Pesawat N-219 Amfibi Dipilih untuk Maksimalkan Potensi Perikanan Bali
- Pesawat N-219 amfibi untuk memaksimalkan potensi perikanan di Bali dan Nusa Tenggara
- Pesawat N-219 amfibi menjadi tulang punggung logistik komoditas laut Indonesia
- Sektor swasta juga berkoomitmen dalam kemandirian teknologi nasional
Buleleng, IDN Times - Potensi perikanan yang melimpah di kawasan perairan Bali dan sekitarnya tidak dirgukan lagi, untuk memaksimalkannya PT BIBU Panji Sakti (PT BIBU) membeli tiga pesawat kargo N-219 amfibi. Hal ini disampaikan CEO PT BIBU Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo. Hal ini merupakan tindak lanjut Penandatanganan Nota Kesepakatan antara PT BIBU dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Selasa (9/12/2025) di hanggar milik PT DI di Bandung.
Rencana pembelian tiga pesawat kargo N-219 amfibi ini diniai menjadi lompatan strategis yang siap mengubah peta logistik hasil perikanan, mewujudkan mimpi besar hilirisasi dan membawa emas biru Indonesia terbang langsung ke pasar global.
"Pembelian pesawat produksi PT DI adalah komitmen kami untuk menghargai karya anak bangsa. Kami melihat N-219 amfibi bukan hanya sebagai alat transportasi biasa, melainkan sebagai jembatan yang menghubungkan potensi perikanan di Bali dan Indonesia Timur yang sering terhambat oleh logistik langsung ke pasar global," ujarnya pada Jumat (12/12/2025).
1. Pesawat N-219 amfibi untuk memaksimalkan potensi perikanan di Bali dan Nusa Tenggara
Pesawat N-219 amfibi ini nantinya akan diserahkan kepada PT BIBU Agro Matitim, anak usaha dari PT BIBU, yang fokus pada pengelolaan logistik perikanan.
Direktur Utama PT BIBU Agro Maritim, AA Ngurah Alit Kakarsana mengatakan, produk perikanan terutama live seafood dan tuna sashimi-grade, adalah perlombaan melawan waktu, dengan bantuan pesawat ini, pihaknya yakin potensi tersebut akan tergarap secara maksimal.
Bali dan Nusa Tenggara merupakan bagian penting dari Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI). Potensi perikanan di area ini terkenal dengan komoditas bernilai tinggi. Secara nasional, potensi perikanan tangkap di seluruh WPPNRI Indonesia ditetapkan sekitar 12,54 juta ton per tahun. Angka ini didasarkan pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan dan diperbarui secara berkala.
"Dengan N-219, kami mengangkat potensi hasil perikanan di kawasan Timur seperti Kawasan Maluku dan Nusa Tenggara untuk mendapatkan harga terbaik di pasar ekspor, bukan lagi hanya harga domestik. Ini adalah hilirisasi melalui kecepatan," jelasnya.
2. Pesawat N-219 amfibi menjadi tulang punggung logistik komoditas laut Indonesia
Sementara itu dari sisi manufaktur dan kesiapan pesawat, Direktur Niaga, Teknologi, dan Pengembangan PT DI, M. Arif Faisal, menegaskan komitmen PT DI untuk mendukung kebutuhan industrial PT BIBU. N-219 jenis amfibi dirancang untuk misi yang dapat menghubungkan wilayah pesisir yang akses daratnya terbatas, dengan efisiensi biaya operasional tinggi.
"Kami bangga pesawat ini dipercaya menjadi tulang punggung logistik komoditas laut Indonesia,” ungkapnya.
Pesawat N-219 adalah sebuah nama yang melambangkan kemandirian teknologi Indonesia. Pesawat angkut ringan bermesin ganda ini, hasil rancangan dan produksi PT DI bukan sekedar moda transportasi. N-219 adalah solusi logistik yang dirancang khusus untuk geografi kepulauan Indonesia, menjadikannya aset strategis, terutama dalam mendukung sektor perikanan.
3. Sektor swasta juga berkoomitmen dalam kemandirian teknologi nasional
Anggota Dewan Pakar dari Dewan Pertahanan Nasional, Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia menyampaikan, langkah PT BIBU membeli pesawat N-219 amfibi, membawa makna ganda. Pertama, memperkuat ekonomi nasional dan menghargai kemampuan teknologi industri dalam negeri dimn dukungan terhadap pemanfaatan teknologi domestik, juga selaras arahan strategis pemerintah mengenai sinergi pertahanan dan ekonomi.
"Ketika sektor swasta menggunakan produk domestik seperti N-219 yang memiliki kapabilitas operasional tinggi di wilayah kepulauan kita. Ini menunjukkan keyakinan pada kemandirian teknologi nasional," terangnya.
