Baru Satu Kabupaten di Bali yang Siap Melaksanakan Sekolah Rakyat
Denpasar, IDN Times - Belakangan ini Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) mengumumkan 100 lokasi Sekolah Rakyat se-Indonesia. Provinsi Bali hanya ada satu lokasi yang siap melaksanakan pembelajaran. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bali, Ni Putu Yuni Candrayanti, mengatakan Sentra Mahatmiya di Kabupaten Tabanan telah memenuhi syarat fasilitas dan belajar.
“Lokasi Sekolah Rakyat di Bali Sentra Mahatmiya sudah siap dilaksanakan,” kata Yuni saat IDN Times menghubungi, Jumat (11/7/2025).
Sebelumnya, beredar akan ada lokasi Sekolah Rakyat lainnya di Bali. Kira-kira di mana saja lokasinya? Baca selengkapnya di bawah ini.
1. Dua kabupaten lainnya di Bali jadi usulan Sekolah Rakyat
Yuni menyebutkan, ada dua kabupaten lainnya di Bali yang diusulkan untuk melaksanakan Sekolah Rakyat. Kedua lokasi itu berada di Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem; dan Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.
Sementara, Sentra Mahatmiya Tabanan adalah lokasi paling memenuhi syarat dengan kapasitas menerima tiga rombongan belajar. Total siswa yang akan bergabung sebanyak 75 orang serta siap belajar pada tahun ajaran 2025/2026.
2. Soal dua lokasi Sekolah Rakyat lainnya, Dinsos Bali masih menanti keputusan Kemensos RI
Menurut Yuni, hingga saat ini pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari Kemensos RI terkait proposal pendirian Sekolah Rakyat yang telah diajukan. Proposal usulan pendirian Sekolah Rakyat itu, kata Yuni sudah melalui tahapan administrasi.
“Bahkan telah ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan oleh pihak Kementerian ke lokasi yang kami usulkan di Bali,” ungkap Yuni.
3. Rekrutmen guru dan syarat menjadi siswa Sekolah Rakyat
Sementara, saat ditanya soal tenaga pendidik atau guru yang akan mengajar Sekolah Rakyat di Tabanan, Yuni mengatakan akan ada rekrutmen guru oleh Kemensos RI dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.
Ada sejumlah persyaratan untuk menjadi siswa Sekolah Rakyat. Pertama, berasal dari keluarga tidak mampu atau memiliki keterbatasan ekonomi yang menyebabkan kesulitan dalam mengakses sekolah formal. Kedua, bersedia mengikuti proses belajar di dalam asrama. Ketiga, didukung oleh orangtua atau wali dalam bentuk surat pernyataan.
