Melukat di Campuhan, Ibu dan Anak di Bali Meninggal Terseret Ombak

Denpasar, IDN Times – Dua orang pengunjung Pantai Muara Tangtu, di Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, meninggal dunia akibat terseret ombak pada Rabu (26/5/2021).
Kedua korban diketahui merupakan seorang perempuan dan anaknya, bernama Ida Ayu Rupini (60) dan Ida Ayu Indah Wedaswari (23), asal Griya Ambengan, Banjar Ujung, Kesiman. Sebelum kejadian, mereka melakukan penglukatan (pembersihan diri) di campuhan (sungai yang langsung menyambung ke pantai).
1.Kedua korban sempat melambaikan tangan isyarat meminta tolong

Menurut keterangan saksi Khania (23), yang saat itu berada di lokasi kejadian dan sedang melukat di Pura Campuhan Windhu Segara, sekitar pukul 12.00 Wita, ada teriakan orang yang hanyut. Kedua korban merupakan perempuan dan anaknya yang sedang melukat di campuhan.
Saksi mengungkapkan bahwa saat kejadian tersebut ombak memang sedang tinggi dan kedua korban posisinya terlalu ke tengah sehingga terseret arus. Kedua korban terlihat berpegangan tangan dan sempat melambaikan tangan isyarat meminta tolong.
“Aku gak lihat jatuhnya. Cuma dengar teriak orang hanyut. Ibu dan anak,” ungkapnya.
Sekitar 30 menit kemudian, seorang nelayan menyelamatkan keduanya dan dibantu warga setempat.
2.Suami korban nyaris ikut terseret arus

Menurut keterangan Kapolsek Denpasar Timur, Kompol Tri Joko Widiyanto, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.45 Wita. Saat itu saksi Kadek Dana (47), yang sedang memancing di sungai dekat lokasi kejadian, melihat kedua korban sedang melukat, sedangkan suaminya menunggu di atas sungai.
Tak berselang lama, korban meminta tolong sehingga saksi dan suami korban berusaha membantu. Saat itu suami korban pun terseret arus sungai, namun bisa menyelamatkan diri dengan berpegangan pada batu yang ada di dinding sungai. Sementara kedua korban terombang-ambing sekitar 20 menit di tengah pantai.
“Karena saksi tidak bisa membantu korban. Saksi meminta bantuan ke warga di sekitar pantai lainnya,” jelas Kompol Tri Joko Widiyanto.
3. Korban dievakuasi ke pinggir pantai saat dalam kondisi terapung

Korban akhirnya dievakuasi ke pinggir pantai oleh warga setempat saat dalam kondisi terapung. Diduga korban sudah tidak bernapas sekitar pukul 12.30 Wita. Saat itu arus di Pantai Biaung mengarah ke pinggir sehingga memudahkan mengevakuasi korban.
Saat dievakuasi menuju gubuk pinggir pantai, denyut nadi korban sudah lemah. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar memberikan pertolongan, namun keduanya tidak bisa diselamatkan. Sekitar pukul 13.30 Wita, korban dibawa ke Rumah Sakit Dharma Yadnya menggunakan ambulans BPBD Kota Denpasar.
“Meninggal dunia,” kata Kompol Tri Joko Widiyanto.