Jalur Lama di Bawah Shortcut Megati Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Liar

Tabanan, IDN Times - Jalur lama Jalan Nasional Denpasar–Gilimanuk di wilayah Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur atau tepatnya di bawah Jembatan Shortcut Megati rawan pembuangan sampah liar. Aktivitas pembuangan sampah liar ini sudah lama diintai oleh pihak Desa Megati.
Kasus ini pernah tertangkap tangan pada Rabu lalu, 5 NOvember 2025. Dua truk pengangkut sampah membuang sampah begitu saja ke bawah Jembatan Shortcut Tukad Yeh Lambuk, Desa Megati. Aksi ini dipergoki langsung oleh Perbekel Megati, Dewa Nyoman Sukerta, saat melakukan pengecekan rutin di wilayah desa.
1. Aktivitas pembuangan sampah sembarangan sudah dipantau sejak lama

Menurut Dewa Sukerta, aktivitas pembuangan sampah ini memang sudah dipantau sejak lama. Karena di lokasi tersebut kerap ditemukan tumpukan sampah yang datang dari luar desa setempat.
Sukerta kemudian memergoki langsung aktivitas pembuangan sampah tersebut. Yaitu dua truk yang membawa muatan puing bangunan, kayu, plastik, sampai helm pekerja proyek yang sudah rusak.
"Kebetulan saya sedang keliling desa menyerap aspirasi warga sekaligus memantau lingkungan. Melihat dua truk sedang membuang sampah. Akhirnya saya suruh angkut kembali, "katanya, Minggu (9/11/2025).
2. Desa akan menindak tegas para pembuang sampah sembarangan

Sukerta mengatakan, pihaknya memberikan langkah pembinaan kepada sopir truk yang membuang sampah sembarangan di wilayahnya tersebut. Para sopir diminta mengangkut kembali sampah yang sudah dibuang.
“Kami masih melakukan pembinaan. Tapi kalau terulang lagi, kami akan tindak tegas dengan pemberlakuan sanksi denda, hingga tindakan pidana ringan sesuai peraturan desa dan peraturan daerah terkait persampahan,” jelasnya.
Rencananya pihak desa akan memasang spanduk larangan buang sampah beserta ancaman sanksinya di beberapa titik strategis. Tujuannya sebagai peringatan sekaligus pencegahan.
3. Desa Megati telah menerapkan pengolahan sampah di tingkat rumah tangga

Menurut Dewa Sukerta, pengelolaan sampah warga Desa Megati selama ini berjalan cukup baik. Pemilahan sudah dilakukan di tingkat rumah tangga. Namun yang dikhawatirkan pihaknya justru sampah dari luar wilayah, yang memanfaatkan lahan kosong di Desa Megati sebagai lokasi pembuangan liar.
"Untuk ini pemerintah desa akan memperkuat pengawasan di sepanjang jalur nasional yang melewati wilayah kami," katanya.
Sukerta mengajak semua pihak, terutama yang berasal dari luar wilayah, untuk menghormati aturan desa. Jangan menjadikan lahan kosong sebagai tempat membuang puing dan sampah sembarangan.
















