Warga Diajak Tak Main Layang-Layang Selama KTT AISF di Bali

Sekda Bali minta warga memaklumi

Denpasar, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali siap menerima tamu negara yang akan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KKT) Negara-Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum. Acara ini akan berlangsung pada 10-11 Oktober 2023 di Nusa Dua, Kabupaten Badung.

Bebeberapa persiapan sudah dilakukan dan warga diimbau untuk turut berpartisipasi. Satu di antaranya tidak bermain layang-layang selama even berlangsung. Berikut pemaparan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, saat Konferensi Pers daring bertajuk Road to KTT AIS Forum 2023, Jumat (6/10/2023) lalu.

1. Warga diajak untuk tidak bermain layang-layang selama even AIS Forum berlangsung

Warga Diajak Tak Main Layang-Layang Selama KTT AISF di BaliIDN Times/Imam Rosidin

Saat ditanya bagaimana persiapan Pemprov Bali dalam menjaga pasokan listrik selama even KTT AIS Forum 2023, Indra memastikan pasokannya aman. Untuk menjaga aliran listrik tetap aman, ada dua hal yang harus dilakukan. Yaitu memangkas pohon perindang, dan mengajak warga untuk tidak bermain layang-layang dulu selama even berlangsung.

"Dua hal yang sering menjadi permasalahan aliran listrik di Bali yaitu pohon tumbang dan layang-layang. Oleh karena itu kita akan melakukan pemangkasan pada pohon serta mengajak masyarakat untuk tidak main layang-layang," ujarnya.

Langkah ini, kata Indra, berlaku untuk seluruh kabupaten/kota Bali. Seebab jaringan listrik di Bali terkoneksi satu sama lain.

"Bali itu wilayahnya kecil, jaringan listrik itu satu kesatuan. Sehingga jika ada permasalahan di satu wilayah misalnya di Denpasar bisa berimbas hingga ke lokasi even yang mana berlangsung di Nusa Dua," kata Indra.

Ajakan tidak bermain layang-layang ini hanya berlaku selama even KTT AIS Forum 2023 berlangsung.

"Kami sudah berkoordinasi dengan PLN, juga dengan asosiasi layang-layang di Bali termasuk desa adat. Bupati/wali kota kita surati. Kami mengimbau untuk selama periode KTT AIS Forum tidak ada aktivitas menaikkan layang-layang untuk memperkecil potensi gangguan jaringan listrik," jelas Indra.

2. Ada pemanfaatan kendaraan listrik selama even KTT AIS Forum 2023

Warga Diajak Tak Main Layang-Layang Selama KTT AISF di BaliFoto hanya ilustrasi (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dalam KTT AIS Forum 2023, Pemprov Bali memanfaatkan kendaraan listrik untuk petugas maupun delegasi. Menurut Indra, pihak kepolisian memakai kendaraan listrik saat melakukan patroli dan pengawalan selama even berlangsung.

"Kendaraan-kendaraan di venue juga rata-rata sudah kendaraan listrik," ujarnya. 

Langkah lainnya untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dalam KTT AIS Forum 2023 ialah dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) untuk lampu-lampu yang digunakan dalam penerangan jalan. Lampu-lampu tersebut merupakan infrastruktur yang sama dan dibangun pada saat KTT G20 Indonesia berlangsung di Bali pada 2022 lalu.

3. Masyarakat Bali diajak untuk ikut menyukseskan KTT AIS Forum 2023

Warga Diajak Tak Main Layang-Layang Selama KTT AISF di BaliKawasan ITDC Nusa Dua. (IDN Times/Ni Ketut Sudiani)

Indra berharap permakluman sekaligus mengajak warga turut menciptakan situasi yang kondusif, menjaga kebersihan, keamanan di seluruh tempat acara dan seluruh rute yang dilalui. Sehingga dengan demikian benar-benar mencerminkan wajah Indonesia yang menyenangkan bagi tamu-tamu negara.

"Meski ada even, aktivitas warga tetap berlangsung seperti biasa. Warga Bali juga dipastikan mendukung even ini," papar Indra.

Sebagai informasi, AIS Forum adalah sebuah wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area utama. Yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik.

KTT AIS Forum diadakan untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta sebagai platform gotong royong dalam mendorong agenda masa depan tata kelola laut global.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya