan bola di belakang garis belakang pemain Bali United. Hal ini karena Bali United menggunakan garis pertahanan yang tinggi atau agak maju ke depan. Strategi ini cukup berhasil mengingat Bali United tidak memiliki center back dengan kemampuan berlari cepat, sehingga selalu kalah saat mengejar bola dengan pemain Semen Padang.
Setelah unggul, Johnny Jansen mengubah strategi pertahanan Bali United di babak kedua. Garis pertahanan dibuat lebih turun atau lebih dekat dengan area penjaga gawang. Strategi ini sangat efektif karena Kadek Arel memiliki kemampuan interception yang cukup bagus. Sehingga, serangan Semen Padang sering kandas di kaki pemain belakang Bali United. Gol Semen Padang di babak kedua terjadi karena kelengahan pemain Bali United yang membiarkan Cornelius Stewart berdiri bebas tanpa pengawalan.
2. Tiga pemain mencetak gol debut di Super League 2025/2026

Dalam laga Semen Padang FC versus Bali United, ada tiga pemain yang berhasil cetak gol debutnya di gelaran Super League 2025/2026. Mereka adalah Reyner Barusu dan M Rahmat dari Bali United, serta Cornelius Stewart dari Semen Padang FC. Reyner masuk menggantikan Mirza Muztaifc yang cedera bahu saat pertandingan baru berjalan lima menit. Tanggung jawab berat yang diberikan pelatih mampu dijawab pemain berusia 19 tahun ini dengan permainan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Ia mampu mengisi lini tengah berpadu dengan Jordy Bruijn yang diplot lebih maju membantu serangan. Permainan lepas Rayner membuat bola lebih mengalir di sektor tengah Bali United. Pada menit ke-73, pemain promosi dari akademi Bali United Youth ini berhasil memanfaatkan umpan dari I Made Andhika Wijaya dengan tembakan keras ke arah gawang Semen Padang FC yang dijaga oleh Arthur Augusto asal Brasil. Tendangan ini berbuah gol kedua bagi Serdadu Tridatu. Gol ini sekaligus menjadi gol debut Reyner di Super League bersama Bali United.
Berikutnya ada M Rahmat yang mencetak gol debutnya di Super League 2025/2026. Ia masuk di babak kedua menggantikan Rizky Dwi. Selain menyerang, M Rahmat juga mendapatkan tugas untuk membantu sektor pertahanan Ricky Fajrin yang sudah mulai kelelahan. Memasuki injury time, M Rahmat berhasil mencetak gol setelah memanfaatkan sundulan dari Boris Kopitovic. Gol ini seharusnya menjadi gol Boris, namun ditendang oleh Rahmat di depan gawang.
Pemain ketiga yang mencetak gol debut adalah pemain asing Semen Padang asal Saint Vincent dan Grenadines, Conelius Stewart. Penyerang sayap ini dengan mudahnya menyundul bola ke gawang Mike Hauptmeijer karena berdiri bebas tanpa pengawalan. Sayangnya gol ini belum mampu mengubah keadaan untuk meraih poin bagi Semen Padang.
3, Tim Receveur lebih cocok bermain sebagai gelandang

Setelah unggul, Johnny Jansen memasukkan beberapa pemain demi meraih poin penuh pada laga ini. Pelatih asal Belanda ini mengubah beberapa posisi pemain. Satu di antaranya adalah Tim Receveur. Pemain Asal Belanda ini biasanya menempati posisi sebagai center back, namun ia ditarik lebih maju menjadi pemain gelandang bertahan.
Posisi ini adalah posisi asli dari Tim Receveur sehingga ia bisa bermain lebih baik. Ia sangat lugas di sektor tengah sebagai pemutus serangan lawan sekaligus mengalirkan bola ke lini depan. Beberapa kali serangan Bali United dimulai dari kaki Tim. Bahkan gol ketiga Bali United berasal dari tusukan Tim di sisi sayap kanan, yang kemudian memberikan umpan ke Boris untuk disundul ke gawang dan disambar oleh Rahmat menjadi gol. Tim lebih baik diplot sebagai gelandang, karena saat bermain sebagai center back, ia selalu kalah dalam berlari saat menghadapi pemain cepat lawan.
4. Babak kedua menjadi milik Bali United

Alih-alih meraih kemenangan, Semen Padang justru keteteran di lini tengah. Sebagian besar pemain Semen Padang maju ke garis pertahanan Bali United. Hal ini membuat lini tengah kosong sehingga pemain Bali United dengan mudah melakukan serangan balik.
Akhir babak kedua hingga injury time otomatis menjadi milik Bali United. Selain Tim Receveur yang membantu serangan, peran Jens Raven yang bermain sedikit mundur berada di lini tengah, sangat besar. Beberapa kali ia berhasil mengadang serangan pemain Semen Padang, dan menjadikan serangan balik balik bagi Bali United. Tercatat tiga peluang emas berhasil diciptakan dari kaki Jens Ravens yang memberikan bola kepada Thijmen Goppel. Sayangnya, peluang emas itu belum berhasil dikonversi menjadi oleh Thijmen Goppel.
Kemenangan Bali United bisa menjadi motivasi untuk menghadapi laga selanjutnya. Hasil ini juga bisa menjadi evaluasi Johnny Jansen terkait lini belakang Serdadu Tridatu. Diperlukan pemain center back dengan kekuatan lari cepat, sehingga bisa menghalau serangan pemain lawan yang berlari cepat.