Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mahasiswa Unud Menjadi Korban Penipuan Panggilan Spam

ilustrasi panggilan spam dari nomor tidak dikenal (freepik.com/tete_escape)
ilustrasi panggilan spam dari nomor tidak dikenal (freepik.com/tete_escape)

Denpasar, IDN Times - Sejumlah mahasiswa Universitas Udayana (Unud) menjadi korban penipuan panggilan spam atau spam call dari orang tak dikenal (OTK). Satu di antaranya adalah Nikita, mahasiswi Fakultas Peternakan Unud, mengalami penipuan panggilan spam.

Sebelumnya, kasus panggilan spam yang dialami mahasiswa Unud ini mencuat karena adanya unggahan pengaduan dari akun @unudmenfess di Instagram. Melalui akun tersebut, para korban saling bercerita terkait penipuan yang mereka alami. Lalu, bagaimana kronologi penipuan panggilan spam yang dialami Nikita? Berikut informasi selengkapnya.

Panggilan spam pertama masuk tanggal 12 Juni 2025

Ilustrasi jam pasirt (pexels.com/Mike)
Foto hanya ilustrasi. (pexels.com/Mike)

Nikita bercerita kepada IDN Times, bahwa panggilan spam masuk pertama kali pada Kamis lalu, 12 Juni 2025. Nomor telepon yang tidak Nikita kenali itu terus menghubunginya. Orang tak dikenal ini menelepon Nikita ke gawai yang dia tinggalkan di indekosnya. Nikita berpesan kepada sang adik agar tidak menerima telepon dari nomor tak dikenal. 

“Kebetulan juga adik saya yang kabari saya, ke nomor saya yang satu lagi, karena dia gak mau sembarangan menerima telepon dari HP (handphone) saya,” kata Nikita, Sabtu (14/6/2025).

Panggilan spam masuk terus menerus

ilustrasi panggilan spam (freepik.com/fadfebrian)
ilustrasi panggilan spam (freepik.com/fadfebrian)

Awalnya, Nikita tak curiga terhadap nomor tersebut. Namun, saat begadang mengerjakan tugas kuliahnya, nomor tak dikenal meneleponnya. Penasaran, Nikita langsung mengangkat panggilan tersebut. Orang tak dikenal itu mengaku dari Biro Keamanan Umum Kepolisian Surabaya. Melalui rekaman telepon yang dibagikan Nikita kepada IDN Times, setelah mengaku sebagai petugas dari Kepolisian Surabaya, orang tak dikenal itu langsung membahas tentang kasus pencucian uang Kartu Bank Mega mengatasnamakan Nikita.

Penipu itu juga menyebutkan nama Puji Lestari, dan menanyakan apa hubungan Nikita dengan Puji Lestari. Penipu itu juga mengarahkan Nikita untuk melakukan transkrip secara daring. Modusnya, membuat salinan laporan secara daring dengan meminta Nikita melakukan panggilan video, alasannya sebagai bukti untuk persidangan.

Merasa penjelasan penipu tak masuk akal, Nikita tak menggubris suruhan tersebut. Pada malam yang sama, nomor tak dikenal menelepon dan mengaku sebagai pihak dari Polda Sumatra Utara. Penipu juga menyebutkan nama lengkap Nikita dan menudingnya terlibat atas kasus pencucian uang bersama seorang perempuan bernama Puji Lestari.

Belum membuat aduan, Nikita berpesan agar kampus Unud menjaga data mahasiswa

Kampus Universitas Udayana (IDN Times/Irma Yudistirani)
Kampus Universitas Udayana (IDN Times/Irma Yudistirani)

Kesal diganggu oleh para penipu di tengah mengerjakan tugas akhir, Nikita memutus panggilan telepon tersebut. Mahasiswi angkatan 2022 ini juga mencoba bertanya kepada rekan sekelasnya, apa ada yang menjadi korban serupa. Namun, hasilnya nihil. 

“Habis itu pas saya lagi makan malam, mereka menelepon nomor adik saya juga. Ya sudah saya angkat, saya ladeni. Tapi saya isengi,” kata Nikita.

Beberapa temannya juga telah mengetahui kejadian yang dialami Nikita. Selama ini, Nikita merasa tidak pernah memberikan identitas pribadinya kepada orang tak dikenal. Ia kaget menerima telepon yang nomornya tidak dikenal, kecuali paket (e-commerce).

"Saya sudah hafal nomornya walaupun gak saya save (simpan),” ungkapnya. 

Kini kondisi Nikita telah lebih baik pascapanggilan spam itu. Tapi Ia tetap waspada dan hanya menerima panggilan dari nomor yang disimpan saja. Meskipun Nikita tidak mengalami kerugian materiel, tetapi kasus ini bagi Nikita harus menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak, termasuk universitas. Nikita berpesan agar pihak kampus mampu menjaga keamanan data para mahasiswa di Unud. Sebab, kata Nikita, kejadian panggilan spam ini juga dialami mahasiswa dari fakultas lainnya di Udayana.

“Mohon buat dijaga data mahasiswa, dan mahasiswa Udayana, jangan sampai bocor. Bukan pertama kali kejadian seperti ini terjadi, hanya beda modusnya doang. Mohon dijaga kenyamanan dan keamanan mahasiswa mahasiswi,” kata Nikita.

Sementara itu, Humas Unud, Dewi Pascarani, menyatakan pihaknya telah menerima laporan adanya kasus penipuan panggilan spam ini. Menanggapi isu kebocoran data, Dewi mengaku bahwa pihaknya tengah mengidentifikasi temuan ini. Pihaknya akan mengantisipasi kebocoran data lainnya dengan meningkatkan standar keamanan pada setiap situs dan sistem informasi Unud.

“Kami sudah menerima laporan terkait hal tersebut,” kata Dewi kepada IDN Times.

Mewakili pihak Rektorat Unud, Dewi mengimbau mahasiswa agar lebih berhati-hati terhadap bentuk penipuan apa pun yang mengatasnamakan Unud. Ia meminta agar seluruh mahasiswa Unud mengakses informasi dari sumber dan kanal resmi milik Unud.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us