Anak SD di Tabanan Diteror Permen dari Orang Misterius

Sampai sekarang belum ada laporan masuk ke polisi

Tabanan, IDN Times - Sepekan terakhir banyak peristiwa ganjil yang menyasar anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tabanan. Beberapa melaporkan jika anak-anak mendapat tawaran permen, masker, hingga gelang dari orang tak dikenal.

Untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan menginstruksikan seluruh satuan pendidikan untuk meningkatkan keamanan sekolah, termasuk mengedukasi para siswa agar tidak menerima barang dari orang yang tidak dikenal.

Baca Juga: Kejari Tabanan Bebaskan Tersangka Pencuri Sepeda Motor

1. Peristiwa ganjil terjadi setiap pulang sekolah

Anak SD di Tabanan Diteror Permen dari Orang Misteriusilustrasi anak sekolah di Kabupaten Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Dinas Pendidikan Tabanan meminta satuan pendidikan lebih meningkatkan kewaspadaan untuk anak didiknya, khususnya di jam pulang sekolah. Sebab peristiwa bagi-bagi permen maupun gelang terjadi ketika anak-anak pulang sekolah.

Seperti siswa SD 1 Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan. Berdasarkan informasi yang diperolah, pada saat berjalan pulang dari sekolahnya, ia didekati seorang perempuan tak dikenal yang memakai masker dan jaket warna abu-abu. Perempuan ini lalu menawarkan permen, masker, dan gelang. Namun siswa tersebut menolak menerima barang-barang pemberiannya.

Kapolsek Kerambitan, Kompol Bambang Gede Artha, ketika dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.

"Memang tidak ada laporan resmi ke Polsek Kerambitan. Tetapi saya dengar informasi ini dan sudah diselesaikan di desa," ujarnya, Kamis (14/4/2022).

Berkaca dari peristiwa ini, Gede Artha mengambil langkah dengan meningkatkan keamanan dan memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah melalui masing-masing Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).

Seminggu lalu, tepatnya Rabu (6/4/2022), kejadian yang hampir sama juga terjadi di SMPN 6 Tabanan. Ketua Komite SMPN 6 Tabanan, I Made Nurbawa, mengetahui kejadian ini dari para wali di grup WhatsApp (WA).

"Katanya sejumlah siswa mendapatkan suvenir gelang dari orang tidak dikenal. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi laporan. Itu sudah minggu lalu," katanya ketika dihubungi IDN Times melalui WA, Kamis (14/4/2022).

Baca Juga: Viral Puluhan Anjing di Kandang Tinggal Kerangka di Tabanan

2. Siswa diedukasi untuk tidak menerima barang dari orang tak dikenal

Anak SD di Tabanan Diteror Permen dari Orang Misteriusilustrasi barang pemberian (pixabay.com/blickpixel)

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Ngurah Darma Utama, mengeluarkan surat instruksi yang isinya mengimbau setiap satuan pendidikan untuk meningkatkan kewaspadaan setelah peristiwa ganjil ini. Satu di antaranya tidak memberikan izin kepada orang yang tidak berkepentingan masuk ke areal sekolah.

Pihak sekolah juga diimbau untuk mengedukasi siswa agar tidak menerima barang apa pun dari orang yang tidak dikenal.

"Intinya mungkin lebih kepada peningkatan kewaspadaan, dan memberikan edukasi pada siswa agar tidak menerima sesuatu atau barang dari orang tak dikenal. Termasuk juga meminta pihak sekolah tetap melakukan pengawasan saat jam pulang sekolah," imbaunya.

Selain pihak sekolah, ia juga berharap orangtua lebih mengawasi anak-anaknya di luar sekolah.

"Sebenarnya ada atau tidak adanya peristiwa aneh yang belakangan ini terjadi, kewaspadaan terhadap pemberian dari orang yang tidak dikenal dan lainnya memang menjadi hal yang harus dipahami baik oleh siswa maupun orang tua," sarannya.

3. Jemput anak tepat waktu

Anak SD di Tabanan Diteror Permen dari Orang Misteriusilustrasi anak sekolah di Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Dinas Pendidikan Tabanan kemudian menerbitkan surat instruksi kepada seluruh satuan pendidikan tingkat TK/PAUD, SD, SMP dan SPNF-SKB se-Kabupaten Tabanan, atas peristiwa ganjil tersebut.

Pihak Dinas Pendidikan Tabanan memberikan instruksi agar seluruh satuan pendidikan menyampaikan kepada anak didik untuk tidak menerima barang dari orang yang tidak dikenal, berkoordinasi dengan komite dalam upaya meningkatkan keamanan sekolah, dan menyampaikan kepada orangtua siswa untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan pengawasan terhadap anak-anak sekolah.

Yulita telah mendengar peristiwa ini dan mengaku was-was. Ibu dari anak yang masih duduk di SD tersebut kemudian menanganinya dengan cara menjemput mereka tepat waktu di sekolah.

"Was-was ada. Tapi saya atasi dengan menjemput anak-anak tepat waktu. Anak-anak juga diberitahu jangan terima apa pun dari orang asing. Diharapkan sekolah juga memberikan edukasi agar anak-anak juga semakin paham," katanya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya