Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bali United Gagal Menang Lagi di Stadion Dipta

Pemain Bali United (merah) dan Persis Solo (putih) usai babak kedua berakhir.
Pemain Bali United (merah) dan Persis Solo (putih) usai babak kedua berakhir. (Instagram.com/baliunitedfc)

Apa yang terjadi dengan Bali United? Tim asuhan Johnny Jansen ini kembali gagal meraih kemenangan. Persis Solo menahan imbang Bali United dengan skor 0-0 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, pada Minggu (23/11/2025).

Persis Solo yang menghuni dasar klasemen sementara Super League 2025/2026 mampu memberikan perlawanan sengit. Sehingga, Ricky Fajrin dan kawan-kawan kesulitan untuk meraih kemenangan.

1. Bali United dan Persis Solo sama-sama gagal meraih kemenangan dari empat laga berturut-turut

Pemain Bali United (merah) saat berebut bola dengan pemain Persis Solo (putih).
Pemain Bali United (merah) saat berebut bola dengan pemain Persis Solo (putih). (Instagram.com/baliunitedfc)

Dengan hasil imbang ini, Bali United memperpanjang rekor tanpa kemenangan menjadi empat pertandingan berturut-turut. Tak hanya Bali United, kondisi yang sama juga dialami oleh Persis Solo. Hasil pertandingan keduanya juga sama. Yaitu sama-sama mengalami dua kali kekalahan dan dua kali seri dalam empat pertandingan terakhir.

Jika melihat statistik pertandingan, baik Bali United maupun Persis Solo sama-sama kesulitan meraih kemenangan di kandang. Persis Solo belum pernah meraih kemenangan dari lima kali pertandingan kandang. Sedangkan Bali United hanya meraih satu kali kemenangan saat bermain di hadapan pendukungnya sendiri, yaitu saat mengalahkan Madura United.

2. Bali United lagi-lagi memperlihatkan permainan tanpa pola yang jelas

Pemain Bali United (merah) saat berdiskusi dengan wasit.
Pemain Bali United (merah) saat berdiskusi dengan wasit. (Instagram.com/baliunitedfc)

Sepertinya evaluasi dari pertandingan sebelumnya di tubuh Bali United masih belum dilakukan dengan baik. Itu terbukti, Serdadu Tridatu masih terlihat bermain seperti tanpa pola saat menghadapi Persis Solo. Jika melakukan serangan, para pemain Bali United hanya berusaha mengalirkan bola ke lini depan dan terlihat tanpa menggunakan skema-skema tertentu.

Pemain Bali United seperti hanya mengandalkan kesalahan pemain belakang lawan. Umpan-umpan yang tak terarah dan tak jarang salah sasaran membuat permainan Bali United terlihat kurang menarik. Sebaliknya, Persis Solo mampu bermain dengan pressing ketat sehingga sering mendapatkan peluang-peluang untuk mencetak gol.

Peran Thijmen Goppel kembali kurang terlihat di laga ini. Pemain asal Belanda ini sangat jarang melakukan penetrasi dengan mengandalkan skill dan kecepatan larinya. Ia justru sering kehilangan bola dan salah memberikan umpan. Peran Goppel lebih banyak tergantikan oleh kelincahan Rahmat Arjuna.

3. Pergantian pemain Bali United tidak membawa perubahan signifikan

Jens Raven (merah, nomor dua dari kanan) dan Joao Ferrari (paling kanan) saat dikawal pemain Persis Solo (putih)
Jens Raven (merah, nomor dua dari kanan) dan Joao Ferrari (paling kanan) saat dikawal pemain Persis Solo (putih). (Instagram.com/baliunitedfc)

Buntunya serangan membuat Johnny Jansen memasukkan beberapa pemain baru pada babak kedua. Pertengahan babak kedua, Johnny Jansen menarik Andhika Wijaya (bek) dan Kadek Agung (tengah). Rizky Dwi masuk menggantikan Andhika dan Jens Raven menggantikan Kadek Agung. Rizky Dwi diplot untuk menambah serangan dari sisi sayap, sedangkan Jens Raven ditarik lebih maju untuk menambah daya gedor membantu Boris Kopitovic.

Sayangnya, taktik yang dirancang pelatih asal Belanda ini tidak berjalan dengan baik. Rizky Dwi hampir tak terlihat melakukan tusukan dari sektor sayap. Begitu juga dengan Jens Raven. Striker Timnas U23 ini terlihat seperti hanya berlari saja tanpa melakukan banyak manuver yang membahayakan lini pertahanan Persis Solo.

M Rahmat sebenarnya mampu mengubah permainan saat masuk menjelang akhir babak kedua menggantikan Goppel. Ia memanfaatkan kecepatannya di sisi sayap. Sayangnya, pergerakan cepat M Rahmat kurang mendapat dukungan dari rekan-rekannya. Aliran bola tanpa pola justru membuat M Rahmat tidak bisa optimal melakukan serangan ke daerah pertahanan lawan.

Jelang akhir babak kedua, justru Persis Solo yang terlihat lebih agresif melakukan serangan. Beberapa kali mereka berhasil membuat barisan pertahanan Bali United ketar-ketir. Beruntung, pemain Persis Solo belum bisa memanfaatkan peluang dengan baik, dan Mike Hauptmeijer cukup baik menjaga gawang Bali United.

4. Tumpulnya lini serang Bali United masih menjadi kendala

Boris Kopitovic (merah) saat berebut bola dengan penjaga gawang Peris Solo (ungu)
Boris Kopitovic (merah) saat berebut bola dengan penjaga gawang Peris Solo (ungu). (Instagram.com/baliunitedfc)

Skuad Bali United untuk Super League 2025/2026 bukanlah skuad yang biasa-biasa saja. Ada Thijmen Goppel yang menjadi pemain termahal Super League 2025/2026, Boris Kopitovi yang sempat menjadi top skor di Liga Singapura, serta pemain asing lainnya yang tak kalah mentereng. Namun, nama-nama besar ini belum mampu menunjukkan kelasnya dalam 12 pertandingan.

Khususnya yang menjadi perhatian serius saat ini adalah tumpulnya lini depan Bali United. Boris Kopitovic hanya mampu mencetak tiga gol dari 12 pertandingan. Boris sering kali gagal memanfaatkan peluang alias membuang-buang peluang untuk mencetak gol. Ia masih sering salah komunikasi dengan rekan-rekannya di lini depan seperti Irfan Jaya, Rahmat Arjuna, hingga Thijmen Goppel.

Peran mencetak gol untuk Bali United berpindah ke pemain tengah dan belakang. Beberapa gol tercipta dari pemain di kedua lini tersebut seperti Andhika Wijaya (bek), Kadek Agung (tengah) Rayner Barusu (tengah), Mirza Mustafic (tengah), hingga Jordy Bruijn (tengah). Walaupun tidak penting siapa yang mencetak gol, namun striker atau penyerang yang haus gol sangat dibutuhkan oleh Bali United.

Jika strategi dan gaya permainan Bali United belum bisa berubah, tentu akan sangat berat menghadapi Borneo FC pada laga tandang pada akhir bulan nanti. Seperti yang kita ketahui, Borneo FC menjadi tim yang saat ini menduduki tahta teratas dalam klasemen sementara Super League 2025/2026. Selain itu, Pesut Etam mampu meraih kemenangan dalam setiap laga tanpa kekalahan dan seri dalam 11 pertandingan. Aoakah Bali United bangkit dan menjadi batu sandungan bagi Borneo FC dalam pertandingan berikutnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest Sport Bali

See More

Bali United Gagal Menang Lagi di Stadion Dipta

24 Nov 2025, 11:41 WIBSport