Cerita Bupati Banyuwangi dan Boven Digoel Majukan Daerahnya 

Bahkan, Boven Digul dulunya adalah rimba

Denpasar, IDN Times - Bupati Banyuwangi, Azwar Anas dan Bupati Boven Digoel  Benediktus Tambonop bercerita tentang bagaimana membangun daerahnya masing-masing sebagai kader yang diusung PDIP. Keduanya bercerita dari daerah yang tertinggal kini perlahan mulai menjadi daerah yang diperhitungkan.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto akan Dua Periode Jadi Sekjen PDIP?

1. Perhatikan warga miskin

Cerita Bupati Banyuwangi dan Boven Digoel Majukan Daerahnya IDN Times/Imam Rosidin

Azwar menyampaikan, sebagai kader PDIP ia selalu diminta oleh Ketum Megawati Soekarnoputri untuk memperhatikan warga miskin. Untuk itu kebijakan yang ia ambil adalah dengan mengerem izin-izin pembangunan modal besar.

"Saya gak pernah dimintain uang oleh Ketua Umum PDIP Bu Megawati. Tapi Bu Mega selalu berpesan saya diminta untuk memperhatikan warga miskin. Banyuwangi boleh maju dan berkembang, tapi rakyat atau wong cilik tidak boleh digusur oleh perkembangan itu. Ini sesuai pesan Bu Mega untuk membela hak wong cilik,” kata Anaz di Prime Plaza Hotel, Jumat (9/8).

2. PDIP pahirkan pemimpin prestasi

Cerita Bupati Banyuwangi dan Boven Digoel Majukan Daerahnya IDN Times/Imam Rosidin

Anas juga menuturkan bahwa PDIP selalu memberikan ruang kepada kadernya yang menjadi kepala daerah berbagi pengalaman dan ilmu untuk mengembangkan daerahnya masing-masing. PDIP, kata dia, juga melahirkan pemimpin-pemimpin daerah yang hebat dan memajukan daerahnya. Salah satu contohnya adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Prabowo serta bupati Boven Digoel  Benediktus.

"Ini adalah kepala daerah yang dilahirkan dari PDI P dengan dukungan luar biasa sehingga memberikan inovasi dan upayanya sesuai harapan partai," imbuhnya.

Anas juga menyebut PDIP selalu mendorong kadernya yang me.jadi kepala daerah bertukar informasi dan pengalaman. "Kami diberikan ruang, bahkan pak Sekjen memberikan upaya agar kepala daerah di internal PDIP terkait apa yang lebih dan kurang bisa tukar menukar," katanya.

3. Ini cerita Bupati Boven

Cerita Bupati Banyuwangi dan Boven Digoel Majukan Daerahnya IDN Times/Imam Rosidin

Sementara itu, Bupati Boven Digoel Benediktus bercerita dulu daerahnya adalah hutan rimba. Kemudian dibuka oleh Belanda sebagai tempat pembuangan pejuang kemerdekaan Indonesia seperti Sutan Shahrir dan Bung Hatta. Sebagai situs sejarah, tempat pembuangan tersebut dahulu tidak dikembangkangkan. Namun, sejak kepemimpinannya situs tersebut didorong untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.

"Sehingga saat kami diberikan kepercayaan menjabat kita diberi kesempatan bagaimana mengembangkan Boven Digoel sebagai situs wisata sejarah. Kini sedang dibangun dan saya belum bisa cerita lebih banyak," kata dia.

Selain itu, ia juga menceritakan akses transportasi yang lebih mudah dijangkau. Misalmua sebelumnya butuh waktu lima hari untuk ke Jakarta kini hanya dibutuhkan waktu satu hari Digoel-Jakarta.

"Hari ini Bovem Digoel setiap hari ada pesawat. Dahulu lima hari baru sampai Jakarta. Sekarang hanya sehari bisa ke Kakarta. Baik dari Jayapura dan Merauke sudah masuk ke Digoel," katanya.

Terkait pesan PDIP untuk kadernya yang menjadi kepala daerah, ia menyampaikan medapat pesan dari Megawati agar selalu memperhatikan rakyat dan akar rumput.

"Perintah Bu Mega untuk selalu turun ke akar rumput kampung-kampung ditempuh jalan kaki sampai tiga hari. Itu kampung pas perbatasan," kata dia.

Baca Juga: PDIP Disebut Sudah Siapkan 10 Nama Calon Menteri, Ini Jawaban Djarot

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya