Ditinggal Semir Rambut, Dapur Semi Permanen Hangus Terbakar

- Insiden terjadi ketika pemilik rumah meninggalkan masakan ayam untuk menyemir rambut
- Api membesar dan dinding dapur ludes akibat bahan mudah terbakar
- Masyarakat diimbau untuk tidak meninggalkan kompor saat memasak guna mencegah kebakaran serupa
Jembrana, IDN Times - Sebuah dapur semi permanen di Jalan Pulau Irian, Lingkungan Menega, Kelurahan Dauh Waru, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, hangus dilalap si jago merah pada Sabtu (25/10/2025) sekitar pukul 10.00 Wita.
Kebakaran diduga dipicu kelalaian korban yang meninggalkan masakan ayam di atas kompor. Setelah kebakaran, dapur berukuran 5x8 meter itu luluh lantak.
1. Insiden bermula ketika pemilik rumah masak, kemudian menyemir rambut

Insiden ini menimpa I Gusti Ngurah Widnyana Putra (63 tahun). Menurut keterangan yang dihimpun, kejadian bermula sekitar pukul 08.30 Wita.
Korban sedang merebus daging ayam menggunakan panci di dapur. Namun kemudian meninggalkan rebusan tersebut untuk melakukan kegiatan menyemir rambut di halaman rumah.
2. Api membesar, dinding bambu Ludes

Tidak lama kemudian, sekitar pukul 09.00 Wita, korban terkejut melihat kobaran api sudah membesar di dapur. Api terlihat membumbung ke atas atap dan melahap dinding dapur yang terbuat dari bedeg (anyaman bambu).
Melihat kondisi tersebut, korban panik dan segera berteriak meminta pertolongan kepada para tetangga sekitar rumah. Dengan sigap, korban juga berusaha memadamkan api menggunakan ember seadanya. Sayangnya, karena material yang mudah terbakar, api cepat merambat.
Selanjutnya pemadaman kebakaran dibantu oleh tim pemadam kebakaran Kabupaten Jembrana.
3. Masyarakat diimbau tak meninggalkan kompor saat memasak

Akibat insiden tersebut kerugian material disebutkan mencapai jutaan rupiah. Kapolsek Kota Jembrana, Ipda Ngurah Agus Widiatmika, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa petugas telah melakukan penanganan.
Masyarakat juga diimbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan, terutama saat menggunakan kompor atau peralatan yang berpotensi menimbulkan api.
"Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak meninggalkan aktivitas memasak walau sebentar untuk mencegah musibah serupa," ujar Ipda Ngurah Agus Widiatmika.


















