Minim Anggaran, Layanan Tera Ulang di Tabanan Tidak Maksimal

Dinasnya masih kena dampak pandemik

Tabanan, IDN Times - Anggaran terbatas menyebabkan layanan tera ulang atau pengujian kembali secara berkala terhadap alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapan (UTTP) di Kabupaten Tabanan belum berjalan maksimal.

Jika sebelumnya petugas datang langsung ke pasar tradisional untuk melakukan pengujian UTTP, kini hanya bisa diefektifkan di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan, Jalan Cendrawasih Nomor 3, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

Baca Juga: Sapinya Dimusnahkan, Peternak di Tabanan Dapat Kompensasi

1. Layanan tera ulang di Tabanan belum berjalan maksimal akibat pandemik COVID-19

Minim Anggaran, Layanan Tera Ulang di Tabanan Tidak MaksimalPengujian tera ulang di Kantor Disperindag Tabanan (Dok.IDNT imes/Istimewa)

Layanan tera ulang termasuk tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Disperindag Tabanan. Tahun 2022 ini, layanan tera ulang belum berjalan maksimal karena keterbatasan anggaran keuangan daerah akibat dampak pandemik COVID-19, serta belum pulihnya ekonomi.

Jika sebelumnya bisa menyasar lebih banyak pengujian UTTP di pasar tradisional, kini hanya bisa diefektifkan di Kantor Disperindag Tabanan.

"Itu pun jumlah UTTP yang diuji terbatas," ujar Penera Ahli Muda Disperindag Tabanan, Ni Putu Erna Susanti, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga: 2 Petani di Tabanan Jual BBM Bersubsidi

2. Jarak yang jauh menjadi keluhan pemilik timbangan

Minim Anggaran, Layanan Tera Ulang di Tabanan Tidak MaksimalIDN Times/Nindias Khalika

Tera ulang tidak lagi dilakukan secara jemput bola, melainkan pemilik timbangan (WTU) harus datang sendiri ke Kantor Disperindag Tabanan. Hal ini membuat layanannya menjadi tidak maksimal.

"Itu pun mereka (WTU) ada yang keberatan lantaran jarak yang jauh dan keterbatasan waktu WTU," lanjut Erna.

Erna menyebutkan, pihak Disperindag Tabanan membuka layanan sidang tera ulang UTTP di kantor tiga bulan terakhir. Layanan ini dibuka setiap hari dan tidak membatasi WTU yang datang.

"Tetapi rata-rata yang datang sebanyak 20 WTU per minggu," katanya.

Sidang tera ulang di kantor ini sebagai upaya untuk melaksanakan tupoksi pelayanan meskipun kondisi anggaran dan sarana mobilisasinya tidak mendukung. Mengingat pengujian alat ukur ini wajib dilakukan oleh pelaku usaha setiap tahun. Tujuannya agar konsumen merasa nyaman dan aman selama melakukan transaksi jual beli.

3. Sekali turun lapangan memerlukan anggaran Rp3 juta

Minim Anggaran, Layanan Tera Ulang di Tabanan Tidak MaksimalIlustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Erna mengakui, layanan tera ulang lebih efektif jika dilakukan di pasar tradisional atau mendatangi langsung para pedagang yang memiliki timbangan. Setiap turun langsung ke pasar, Disperidag Tabanan bisa melakukan tera ulang kepada 500 WTU per tahun. Biaya operasional dalam sekali sidang tera ulang membutuhkan anggaran sekitar Rp 3 juta.

"Potensi transaksi yang paling banyak ada di pasar tradisional. Rata rata bisa 100 WTU per hari untuk pasar yang besar seperti Kediri, Tabanan, Bajera, dan Pupuan. Kalau pasar yang relatif kecil kurang lebih 50 sampai 70 WTU," terangnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya