Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kunjungan Turis Asing ke Bali Turun 20 Persen per Hari

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Denpasar, IDN Times - Sektor parisiwata Bali mengalami penurunan kunjungan akibat wabah COVID-19 atau virus corona. Pada bulan Maret 2020 ini, kunjungan wisatawan mancanegara (Turis asing) ke Bali menurun hingga 20 persen per hari. Hal tersebut diungkapkan sendiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, kepada IDN Times setelah melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah Sanur, pada Minggu (15/3).

“Kami lihat data yang diberikan oleh Imigrasi (Kelas I TPI Ngurah Rai) rata-rata kedatangan turis (Asing) masih di angka 10.500 (per hari),” terangnya. Selengkapnya berikut ini:

1. Penurunan angka kunjungan turis asing, selain karena memasuki low season, juga dipengaruhi oleh penutupan penerbangan Tiongkok

Dok.IDN Times/istimewa
Dok.IDN Times/istimewa

Dari pemaparan Astawa, kunjungan turis asing mulai tanggal 1 sampai 9 Maret masih dalam kisaran angka 10.500 sampai 11 ribu orang per harinya. Dalam hitungannya, jika kedatangan turis asing berada di angka 11 ribu per hari, maka dalam satu bulan sebanyak 330 ribu turis asing yang mengunjungi Bali. Sedangkan bulan yang sama tahun 2019 lalu, dalam satu bulan bisa sebanyak 830 ribu turis asing yang mengunjungi Bali.

“Ada penurunan 20 persen. Penurunan di samping low season, karena penutupan penerbangan dari China. Itu kan rata-rata mereka per bulan datangnya 100 ribu, dari China ya. Itu memberikan kontribusilah, di samping low season tadi,” jelasnya.

Beberapa turis asing tersebut datang dari Australia, Amerika, Eropa dan Rusia dengan sebaran di wilayah Ubud, Nusa Dua dan Kuta. Dalam kondisi low season, okupansi hotel pun maksimal tercapai hanya 60 persen. Namun ditambah dengan wabah virus corona ini, okupansi turun sebanyak 15-20 persen. Namun spending money berdasarkan survei masih di kisaran Rp2,3 juta per harinya.

“Tapi ada yang full 90 persen juga. Di wilayah Nusa Dua. Tergantung dari posisi wisatawan, wisatawan Eropa itu biasanya lama-lama tinggalnya. Masih dominasi rekreasi (Turis rekreasi),” kata Astawa.

Begitu juga beberapa lokasi destinasi wisata di Bali mengalami penurunan kunjungan, khususnya yang fokus marketnya turis Tiongkok. Seperti Benoa, Mertasari, Nusa Lembongan dan Nusa Penida.

2. Astawa mengaku kesulitan menghitung jumlah kunjungan turis domestik setiap hari. Mengapa ya?

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)
Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Astawa mengaku kesulitan untuk mengukur jumlah kunjungan wisatawan domestik yang datang ke Bali. Lantaran mereka memiliki spesifikasi yang berbeda. Seperti sulit membedakan mana yang wisatawan, pedagang, atau masyarakat yang pulang kampung di lintas penyeberangan laut yakni pelabuhan.

“Kalau domestik itu kami ngukurnya setahun dua kali ya. Jadi tidak bisa setiap hari. Nanti bulan Juli sama akhir Desember. Enam bulan sekali, kami survei itu,” jelasnya.

3. Soal event internasional, Astawa menyarankan sebaiknya menghindari kerumunan berbagai campuran negara

IDN Times/Wira Sanjiwani
IDN Times/Wira Sanjiwani

Ditanya terkait pelaksanaan event internasional dan apakah sudah ada yang melakukan pembatalan, Astawa menyampaikan sementara ini belum ada pemberitahuan tentang pembatalan. Pelaksanaan event akan dievaluasi dan dikaji oleh pihak-pihak yang berkompeten, apakah masih layak untuk dilaksanakan atau tidak.

Pihaknya hanya menunggu informasi dari pihak berkompeten tersebut untuk memberikan penjelasannya. Terutama dari aspek peruntungan kesehatan bagi masyarakat dan turis sendiri, yang diutamakan sangat penting.

“Situasi sekarang bagusnya itu menghindari kerumunan yang bersifat ada campuran (Berbagai asal negara) dari daerah-daerah yang potensial membawa itu ya (COVID-19). Menurut saya hindari dulu kerumunan-kerumunan yang campur berbagai oranglah. Kita kan ndak (Tidak) tahu mana ini yang mengandung virus, mana yang ndak,” sarannya.

Dari pandangan Astawa, pelaksanaan event skala internasional ini rata-rata direncanakan akan dilakukan dalam kurun waktu enam bulan ke depan, bukan dalam bulan-bulan ini. Setidaknya ada belasan event internasional bakal digelar di Bali tahun 2020.

4. Pemprov Bali membuat skenario untuk memulihkan pariwisata beberapa bulan mendatang

ilustrasi Tari Rejang (IDN Times/Wayan Antara)
ilustrasi Tari Rejang (IDN Times/Wayan Antara)

Lantas apa langkah pemerintah untuk mengupayakan pemulihan sektor pariwisata Bali? Dalam penjelasannya, Astawa menyebutkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memiliki dua skenario prediksi untuk memulihkan pariwisata Bali.

“Kalau pemerintah memprediksi kan dua skenario. Ada yang pertama itu tiga bulan pulih. Yaitu tiga bulan lagi untuk pemulihan citra dan ekonomi. Skenario kedua, enam bulan. Ada dua skenario tadi yang direncanakan, dipikirkan,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us

Latest News Bali

See More

Denpasar dan Badung Disarankan Ajukan Tambah Waktu Benah TPA Suwung

14 Des 2025, 15:06 WIBNews