Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Penyebab Ditolak Asuransi, Mungkin Kelebihan Berat Badan

Ilustrasi aset. (Dok. IDN Times)

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Asuransi kini menjadi kebutuhan penting yang harus dimiliki setiap orang. Sebab dapat meringankan biaya jika seseorang terkena suatu risiko.

Namun kamu juga harus tahu, bahwa tidak semua orang bisa ikut program asuransi walaupun punya banyak uang. Menurut Founder Brondiva Agency, Yung Nathabrondiva, pihak perusahaan asuransi akan memberikan syarat-syarat tertentu bagi calon nasabahnya.

"Wajar ya kalau perusahaan asuransi tidak akan gegabah menerima nasabah yang memang memiliki faktor risiko tinggi. Karena perusahaan asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang pertanggungan kepada nasabahnya tersebut," ungkap Yung ketika ditemui di kantornya daerah Renon, Kota Denpasar, Senin (4/4/2022) lalu.

Berikut ini penyebab kamu ditolak asuransi.

1. Memiliki riwayat sakit kronis atau sakit kritis

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Pihak asuransi akan menolak calon nasabah yang memiliki riwayat penyakit kronis atau kritis. Penyakit kritis yang dimaksud seperti:

  • Kanker
  • HIV/AIDS
  • Diabetes
  • Jantung
  • Parkinson
  • Penyakit sejenis lainnya.

Bagaimana kalau calon nasabahnya berbohong atau menutupi sakitnya? Setiap perusahaan asuransi memiliki skemanya masing-masing untuk mengecek kesehatan calon nasabah. Kalaupun calon nasabah beruntung bisa melewati tes ini, dipastikan ketika mengajukan klaim asuransi akan bermasalah. Karena telah diketahui memiliki penyakit kronis sebelum mendaftar menjadi nasabah.

2. Kelebihan berat badan

ilustrasi kenaikan berat badan (pixabay.com/jarmoluk)

Berat badan calon nasabah juga menjadi syarat untuk mendaftar asuransi. Jika kamu kelebihan berat badan, dipastikan akan ditolak untuk ikut asuransi. Kenapa demikian?

Karena seseorang yang kelebihan berat badan berpotensi menimbulkan penyakit biasa hingga penyakit kritis di kemudian hari. Masing-masing perusahaan asuransi memiliki syarat terkait berat badan yang diperbolehkan.

3. Umurnya sudah tua

Ilustrasi lansia (pexels.com/Vlada Karpovich Vlada Karpovich)

Menurut Yung, semakin tua, maka biaya keikutsertaan di asuransi akan semakin mahal. Jadi pada umur tertentu tidak diperbolehkan untuk mengikuti program asuransi. Namun setiap perusahaan asuransi memiliki kriteria batasan umur yang berbeda-beda ya. Yung mengingatkan, calon nasabah harus benar-benar memerhatikan syarat umur ini.

"Banyak nasabah saya yang menanyakan, kenapa biaya polisnya lebih mahal dari temannya padahal manfaat yang diterima sama. Hal ini karena kurangnya pemahaman si nasabah," ujar pria yang sudah bergelut di dunia asuransi sejak 20 tahun lalu.

4. Alkoholisme atau pecandu alkohol

Ilustrasi pecandu alkohol. (unsplash.com/Paul Einerhand)

Kriteria alkoholisme atau pecandu alkohol bukan disematkan kepada orang yang hanya sesekali menenggak minuman beralkohol dengan kadar tinggi. Melainkan diberikan untuk orang yang sudah kecanduan minum minuman beralkohol di atas standar, sehingga akan terlihat pada fungsi hatinya pada saat cek kesehatan.

Selain kesehatan tubuh, alkoholisme memiliki faktor risiko yang sangat tinggi dan dapat membahayakan nyawanya jika menjadi calon nasabah. Misalnya kecelakaan di jalan raya akibat mabuk setelah menenggak minuman beralkohol.

5. Memiliki pekerjaan berbahaya

Ilustrasi (unsplash.com/Hu Chen)

Perusahaan asuransi juga akan melihat latar belakang pekerjaan calon nasabahnya. Beberapa pekerjaan berbahaya atau yang berisiko tinggi mengancam nyawa akan membuat perusahaan asuransi enggan untuk menyetujui calon nasabah tersebut.

Contohnya pegiat olahraga ekstrem, stuntman atau sebagai peran pengganti, pemain sirkus, dan pekerjaan berbahaya lainnya. Andaikan disetujui, prosesnya akan panjang dan biayanya juga lebih mahal.

Yung menyarankan, jika seseorang ingin memiliki asuransi, sebaiknya dilakukan sejak awal selagi dirinya masih sehat dan muda.

"Kalau memang sudah memiliki keinginan untuk ikut program asuransi, untuk apa ditunda lagi. Walaupun memiliki uang yang banyak, jangan sampai menyesal tidak bisa ikut asuransi atau lebih dahulu terkena risiko sehingga akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak," tegasnya menutup pembicaraan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us