Layanan TPA Mandung Ditutup Sementara, Sampah Membeludak

Yuk pilah sampah dari sekarang!

Tabanan, IDN Times - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampahnya di tingkat rumah tangga menyebabkan persoalan sampah masih sangat sulit diatasi. Hal ini juga terjadi di wilayah Kabupaten Tabanan. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung yang berlokasi di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan kembali mengalami overload.

Akibatnya, Dinas lingkungan Hidup (DLH) Tabanan harus menutup sementara layanan pembuangan sampah mulai Selasa (15/3/2022) hingga Kamis (17/3/2022).

Baca Juga: Tabanan Tutup Lokasi Isoter, Kasus COVID-19 Hanya 1 Digit

1. Sampah meluber nyaris mencapai pintu masuk TPA

Layanan TPA Mandung Ditutup Sementara, Sampah MembeludakFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Kepala DLH Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, menyebutkan kondisi sampah sudah meluber nyaris mencapai pintu masuk TPA Mandung. Karena itu, pihaknya melakukan penutupan sementara TPA Mandung untuk melakukan penataan karena volume sampah yang terus menggunung.

"Sampah ditata dengan menariknya ke bagian belakang menggunakan alat berat. Ini memerlukan waktu," ujar Subagia, Senin (14/3/2022).

Penutupan layanan pembuangan sampah ke TPA Mandung ini, kata Subagia, sudah yang ke tiga kalinya selama tahun 2022. Sebelumnya, penutupan layanan pernah dilakukan pada Rabu (12/1/2022) hingga Kamis (13/1/2022), lalu Selasa (22/2/2022) hingga Kamis (24/2/2022), dan kali ini Selasa (15/3/2022) sampai Kamis (17/3/2022).

Baca Juga: Vaksinasi Booster di Tabanan Melebihi Target 30 Persen

2. Meskipun ditutup sementara, namun pemungutan sampah yang dilayani oleh DLH masih berjalan seperti biasa

Layanan TPA Mandung Ditutup Sementara, Sampah MembeludakIlustrasi sampah. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Subagia melanjutkan, penutupan ini berlaku untuk pelayanan yang dilayani oleh pihak swasta. Sedangkan pengambilan sampah yang dilayani oleh armada dari DLH Tabanan masih berjalan seperti biasa.

"DLH Tabanan masih melayani pengangkutan sampah dengan armada, tetapi untuk kawasan di pusat kota saja agar tidak terkesan kumuh dan itu dilakukan pada pagi hari," jelasnya.

Rata-rata volume sampah yang masuk ke TPA Mandung mencapai 98 sampai 100 ton per hari. Dari jumlah tersebut, masing-masing diangkut oleh armada DLH sebanyak 35 ton sampah, sedangkan sisanya atau sekitar 65 ton dipasok dari armada sampah milik swasta dari jumlah layanan sekitar 27 desa.

Baca Juga: Cara Membuat Eco Enzyme Untuk Cegah Kebakaran Sampah dan Bau

3. DLH Tabanan mendorong desa agar mengedukasi masyarakatnya untuk memilah sampah

Layanan TPA Mandung Ditutup Sementara, Sampah MembeludakPengelolaan sampah di TPS 3R yang dikelola KSM Bantas Lestari (Dok.IDN Times/Istimewa)

DLH Tabanan telah menginformasikan para pengelola angkutan sampah di masing-masing desa melalui surat atas penutupan sementara TPA Mandung ini. Ia juga berharap, masing-masing desa di Kabupaten Tabanan menjalankan Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 Tentang Pengolahan Sampah Berbasis Sumber, dengan memberikan edukasi kepada masyarakat atau pelanggan untuk melakukan pemilahan sampah dari sumber minimal menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Sampah organik: bisa dikelola menjadi kompos melalui lubang biopori, lubang daur ulang, hingga dikelola menjadi eco enzym 
  • Sampah anorganik: masyarakat diedukasi untuk mengumpulkan dan menjualnya ke Bank Sampah Induk (BSI) atau para pengusaha sampah anorganik lainnya untuk diolah lebih lanjut
  • Sampah residu: jenisnya antara lain masker, kertas minyak, softex, pampers, dan sampah-sampah yang sudah sangat kotor serta tidak bisa diolah lagi. Sampah ini bisa dibuang ke TPA.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya