Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

TNI AL Kerahkan Kapal Pendeteksi Bawah Air Untuk Mencari KMP Yunicee

Tim SAR Gabungan dalam pencarian korban KM Yunicee di Perairan Gilimanuk atau Selat Bali. (Dok.IDN Times/Lanal Denpasar)

Jembrana, IDN Times – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk membantu mengevakuasi korban KMP Yunicee yang tenggelam di Perairan Gilimanuk atau Selat bali, Selasa (29/6/2021) malam. Yaitu KRI Rigel-933 yang merupakan KRI jenis kapal survey Hydro Oseanografi dengan kemampuan khusus untuk deteksi bawah air, dan KRI Soputan-923.

1. Ada dua kemungkinan penyebab tenggelamnya KMP Yunicee

Tim SAR Gabungan dalam pencarian korban KM Yunicee di Perairan Gilimanuk atau Selat Bali. (Dok.IDN Times/Lanal Denpasar)

Menurut keterangan Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P), I Komang Teguh Ardana, kecelakaan laut kapal penumpang ini ada dua kemungkinan penyebabnya. Kemungkinan pertama adalah human error. Kedua adalah force major atau situasi eksternal seperti keadaan cuaca dan arus yang tidak bersahabat selama kejadian.

“Pihak TNI Angkatan Laut mengerahkan dua unsur KRI yaitu KRI Rigel dan KRI Soputan,” ungkapnya.

Lanal Denpasar juga telah berkoordinasi dengan Search and Rescue (SAR) Denpasar, Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Gilimanuk, serta unsur terkait lainnya untuk mengevakuasi korban.

2. KMP Yunicee dihantam ombak ketika akan mendekati Pelabuhan Gilimanuk

Tim SAR Gabungan dalam pencarian korban KM Yunicee di Perairan Gilimanuk atau Selat Bali. (Dok.IDN Times/Lanal Denpasar)

KM Yunicee dilaporkan membawa 16 orang Anak Buah Kapal (ABK), 41 orang penumpang, dan kendaraan 40 Unit. Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Kabupaten Jembrana.

Sebelum kejadian, kapal tersebut dihantam ombak karena angin kencang. Kapal terbawa arus sampai ke arah selatan Pelabuhan Gilimanuk. Sebelum tenggelam, KMP Yunicee mengalami kemiringan dan terbalik.

Dari hasil data operasi SAR Gabungan pukul 08.00 Wita, Rabu (30/6/2021), kembali ditemukan satu orang penumpang dalam kondisi meninggal dunia. Sehingga data sementara sebanyak 46 orang yang telah ditemukan. Masing-masing 39 orang dalam kondisi selamat, 7 orang meninggal dunia, dan 11 orang masih dalam pencarian.

“Mohon doa agar semua dapat berjalan dengan lancar baik dalam proses evakuasi maupun dalam upaya penyelamatan personel dan materiil,” terang Teguh.

3. Basarnas belum merencanakan untuk melakukan penyelaman

Tim SAR Gabungan dalam pencarian korban KM Yunicee di Perairan Gilimanuk atau Selat Bali. (Dok.IDN Times/Lanal Denpasar)

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Darmada, mengungkapkan Tim SAR belum merencanakan untuk melakukan penyelaman. Selain belum mengetahui kedalaman lokasi, juga karena kondisi arus yang kuat.

Ketika dihubungi IDN Times pada Rabu (30/6/2021), Darmada mengungkapkan Tim SAR Gabungan masih berupaya mempelajari kedalaman lokasi untuk menentukan kemungkinan untuk melakukan penyelaman atau tidak.

“Belum karena lokasi pasti kedalamannya kami belum dapatkan. Memang belum terlihat dari permukaan kami. Kedalaman lokasi Kami mencoba mempelajari melalui maps kira–kira kapal ini di kedalaman berapa,” jawabnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us