Insentif Nakes di RS PTN Unud Lancar, Purwa: Tidak Ada Komplain
Nakes di RS PTN sudah terima insentif. Gimana di tempatmu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyoroti Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dianggap bertele-tele terkait pencairan bantuan dan insentif untuk tenaga kesehatan yang menangani COVID-19. Pernyataan ini mendapat respon dari Kepala Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS PTN) Universitas Udayana (Unud), dr Purwa Samatra, yang dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, pada Senin (29/6).
“Sudah diterima insentif bulan April, sedang dalam proses pembagian. Untuk klaim bulan April sedang diverifikasi. Oh ya ternyata klaim bulan Mei. Verifikasi April sudah keluar,” terangnya.
Sebelumnya dalam video berdurasi 10 menit yang diunggah Minggu (28/6) lalu, Jokowi menyoroti kinerja menterinya. Bahkan tidak segan untuk me-reshuffle kabinetnya jika memang kinerjanya tidak baik.
Baca Juga: Tunggu Verifikasi Pusat, Insentif Tenaga Medis di Tabanan Belum Cair
Baca Juga: Petugas Kesehatan COVID-19 di Klungkung Belum Terima Insentif
1. Sebanyak 300 tenaga medis di RS PTN Unud mendapatkan bantuan dan insentif
Menurut dr Purwa, sebanyak 300 tenaga kesehatan di RS PTN Unud mendapatkan bantuan dan insentif. Meskipun tidak hafal jumlah pastinya, tetapi semuanya dipastikan akan mendapatkan insentif.
“Semuanya dapat. Ndak (Tidak) ada komplain kok. Dokternya Penyakit Dalam, Dokter Anak itu paling ada 15-an. Tapi yang jelas mereka ndak complain, begitu kami ajukan itu ACC (accord = setuju) keluar SK-nya (Surat Keputusan), dilihat ya sudah ndak ada komplain mereka,” ujarnya.
Menurut dr Purwa, besaran insentif bagi mereka yang menangani pasien positif COVID-19 berbeda-beda, sesuai dengan aturan yang ada. Baik untuk dokter spesialis, dokter umum maupun perawat.
“Ndak mesti, ada yang bulan Maret lebih sedikitan. Pasien sedikit. April banyakan, pasien banyak. Mei lebih banyak lagi. Tergantung jumlah pasiennya. Nggak asal mengajukan. Ada hitungannya per hari, per pasien, per berapa ada kok itu,” ungkapnya.
Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 Meningkat, Bali Tambah 7 Rumah Sakit Rujukan
Baca Juga: Pakar Virologi Unud Prediksi Desember Kasus COVID-19 di Bali Meningkat