Ekspor Indonesia ke Uni Eropa Diperkirakan Meningkat Hingga 60 Persen

Badung, IDN Times - Kesepakatan IEU-CEPA yang dilakukan di Bali, pada Selasa (23/9/2025), memposisikan Indonesia memiliki peluang lebih besar. Ekspor Indonesia ke Uni Eropa diperkirakan akan meningkat signifikan hingga 60 persen di awal implementasi IEU–CEPA.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, mengatakan pertumbuhan tersebut akan disertai dengan proyeksi peningkatan pendapatan nasional sebesar USD2,8 miliar, penciptaan lapangan kerja baru, dan kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan secara umum.
"Implementasi IUE-CEPA tersebut juga akan memberikan dampak kepada 5 juta tenaga kerja di Indonesia yang berkaitan dengan sektor padat karya," terangnya.
1. Indonesia perlu melakukan deregulasi dan reformasi kebijakan

Airlangga Hartarto mengatakan, implementasi IEU-CEPA juga selaras dengan Program Paket Ekonomi Indonesia pada semester ke-2 tahun ini, yaitu terkait upaya mendorong peningkatan jumlah lapangan kerja. Pemerintah Indonesia tidak hanya berupaya memastikan kerja sama perdagangan dan investasi berkontribusi pada pertumbuhan inklusif yang saling menguntungkan saja. Tetapi juga merevitalisasi sektor pariwisata dan industri padat karya, memberikan keringanan fiskal dan administratif bagi UMKM, serta memperkuat daya beli masyarakat dengan insentif, subsidi, dan langkah-langkah perlindungan sosial.
Ke depan, Pemerintah Indonesia akan terus melakukan upaya deregulasi dan reformasi kebijakan sejalan dengan peluang akses pasar yang lebih luas yang muncul dari implementasi IEU–CEPA, serta bonus demografi Indonesia. Pendekatan tersebut juga diharapkan akan semakin mendukung peningkatan daya saing nasional.
“Kerja sama ini merupakan kolaborasi antara 723 juta orang dari kedua negara dengan nilai lebih dari USD21 triliun,” ungkapnya.
2. Investor Indonesia terbanyak dari Uni Eropa

Dalam hal investasi, Uni Eropa termasuk negara dengan investasi tertinggi di Indonesia, yang kontribusi signifikannya ada di sektor-sektor utama seperti bahan kimia dan farmasi, jasa, perumahan dan kawasan industri, perhotelan, perdagangan, reparasi, hingga industri makanan. Kesepakatan IEU-CEPA akan memberikan kepastian regulasi yang lebih besar, mendorong transfer teknologi, dan memperkuat integrasi Indonesia ke dalam rantai pasokan global.
3. Kesepakatan menjadi jalan ekspor produk digital

Selain mampu mendorong penciptaan pasar baru bagi perdagangan Indonesia, inovasi utama yang ada dalam kesepakatan IEU-CEPA adalah terkait perdagangan digital. Hal tersebut juga menjadi fitur perintis yang selaras dengan tren global dan inisiatif regional Digital Economy Framework Agreement (DEFA), yang diinisiasi dalam kepemimpinan Indonesia pada ASEAN 2023 lalu. Hal ini akan memposisikan Indonesia kian berkembang dalam bidang ekonomi digital di masa mendatang, baik di tingkat regional maupun global.