Tunggu Verifikasi Pusat, Insentif Tenaga Medis di Tabanan Belum Cair
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Pemerintah pusat menjanjikan insentif bagi tenaga kesehatan yang merawat kasus COVID-19. Hingga hari ini tenaga kesehatan di Tabanan belum mendapatkan insentif tersebut.
Sesungguhnya dalam perawatan kasus COVID-19, tidak hanya melibatkan tenaga kesehatan tetapi juga tenaga penunjang seperti supir ambulan, cleaning service, tenaga laboratorium, hingga tenaga gizi. Sayangnya, untuk tenaga penunjang ini tidak mendapatkan insentif dari pemerintah pusat.
Pemerintah Kabupaten Tabanan saat ini akan mengusahakan agar semua tenaga yang terlibat bisa mendapatkan insentif.
1. Insentif dari pusat masih dalam tahap verifikasi
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Nyoman Suratmika, Sabtu (6/6) mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengirimkan nama seluruh tenaga yang terlibat dalam melayani COVID-19, baik tenaga medis maupun tenaga penunjang.
"Sesuai juklat dan juknis dari pusat. Semua yang menangani COVID-19 mulai dari rumah sakit, dinas kesehatan dan puskesmas yang ada kegiatan penanganan COVID-19, mendapatkan infensif dari pusat. Kita sudah mengajukan dan sedang dalam tahap verifikasi pusat. Jadi sampai sekarang belum turun," ujarnya.
2. Hanya tenaga medis yang mendapatkan insentif dari pemerintah pusat
Suratmika mengatakan untuk insentif dari pemerintah pusat sepertinya hanya mencakup tenaga medis seperti dokter, perawat dan bidan. Sementara tenaga penunjang, seperti tenaga laboratoium, gizi, supir, tenaga pengangkut sampai cleaning service tidak menjadi sasaran pemberian insentif dari pemerintah pusat ini.
"Jadi rencananya kami akan memasukkan tenaga yang tidak tercakup pemberian insentif dari pemerintah pusat ke Provinsi Bali sebab pemerintah Provinsi Bali berencana untuk memberikan insentif juga bagi tenaga yang terlibat dalam penanganan COVID-19. Sedang dibuat pergubnya," ujar Suratmika.
3. Pemkab Tabanan siapkan anggaran Rp6 Miliar
Apabila seumpamanya tenaga yang diajukan untuk mendapatkan insentif ini tetap tidak dapat insentif dari pusat maupun Provinsi Bali, pemerintah kabupaten (Pemkab) Tabanan sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp6 miliar.
"Semua pasti dapat. Hanya sekarang bersabar. Memang terlambat tetapi pasti dapat," tegasnya.
Meski sudah disiapkan dana Rp6 miliar, menurut Suratmika anggaran ini belum bisa dieksekusi karena menunggu tahapan dari pusat. Menurutnya pencairan anggaran ini harus sesuai aturan dan berjenjang.
"Kita tunggu pusat dulu. Kalau masih tidak dapat dari pusat, kita usulkan ke provinsi. Jika tidak dapat juga maka anggaran ini yang akan turun," jelas Suratmika.