Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Penyebab Mesin Cuci Mudah Rusak Meski Baru Dibeli

ilustrasi mesin cuci (pexels.com/kampus)

Membeli mesin cuci baru tentu menjadi momen yang menggembirakan. Selain karena bisa meringankan pekerjaan rumah, mesin cuci juga diharapkan mampu bertahan dalam waktu yang lama. Namun, tak sedikit orang yang mengeluh karena mesin cuci yang baru dibelinya justru cepat rusak atau mengalami kerusakan teknis dalam waktu singkat. Padahal, mesin tersebut belum lama digunakan dan masih tergolong baru.

Faktanya, umur mesin cuci tidak hanya bergantung pada kualitas produknya saja, tetapi juga pada cara penggunaan dan perawatan yang dilakukan oleh pemilik. Banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa kebiasaan tertentu dapat mempercepat kerusakan mesin cuci, meskipun produk tersebut berasal dari merek ternama sekalipun. Berikut ini lima penyebab utama mengapa mesin cuci bisa cepat rusak meski baru dibeli.

1. Beban cucian terlalu berat

ilustrasi mesin cuci (pexels.com/kampus)

Kesalahan paling umum adalah memasukkan terlalu banyak pakaian ke dalam tabung mesin cuci. Setiap mesin cuci memiliki kapasitas maksimal, dan melebihi batas tersebut dapat menyebabkan motor penggerak bekerja lebih keras. Akibatnya, motor cepat panas dan mengalami keausan lebih dini, bahkan dalam hitungan minggu pemakaian.

Selain merusak motor, beban berlebih juga bisa merusak suspensi tabung dan bantalan (bearing). Mesin cuci akan bergetar lebih hebat saat proses spin berlangsung, dan dalam jangka pendek hal ini bisa membuat tabung menjadi tidak seimbang. Jika dilakukan terus-menerus, tidak hanya mesin cuci rusak, tetapi pakaian pun bisa tidak tercuci dengan bersih.

2. Tidak membersihkan filter secara berkala

ilustrasi mesin cuci (pexels.com/kampus)

Banyak pengguna mesin cuci yang tidak mengetahui bahwa terdapat filter kecil di dalam mesin yang berfungsi menyaring kotoran, rambut, dan serat pakaian. Jika filter ini tidak dibersihkan secara rutin, maka kotoran akan menumpuk dan menyebabkan aliran air menjadi tersumbat. Hal ini akan mengganggu proses pencucian dan pembuangan air, bahkan bisa memicu bau tidak sedap.

Filter yang tersumbat juga bisa menyebabkan mesin cuci bekerja lebih keras dalam memompa air. Lama-kelamaan, pompa air bisa rusak atau tidak berfungsi optimal. Padahal, membersihkan filter cukup mudah dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja setiap minggunya. Kebiasaan kecil ini bisa memperpanjang usia mesin cuci secara signifikan.

3. Penggunaan deterjen yang tidak sesuai

ilustrasi mesin cuci (pexels.com/kampus)

Penggunaan deterjen yang tidak sesuai dengan jenis mesin cuci bisa menjadi penyebab kerusakan yang tidak disadari. Misalnya, menggunakan deterjen bubuk biasa pada mesin cuci otomatis bisa menyebabkan busa berlebih yang sulit dibilas. Busa ini dapat masuk ke dalam komponen elektronik dan menyebabkan korsleting atau kerusakan bagian dalam.

Lama-kelamaan, tumpukan ini bisa menyumbat jalur air dan mempengaruhi kinerja mesin. Maka dari itu, penting untuk membaca petunjuk pemakaian dan menggunakan deterjen khusus untuk mesin cuci agar mesin lebih awet.

4. Tidak mengeringkan mesin setelah digunakan

ilustrasi mesin cuci (pexels.com/RDNE)

Banyak orang menganggap mesin cuci tidak perlu dikeringkan, karena memang digunakan untuk mencuci pakaian basah. Padahal, sisa air dan kelembapan yang tertinggal di dalam tabung bisa menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Ini bukan hanya berdampak pada kebersihan pakaian, tetapi juga bisa merusak komponen mesin.

Setelah selesai mencuci, sebaiknya pintu atau tutup mesin cuci dibuka untuk beberapa saat agar bagian dalamnya kering secara alami. Mengelap bagian dalam dengan kain kering juga merupakan langkah yang baik. Mesin cuci yang dibiarkan lembap dalam waktu lama akan berbau tak sedap dan berisiko membuat tabung berjamur atau berkarat.

5. Meletakkan mesin cuci di tempat yang tidak rata

ilustrasi mesin cuci (pexels.com/RDNE)

Posisi penempatan mesin cuci juga sangat berpengaruh terhadap daya tahannya. Meletakkan mesin cuci di permukaan yang tidak rata akan menyebabkan mesin terus berguncang saat beroperasi. Guncangan ini bukan hanya berisik, tetapi juga dapat merusak kaki penyangga, rangka, hingga bagian dalam seperti motor atau pipa.

Kelembapan tinggi bisa mempercepat kerusakan bagian elektronik mesin. Oleh karena itu, tempatkan mesin cuci di ruangan yang kering, rata, dan memiliki ventilasi udara yang baik untuk menjaga kondisinya tetap prima.

Mesin cuci adalah salah satu investasi penting dalam rumah tangga, dan tentu saja kita mengharapkan alat ini bisa bertahan bertahun-tahun. Namun, umur panjang sebuah mesin tidak hanya tergantung pada harga atau mereknya, tetapi juga pada cara penggunaannya sehari-hari. Hal-hal sepele yang terabaikan ternyata dapat menjadi penyebab utama kerusakan dini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us