Sisi Unik Desa Sidatapa di Bali, Rumah Penduduknya Membelakangi Jalan

Desa Sidatapa diperkirakan sudah ada sejak 785 Masehi

Nama Desa Sidatapa dalam beberapa hari belakangan mendadak viral, karena peristiwa bentrok antara aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan warga setempat ketika pelaksanaan rapid test antigen secara acak, Senin (23/8/2021) lalu. Desa Sidatapa terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Bueleleng.

Di luar peristiwa yang berujung damai itu, Desa Sidatapa ternyata memiliki keunikan yang juga wajib kamu ketahui. Berikut keunikan Desa Sidatapa, dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: Aparat dan Pemuda di Buleleng Bersitegang Ketika Testing COVID-19

1. Desa Sidatapa termasuk desa kuno atau Bali Aga

Sisi Unik Desa Sidatapa di Bali, Rumah Penduduknya Membelakangi JalanDok.Yidhi Phutu. Tarian Desa Sidatapa

Secara administratif, Desa Sidatapa terletak di wilayah Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Desa Sidatapa juga dikenal sebagai satu desa kuno di Bali, atau disebut Desa Bali Aga.

Belum ditemukan prasasti yang secara pasti menjelaskan tentang Desa Sidatapa. Tetapi diperkirakan desa ini sudah ada sejak tahun 785 masehi. Asal-usul Desa Sidatapa diceritakan secara turun menurun ke setiap generasi di desa setempat, bahwa masyarakat Desa Sidatapa berasal dari masyarakat Bali Aga.

Desa Sidatapa dulunya dikisahkan bernama Gunung Sari Munggah Tapa. Suatu ketika desa ini terkena wabah penyakit mematikan. Kemudian seorang pendeta Buddha melakukan tapa semedi untuk mengatasi wabah tersebut. Sampai akhirnya mampu mengatasi wabah tersebut, dan ia dihormati masyarakat Gunung Sari Munggah Tapa.

Sebelum sang pendeta meninggal, beliau mengadakan bhisama (Ikhtisar) menggunakan tirta (Air suci) yang berada di Kayon Teben sebagai tirta pembersih, tirta pengelukatan, tirta pengentas bagi orang meninggal, dan tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan lainnya.

Nama Gunung Sari Munggah Tapa lalu diubah menjadi Sidatapa. Segala urusan di desa tersebut nantinya diserahkan kepada Dewa Gede Penyarikan.

2. Memiliki rumah kuno yang unik bernama Bale Gajah Tumpang Salu

Sisi Unik Desa Sidatapa di Bali, Rumah Penduduknya Membelakangi JalanDok. Abdul Rojak Production/Sisi Unik Rumah Sidatapa

Desa Sidetapa juga terkenal dengan rumah warganya yang unik dan masih menggunakan konsep budaya Bali Aga. Beberapa rumah kuno di desa tersebut masih bisa ditemukan, dan diberi nama Bale Gajah Tumpang Salu.

Bangunan ini terdapat empat tiang sesuai kaki gajah, dan bertumpang tiga (Salu). Uniknya, rumah penduduk dibangun membelakangi jalan, kesannya tersembunyi dan tidak ingin diketahui. Berbanding terbalik dengan rumah pada umumnya, yang biasanya menggunakan jalan sebagai tampilan depan rumah.

Ada beberapa kemungkinan mengapa warga Desa Sidatapa kuno membangun bentuk rumah sedemikian rupa. Pertama, diperkirakan rumah dibangun untuk menyembunyikan aktivitas masyarakat selama masa invansi Majapahit ke Bali. Masyarakat ketakutan, sehingga rumahnya sengaja dibangun membelakangi jalan.

Namun ada juga cerita, bangunan seperti itu sudah ada sejak zaman Bali dikuasai oleh Raja Mayadenawa. Raja ini dikenal sangat berkuasa dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Sehingga masyarakat setempat dilarang beribadah menyembah Tuhan selain dirinya.

Untuk menyembunyikan aktivitas spiritual masyarakat pada zaman itu, maka rumah sengaja dibangun membelakangi jalan.

Baca Juga: 5 Tradisi Unik di Klungkung Bali, Jadi Incaran Para Fotografer Dunia

3. Banyak ditemukan pengrajin anyaman bambu

Sisi Unik Desa Sidatapa di Bali, Rumah Penduduknya Membelakangi JalanDinas Pariwisata Buleleng

Hal menarik lainnya yang ditemukan di Desa Sidatapa adalah banyak warga menekuni kerajinan anyaman bambu. Anyaman bambu dari Desa Sidatapa sangat khas, dan memiliki kualitas tinggi. Sehingga mampu masuk sebagai komoditi ekspor.

Selain itu, seperti Desa Bali Aga lainnya, Desa Sidatapa memiliki tarian ritual seperti Tari Rejang, hingga Sang Hyang Gandrung.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya